Download App

Chapter 281: JEBAKAN NIKMAT

Sementara itu, di rumah besar keluarga Heldana. Rumah megah yang sejak puluhan tahun lamanya tidak terdengar suara anak kecil maupun orang dewasa, karena sering ditinggal pemiliknya.

Sepasang orang tua berusia senja sedang memperhatikan dua cucu mereka bermain game sambil tersenyum.

"Apa kamu ingat, Sayang? Sudah berapa lama rumah ini tidak dipenuhi suara anak kecil?" tanya Nyonya Andini pada suaminya.

"Terakhir kalinya waktu Trian kecil dan sebelum dia ke asrama di Amerika. Demi Tuhan, Sayang. Aku sangat rindu pada semua putera kita saat mereka tertawa dan menangis waktu kecil dulu," ucap Tuan Bambang lirih, bahkan air mata mulai turun ke wajah keriputnya.

Nyonya Andini yang berada di samping beliau langsung memeluk suaminya. Saling menguatkan tentang waktu yang telah merenggut segalanya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C281
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login