"Eh? Maksudmu?" Ava meminta ulang tak yakin apa yang baru didengarnya.
"Aku ingin kau ikut denganku," Rainer mengulangi dengan senang hati, "kalau kau mau aku juga ingin kita tinggal bersama."
Ava ternganga akan permintaan Rainer yang tiba-tiba, "Aku ...." Ia kehilangan kata-katanya.
Rainer menunggu tanpa memprotes, mengerti permintaannya butuh pemikiran panjang. Ia melakukannya karena mau melangkah maju bukan terus terpaku pada Gaea yang takkan membalas cintanya, dan ia yakin menemukan itu bersama Ava, wanita yang paling nyaman di antara wanita yang dikencaninya, "Kalau kau tidak mau aku—"
"Biarkan aku mempertimbangkannya, iya?" Ava memotong secepat kilat, tak ingin Rainer berubah pikiran. Hatinya berbunga-bunga tak dipungkiri akan permintaan Rainer hanya saja ke Prancis berdua begitu mengorbankan banyak, contohnya kuliahnya kalau tinggal bersama tak dipermasalahkan karena mereka pernah melakukannya hampir seminggu saat mengurus Rainer yang kena tifus.
Langkah Rainer & Ava mungkin terkesan cepat tapi hubungan mereka jauh dari itu
Hubungan mereka lebih saya artikan 'melupakan & memaafkan'
Satu tahun udah berkembang tapi karna Gaea balik jadi kandas
Dukungan seperti komentar, batu daya sungguh berarti buat kemajuan novel saya ♥️
Terima kasih banyak ... ♥️♥️♥️