Download App

Chapter 43: MELAWAN DUNIA UNTUKMU

Menjelaskan pada pemuda pemuja Mayang itu dengan kalimat yang baik, tanpa harus menyebut dunia hitam yang mereka jalani. Cukup membuat mereka berfikir, hubungan mereka dengan Mayang terbentur dinding status sosial yang tinggi. Dan keteguhan Mayang yang menolak untuk jatuh cinta lagi.

Bian melengkungkan senyuman kemenangan. Dan itu bisa dilihat dan dirasakan Lily sebagai laki-laki.

"Aku rasa Tuan bukan orang yang paling tahu apa yang Mayang butuh dan inginkan. Tuan salah berucap, karena Mayang pernah mengatakan padaku, yang paling mengenal Mayang adalah dirinya sendiri. Dan aku yakin dirinya juga menginginkan kami untuk bersama, aku bisa menjamin itu," tegas Bian sambil berdiri, "aku undur diri Tuan, sampai bertemu di lain waktu," tambahnya lagi sebelum beranjak pergi dan keluar dari kediaman Mayang.

"Lelaki berani! Hmm, menarik," decak kagum Lily dalam hatinya.

Mayang sudah akan melajukan motornya sebelum terkaget dengan penumpang gelap yang memeluknya dari belakang.

"Aku ikut!" ucap Bian singkat sambil erat memeluk pinggang Mayang dan menyandarkan tubuhnya mendekap Mayang. Mayang kebingungan namun setelah ia menghirup dan menghela nafas berat, tanpa jawaban Mayang segera melajukan motor sport miliknya dengan kencang.

Bian sempat tersentak saat Mayang dengan tiba-tiba menggeber gas motornya dengan kencang. Namun setelahnya senyum menawan kembali terukir di wajah Bian.

"Kita akan ke mana?" tanya Bian pada Mayang dengan menyandarkan dagunya di bahu Mayang. Melingkarkan tangannya erat di pinggang ramping Mayang.

"Aku akan mengajakmu berkeliling. Kita akan lihat sejauh mana kau bertahan untuk terus mengikutiku! Pegangan yang erat, Tuan Mesum!" ucap Mayang jengkel dengan sikap semberono Bian padanya, namun Mayang yakin, setelah jalan-jalan ini, Bian akan menyerah dengannya.

"Panggilan yang bagus, dan aku menyukainya! Aku siap berkeliling, Nona supir! Ke manapun kamu membawaku, aku akan tetap memelukmu seperti ini," jawab Bian dengan senang dan kemudian merubah nada bicaranya dengan tenang, "bahkan ke neraka sekalipun, kamu akan tetap kudekap seperti ini, karena kamu hanya milikku," tambahnya lagi. Kemudian mengecup lembut bahu wanita pujaannya tersebut.

Mayang tidak menanggapinya, namun bibir mungilnya mengukir senyum. Bahagia rasanya mendengar pernyataan cinta seperti itu. Merasa menjadi wanita yang diinginkan seseorang adalah impian setiap wanita, dan tidak munafik Mayang juga pasti terlena. Namun, dengan sekejap nalarnya kembali normal saat benaknya menampilkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Motor sport yang dilengkapinya dengan bodi Full Carbon dan mesin 4 Silinder berkapasitas 999cc yang bisa mengeluarkan tenaga sebesar 215 Horsepower dan torsi 120 Nm, dilajukan dengan mengagumkan oleh seorang wanita muda seperti Mayang. Bukannya ngeri ataupun ketakutan melihat wanita seperti ini, malah kecintaan dan ketertarikan Bian padanya semakin memuncak.

Di keramaian ibu kota, motor yang bisa berlari sangat cepat melebihi 300 km/jam ini kesusahan melajukan motornya dengan indah. Menyalip kendaraan yang lalu lalang dan padat. Belum lagi kemacetan yang tidak dapat dihindari membuat Mayang berulang kali mengerem. Dan saat ia menginjak rem, otomatis tubuh Bian akan maju menabrak punggungnya. Dan hal itu sekaan menjadi kesukaan Bian yang terus saja memegangi dan memeluk pinggangnya erat.

"Brengsek, ini sudah keterlaluan!" umpat Mayang dalam hatinya. Bukannya ia yang ingin memberikan Bian pelajaran, malah dirinya sendiri yang terjebak dalam rencananya. Dan Bian dengan tanpa malu, yang memang tidak mempersoalkan atau takut sekalipun, merasa nyaman-nyaman saja asalkan ia selalu dekat dengan Mayang.

Lirikan mata Mayang beredar ke arah jalan menuju gerbang tol yang terlihat lengang. Mayang mengukir senyum liciknya dan kembali berguman dalam hati, "Selamat menikmati hari yang menyenangkan Tuan Mesum! Setelah ini kuharap kau akan jera mengejarku!"

Lampu hijau menyala, dengan sigap Mayang memotong laju kendaraan lain dan berbelok. Dan kini hanya motor miliknya saja yang berada di jalur khusus untuk masuk pintu tol.

Sebuah mobil minibus tengah berhenti tepat di depan portal untuk men-scan kartu elektronik tol miliknya. Dan saat barcode telah diterima, portal otomatis terbuka dan memberi jalan untuk mobil minibus itu melanjutkan perjalanannya.

Supir minibus tersebut masih perlahan melajukan mobilnya dan tiba-tiba kembali terhenti saat sebuah motor berpenumpang dua orang melesat dengan cepat di sampingnya. Membuat supir tersebut terperangah dan cukup kaget saat portal turun kembali hingga hampir menimpa body mobilnya.

