'Sial, bagaimana bisa aku menikahi seorang gay?' batin Briel.
'Papi, lihatlah nasib anakmu ini. Sungguh sial!' gumam Briel kesal. Tubuh Briel pun seketika menggigil membayangkan apa yang seakan terus terngiang di telinganya.
Briel memang pernah melihat hal-hal semacam itu. Di mana pria menyukai sesama pria. Namun, sedikit pun dia tak pernah membayangkan jika dirinya akan di hadapkan dengan kenyataan yang membuatnya syok setengah mati. Apa lagi kasus ini menimpa suaminya sendiri. Dia tak menyukai Erland, apa lagi mencintai Erland. Namun, dia tak terima jika dirinya ternyata menikahi seorang pria penyuka sesama jenis. Bagaimana pun, Briel merasa status dirinya harusnya membuatnya mendapatkan pria yang pantas pula untuknya.
Briel melajukan mobilnya menuju kediaman Erland. Dia teringat bahwa sore nanti mama Erland akan kembali ke Bandung.
***
Sesampainya di kediaman Erland.
Briel keluar dari mobil, Sammy pun menyapa Briel. tetapi Briel mengabaikan Sammy.