Tiara tersenyum kepada keduanya, tetapi Yohan tetap bersikap dingin seperti biasanya. Mereka berdua berjalan meninggalkan Youli dan Tania begitu saja menuju ruangan kerja sang presdir.
" Kau lihat itu, lagaknya sudah seperti nyonya muda Presdir Kim saja. Tersenyum kepada kita, seolah-olah melihat kita ini bawahannya saja. Cih! Seharusnya dia yang mengucapkan salam untuk kita, bukan sebaliknya. Sial!" Gerutu Tania, yang merasa tersaingi dengan keberadaan Tiara.
" Kau benar! Apa yang akan kamu lakukan? Aku rasa sekarang ini, dia sudah menjadi Sekertaris kesayangannya sang presdir. Dia selalu mendampingi presdir, kemanapun Presdir pergi. Ibarat kata seperti di anak emaskan" Youli dan Tania bergosip sambil berjalan menuju ruang kerja mereka. Pembahasan tentang Tiara yang sedang mendekati sang presdir seakan tidak ada habisnya.
Saya Ucapkan terimakasih untuk dukungan dari Kaka2 pembaca :
1. Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi! (Gift)
2. Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku! (Power stone)
3. Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
4. Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius