Download App

Chapter 45: BAB 45

tiga hari kemudian

motor biru Bumi baru terparkir di halaman parkir sekolah ia turun dari motor, melepas helm dan kemudian meninggalkan motornya menuju lobi sekolah.jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lewat lima menit, yang artinya Bumi terlambat sepuluh menit untuk tiba di sekolah dikarenakan dirinya terjebak macet persimpangan jalan menuju sekolah.sebenarnya mama Sandra melarang Bumi untuk masuk sekolah karena sebab luka Bumi belum kering tetapi, Bumi itu terlalu keras kepala ia ngotot agar diizinkan bersekolah karena ia takut ketinggalan banyak materi pelajaran Akhirnya mama Sandra mengizinkan anak kesayangannya itu pergi ke sekolah

Kini Bumi sudah menginjak kakinya di lantai lobi, terus berjalan hingga menggapai anak tangga yang akan membawanya ke lantai dua di mana letak kelasnya kurang dari dua menit Bumi sudah tiba di kelasnya dan langsung masuk ke dalam kelas.kedatangnya di sambut oleh keadaan kelas yang sudah komplet oleh banyak murid plus seorang guru yang sudah duduk di bangkunya Bumi mendekati meja guru untuk mencium punggung tangan sang guru setelah, Salim ia langsung beranjak ke tempat duduknya dan meletakkan tas hitamnya di atas meja.

Bulan menyadari kehadiran Bumi tetapi tidak beli respons ia hanya diam dan berlagak seperti tak ada Bumi didekatnya ia tetap asyik mencorat-coret kertas di buku tulisnya dengan pulpen tinta merah jambu kesayangannya dia.Bumi tidak memperdulikan Bulan yang sikapnya tiba-tiba berubah seperti itu.padahal, biasanya Bulan akan bawel sekali terhadapnya, tetapi Bumi tidak menyadarinya

Bumi pintar tetapi kadang Bodoh masalah hati

Eh bro sudah sembuh ? " Doni menoleh ke arah Bumi seraya menyapanya

Bumi tersenyum miring dan menjawab " Alhamdulillah udah mendingan

tiba-tiba Bulan bangkit dari tempat duduknya menggeser ke kanan untuk keluar dari area bangku, kemudian berjalan dua langkah dan duduk di bangku kosong yang ada di sebelah Marissa sekarang jarak Bulan dengan Bumi jadi semakin jauh melihat itu Bumi mengernyit Bukan hanya Bumi Doni pun melakukan hal yang sama

" kok pindah LAN " di sinii aja " kata Doni "

" nggak " jawab Bulan tanpa melirik sedikit pun ke arah Doni dan mendadak jutek

" gaya apaan sih " seloroh Bumi dengan tatapan yang mengarah pada Bulan"

Bulan yang mendengarnya namun tak mau sekali pun menyahut ia menarik nafas dalam-dalam mencoba merilekskan diri agar tidak terpancing emosi intinya Bulan sedang marah pada Bumi sayangnya Bumi tidak peduliBulan yang mendengarnya namun tak mau sekali pun menyahut ia menarik nafas dalam-dalam mencoba merilekskan diri agar tidak terpancing emosi intinya Bulan sedang marah pada Bumi sayangnya Bumi tidak peduli

" Nih naskah drama Romeo and Juliet dibikinin sama Mariska gara-gara Lo dari kemarin nggak masuk terus Bu indah udah nagihin naskah drama pada Bumi seraya duduk di bangku Bulan yang kosong

" lah nggak jadi Cinderella ? " tanya Bumi setelah menerima tumpukan kertas yang sudah di-streples itu kemudian membaca halaman awal kertasnya.Alisnya saling berpautan dan matanya menatap deretan kalimat-kalimat itu dengan tajam

" kenapa gue yang jadi Romeo nya " protes Bumi

" kan kata Lo Doni nggak pinter ngehafal terus gue juga males hafalin Dialog yang panjang-panjang kayak gini.makanya Lo yang di pilih jadi Romeo loh kan pinter nggak ketolongan He...he...he jelas Atta "

