Download App

Chapter 767: IV-62. Tatapan Khawatir

"Cantik," Mahendra tidak tahu kenapa istrinya sempat marah padanya. Berjalan dan menutup pintu tanpa kelembutan. Tapi dia sangat mengerti betapa mudahnya mereda kemarahan Aruna. Semacam kelebihan yang tidak disadari, dan dia suka memanfaatkan kelebihan tersebut, yakni mudah dialihkan.

Semenjak hamil emosinya sangat tidak stabil. Namun disisi lain, Aruna adalah perempuan yang mudah melupakan kemarahannya dan ringan memaafkan seperti benda bergaransi tinggi, demikian lah Mahendra tersenyum lebar mengharapkan ampunan. Duduk di samping istrinya, menunjukkan benda yang ada di tangannya. 

..

"Semuanya lucu," Aku mengeluarkan semua benda-benda hasil Hendra berbelanja, dan aku tak terkejut ketika kudapati semua benda tersebut demikian cantik. Aku bangga pada pilihannya, baju-baju dengan berbagai motif karakter, pernak-pernik lucu berwarna-warni untuk baby perempuan. Iya, benar! Dia memang mengharapkan seorang anak perempuan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C767
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login