Download App

Chapter 2: Beritahu Dia, Kalau Orang Ini Milikku

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Walaupun Peng Yue tidak takut kepada Qiao Qing, tetapi dia tidak ingin memprovokasinya.

Peng Yue mendengus, "Kalau kamu begitu suka mencampuri urusan orang, maka jangan salahkan aku yang tidak sungkan…Huh…"

Perkataan Peng Yue belum selesai, tapi tiba-tiba ada angin yang menerpanya dan lehernya langsung dicengkeram erat oleh Qiao Qing.

Tadi dia melihat Qiao Qing masih cukup jauh darinya, tapi gadis itu bisa langsung berdiri di depannya dalam sekejap, bahkan mencengkeram erat saraf utama yang ada di lehernya.

Tatapan menghina Peng Yue pun langsung berubah menjadi tatapan yang penuh ketakutan dan keterkejutan.

Wanita yang biasa-biasa saja ini, ternyata bisa jurus kungfu!

Satu tangan Qiao Qing mencekik leher Peng Yue, lalu tatapannya menyapu ke orang yang lain yang ingin menyerang, tapi langsung berubah tidak berani.

Qiao Qing perlahan-lahan mengalihkan pandangannya dan berkata dengan pelan namun tegas, dan sarat akan kebencian.

"Apa kalian tidak pernah dengar kalau orang jahat mati karena terlalu banyak bicara? Inikah cara Feng Hen mengajari kalian?!"

Semuanya terbelalak ketika mendengar Qiao Qing mengatakan nama Feng Hen.

"Ketua, bagaimana dia bisa tahu nama pemimpin kita?" Salah satu orang yang berpakaian hitam yang lainnya bertanya kepada Peng Yue.

Peng Yue yang melihat Qiao Qing dengan tatapan penuh ketakutan, kini berubah menatapnya dengan hormat dan serius.

Peng Yue mengepalkan tangannya dan bertanya, "Apa hubungan nona dengan pemimpin kami?"

"Kamu masih tidak berhak untuk bertanya." Qiao Qing lalu melepaskan gengamannya, dan memgambil kalung dari lehernya, kemudian memberikannya kepada Peng Yue. "Bawa ini kepada Feng Hen dan beritahu dia kalau orang ini adalah milikku."

Setelah meninggalkan pesan, Qiao Qing tidak memedulikan mereka, lalu memegang Jun Yexuan dan pergi meninggalkan tempat itu.

Peng Yue mengambil kalung dan melihat liontin tulang ikan platina, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.

Orang yang di sampingnya berkata, "Ketua, apakah kita akan melepaskan orang itu begitu saja? Membunuh Jun Yexuan adalah tugas kita, bagaimana kalau wanita itu berbohong dan sama sekali tidak mengenal pemimpin kita?

Peng Yue melihat pria itu dan berkata, "Apa kamu lupa bagaimana wanita itu mengeluarkan jurus tadi? Kalau pun kita tidak percaya, kita juga tidak bisa melawannya."

Orang yang bertanya langsung tidak bisa menjawabnya.

Peng Yue menyimpan kalung itu dengan baik, lalu menoleh dan sudah tidak bisa melihat bayangan Qiao Qing, dia lalu berkata, "Ayo kita pergi."

*** 

Jun Yexuan memiliki tinggi 1.9 meter, dan Qiao Qing menggendongnya di sepanjang perjalanan kembali ke kediaman keluarga Qiao di gedung bagian barat tanpa mengeluarkan setetes keringat dan menghela nafas.

Ketika baru masuk ke ruang tamu, dia sudah mendengar suara orang ketakutan. "Aduh sayang, kamu kenapa membawa seorang pria pulang ke rumah? Siapa dia?!"

"Aku memungutnya di jalan." Kaki Qiao Qing yang tidak berhenti berjalan ke lantai atas dan tanpa menoleh dia berkata, "Ibu, bawakan kotak obat ke kamar tamu."

"Oh, baiklah." He Wanqing melambaikan tangan sambil menyuruh Chen Ming, "Pengurus Chen, ambilkan kotak obat untukku."

"Baik, Nyonya." Chen Ming menganggukkan kepala dan membalikkan badan untuk mengambil kotak obat, tetapi dia hampir saja terjatuh karena kain pel, dan tidak tahan untuk mengomel, "Ibu Liu, kenapa kamu melamun saat mengepel?"

Liu Ping langsung sadar dan mengalihkan tatapannya dari lantai atas, kemudian dia menunduk dan dengan cepat meminta maaf, "Maaf, aku minta maaf."

Setelah Qiao Qing membawa Jun Yexuan ke kamar tamu, dia meletakkan Jun Yexuan perlahan-lahan ke ranjang.

Qiao Qing tanpa ragu langsung mengulurkan tangan dan membuka kemeja Jun Yexuan, kemudian diikuti dengan baju putih yang terkena noda darah tersebut.

Luka berlumuran darah di dada Jun Yexuan yang tepat di jantungnya itu, membuat dada putih nan indahnya jadi terlihat mengerikan.

Ini luka tembakan.

Setelah Qiao Qing memberikan analisis pertamanya, dia mengambil seember air dan membersihkan darah di dada pria itu sampai bersih.

Tidak lama kemudian, He WanQing berjalan memasuki kamar dengan membawa kotak obat.

"Sayang, kotak obat datang… Ya Tuhan!"

Satu tangan kosong He Wanqing terlihat menutup matanya, "Bagaimana bisa orang ini terluka seperti ini?"

Qiao Qing menghela nafas tanpa daya, dia lalu mengulurkan tangan untuk mengambil kotak obat sambil mempersiapkan obat serta peralatan. Dia kemudian berkata, "Kalau takut keluar sana."

He Wanqing dengan ragu melepaskan tangan, sambil melihat tindakan Qiao Qing dia bertanya, "Di mana kamu menemukan orang ini? Kenapa dia bisa terluka?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login