Bumi tak menanggapinya Atta lagi ia menaruh kertas itu ke dalam laci mejanya mengeluarkan buku bahasa Indonesia ia melirik ke Atta " bahasa Indonesia ada PR nggak "

Atta menggeleng " nggak tahu dah "

" apa sih yang Lo tahu " cibir Bumi Dengan wajah yang kusut karena mumet mikirin banyaknya materi yang tertinggal ia pun kini membuka halaman perlahaman buku paket bahasa Indonesia

Bulan tiba-tiba datang menempati bangkunya ia meraih botol air mineral setelah kepedesan makan Bakso Bulan pun meneguk banyak air agar rasa pedasnya hilang

" Yah " Bulan berucap refleks saat penutup botolnya mendadak terjatuh dan menggelinding ke dekat sepatu Bumi Bulan ingin mengambilnya tetapi sedikit canggung Apalagi saat ini Bulan lagi bete tingkat dewa terhadap Bumi

Bumi yang menyadari hal, itu lantas menunduk melihat adanya penutup botol milik Bulan.Bukannya diambil, Bumi malah menoleh ke arah Bulan dan memandang wajah gadis itu.Bulan membalas tatapan Bumi dengan eskpresi sebal, ditambah kedua ujung alisnya yang hampir saling berpautan Bukannya seram justru malah kelihatan lebih cantik dan imut

" kenapa ngeliatin gue kayak gitu "

Bulan tidak menjawab melainkan memalingkan mukanya ke arah lain

" kalau Lo nggak jawab tutup botolnya gue buang nih " Bumi mengancam " gue remukin dulu biar Lo nggak bisa pake lagi "

" aku nggak mau liat kamu lagi " ketus Bulan

" Yakin Barusan kan Lo liat gue gimana sih ? balas Bumi, Bulan dibuat skaskmat

" aku males sama kamu aku nggak mau lagi temenan sama kamu " cetus Bulan masih tidak mau menatap Bumi lagi "

Bumi menaikkan satu alisnya tanda Bingung " kenapa "

" aku nggak suka " kata Bulan matanya sontak berkaca-kaca seakan-akan air matanya segera meluncur bebas di pipinya

" kenapa "

" aku nggak mau ketemu kamu lagi aku nggak mau liat muka kamu lagi " lanjut Bulan

" gara-gara kemaren pas gue nggak sengaja tonjok Lo ? tebak Bumi dan Bulan tidak menyahutinya

" seumur-umur gue nggak pernah mukul cewek cuma pas kemaren aja,itu juga karena gue nggak sengaja lagian siapa suruh Lo deketin gue lagi ngehajar orang udah gue suruh minggir malah Lo ngeyel Bikin orang makin kesal tahu nggak " ujar Bumi

" tapikan aku nggak suka liat orang berantem akhirnya Bulan menatap Bumi lagi kali ini wajahnya memerah akibat menahan tangis sudah bibirnya bergetar

" kalau nggak suka liat gue berantem kenapa Lo malah ngeliatin

" kalau kamu kenapa-kenapa gimana ? setetes air mata mencelos ke pipi Bulan " kalua luka di perut kamu robek lagi gimana siapa yang bakal repot Tante Sandra kan kamu sering ngatain orang bego, bodoh tapi kamu sendiri juga begitu "

" Buktinya gue nggak kenapa-kenapa kenapa Lo jadi marah-marah gitu sih " celetuk Bumi

" ih " mata Bulan memejam karena sebal kedua tangannya mengepal sambil menghentak-hentakkan kakinya, tanda kesal.

" kenapa sih kamu itu nggak pernah ngerti"

" ngertiin apaan sih gue nggak ngerti "

Bulan terdiam saat ia hendak meninggalkan tempat, Bumi langsung menahan pergerakannya dan memaksa Bulan agar duduk kembali di bangku.tetapi untuk kali ini usaha Bumi tak berhasil Karena Bulan bebas dari jangkauannya Bulan berlari menjauh dan pergi keluar dari kelas meninggalkan Bumi

" Dih.kok dia malah nangis,sih " gumam Bumi


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C45
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login