Download App

Chapter 849: IV-144. Melupakan Satu Analogi

Karena tidak tahu harus menuju ke sisi mana untuk menemui putri bungsunya, sang ayah duduk di ruang tengah. Sofa di tempat itu tertangkap mata terdapat robekan. Kerutan samar tercipta dari pria paruh baya ini, sebab tidak biasanya benda-benda semacam itu dibiarkan begitu saja.

Lesmana hampir menyentuhnya dengan ujung jemari, andai tidak ada yang memanggilnya.

"Ayah, anda masih disini?" mendengar suara Mahendra, sang ayah mertua lekas bangkit.

"Aku rasa ada yang perlu diperbaiki," ujar Lesmana, menunjukkan robekan pada permukaan sofa mewah ruang tengah rumah induk.

Mahendra sekedar menarik bibirnya lurus, lalu mempersilakan mertuanya menuju tepat istrinya beristirahat.

Namun, pada langkah ringan dua laki-laki beda generasi ini, sebuah suara menarik perhatian mereka, "Jangan bilang kau ingin menemui putrimu, tanpa menyapaku terlebih dahulu," dari arah belakang, Sukma menyapa.

"Nyonya," ujar Lesmana, senyum ramah tersaji dari wajahnya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C849
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login