Mama Erland bergegas mendekati Briel.
"Apa yang terjadi, Briel? Kenapa menangis?" tanya mama Erland panik melihat menantunya itu tiba-tiba saja menangis.
Briel bergegas mengusap air matanya. Dia pun tersenyum kecil.
"Tak apa, terima kasih untuk makan siangnya. Sudah lama aku tak memasak makanan rumahan yang dibuat Mami, aku hanya sedikit rindu," ucap Briel.
Mama Erland menghela napas lega. Benar-benar, menantunya itu membuatnya cemas saja karena menangis tiba-tiba.
"Ya sudah, sana sarapan dulu," ucap mama Erland dan diangguki oleh Briel. Briel bergegas menuju meja makan, dia melihat banyak makanan rumahan di atas meja makan, tetapi perutnya terasa penuh setelah minum susu tadi.
Briel pun mengambil selembar roti tawar dan memakannya tanpa apapun. Tak ada selai yang dia oleskan, entahlah pagi itu dia tak terlalu berselera untuk sarapan.
Mama Erland pun menuju meja makan, dia bingung melihat Briel hanya memakan selembar roti.