Sementara para pengguna mobil lainnya mengumpat dengan sumpah serapah. Mayang malah tersenyum santai. Dan Bian sendiri menikmati kegilaan yang dibuat wanita pujaannya tersebut.

"Enjoy my crazy world!"

(Nikmati dunia gilaku!) ucap Mayang dengan seringainya.

"Tidak masalah, asalkan aku gila denganmu dan karenamu. Dan aku juga tidak keberatan jika harus melawan dunia untukmu," jawab Bian dengan tenang.

"Simpan bualanmu Tuan Mesum! Kegilaannya baru saja dimulai!" ucap Mayang lagi padanya.

"Three, two, one. Make some noise!" ucapnya sambil berseringai sesaat sebelum laju sepeda motor tersebut kembali dikebut.

***

Sementara dengan santainya, Lily berjalan-jalan di pusat perbelanjaan mewah terbesar di ibukota. Ditemani Nathael yang telah mengaku kalah untuk tidak mengejar Mayang lagi sebagai kekasih hatinya.

Dan dengan rasa segan untuk menolak bujukan maut Lily yang memasang mode manja padanya, akhirnya ia setuju membawa kakak Mayang tersebut jalan-jalan. Hitung-hitung dirinya juga bersantai sebelum pulang kembali ke negaranya.

Namun, rasa malu tidak bisa Nael elakkan. Karena sepanjang jalan, tangannya digandeng erat Lily dan itu sangat memalukan untuknya. Seorang superstar bergandengan tangan dengan seorang lelaki tampan dan terlihat gagah yang nyatanya gemulai.

Di butik mewah rekomendasi dari teman sesama artis yang sering berkunjung ke negara ini, Nael membawa Lily ke butik tersebut. Dan ya, di samping bangunan dan suasananya yang terbilang cukup mewah dan pantas untuk sekelas artis berbelanja di sana, pelayanannya juga profesional.

Nathael bersantai menunggu Lily memilih-milih pakaian yang menurutnya akan cocok ia kenakan. Di kelilingi banyak pelayan toko yang semuanya wanita, membuat Lily frustasi sendiri. Kenapa tidak? Siapa yang tidak tertarik dengan tubuh atletis pria tampan berdarah Thailand tersebut?

Dan satu hal yang membuat Lily terlihat seksi di mata wanita-wanita tersebut. Di punggung sebelah kirinya, terdapat tato berlambangkan naga hitam yang melingkari setangkai bunga lily di tengahnya. Indah dan sangat berkarismatik bila dilihat.

Bila orang awam yang melihat tato tersebut, maka hal itu wajar-wajar saja. Namun, bila yang melihat mengetahui hal-hal berbau dunia hitam, maka akan langsung tahu, kalau Lily adalah leader kelompok mafia terkenal di bawah naungan Black Dragon.

Dadanya yang bidang dengan otot perut bak roti sobek terpampang jelas saat dirinya bergonta-ganti pakaian. Hal itu merupakan kesenangan tersendiri bagi para wanita pemuja pria tampan sepertinya. Namun sayang, Lily bukan lelaki normal yang akan tersanjung dengan pujian wanita. Para wanita itu tertipu, hahaha!

Don't look at the book by its cover. Berlaku untuk wanita yang memuja ketampanan Lily…

"Nath! Bisa kamu pilihkan mana kemeja yang cocok untukku?" tanya Lily pada Nathael yang sedari tadi tidak melengahkan matanya sedikitpun dari pemberitaan yang disiarkan televisi di ruang tunggu tersebut.

Lily mendatanginya dan bertanya, "Apa yang kamu lihat?" tanya Lily yang juga memperhatikan layar tv di sana.

"Kenapa ada orang gila seperti mereka? Yang mereka lakukan itu membahayakan!" Nathael mengumpat pada pelaku penerobosan jalan tol oleh pengemudi sepeda motor.

"Itulah kesukaannya. Dan kamu mengambil keputusan yang benar untuk tidak mengejar adikku!" jawab Lily santai lalu membawa kembali lembaran pakaian yang ada di tangannya masuk ke dalam kamar ganti lagi.

Sementara Nael masih terdiam mencoba memproses kalimat yang baru saja kakak angkat Mayang itu sebutkan tadi.

"Apa hubungannya pengendara berbahaya itu dengan Mayang?" gumam Nael.

Nael coba memperhatikan pengemudi yang melintasi portal gerbang pintu masuk tol tersebut. Seorang pengemudi yang postur tubuhnya mirip wanita, dengan penumpang seorang pria berkaca mata hitam dan memakai jas kantoran. Setelah beberapa saat berpikir, barulah mata Nael melebar dan membuka mulutnya karena kaget.

"Mayang?!" sebutnya tidak percaya.

Ia berjalan cepat menuju kamar ganti tempat Lily berganti pakaian.

"Tuan Lily buka pintunya! Aku butuh penjelasanmu, Tuan!" teriak Nathael sambil mengetuk berulang pintu kamar ganti tersebut.

"Jika kamu mau bertanya tentang Mayang, masuklah! Tapi kalau kamu sudah masuk, aku bersumpah tidak akan mengeluarkanmu dari sini. Aku tidak keberatan harus mati setelah bercinta dengan Nathael yang tampan, hihi!" walau Lily terdengar menjawab ucapan Nael dengan candaan, tapi Nathael malah langsung bergidik merinding mendengar kalimat terakhirnya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C43
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login