Download App
DINASTY TERAKHIR [NOMIN] DINASTY TERAKHIR [NOMIN] original

DINASTY TERAKHIR [NOMIN]

Author: Mei_Triiyani

© WebNovel

Chapter 1: 01 PERTAMA

Disuatu negri yang indah hiduplah seorang raja yang sangat tampan dan juga baikhati akan tetapi raja ini hanya memiliki satu ratu dalam hidupnya dia di karuniai seorang anak yang sangat tampan rupauan banyak rakyatnya yang mendesak raja ini untuk menikah lagi setelah ratunya meninggal 5tahun kemudian dengan berat hati dia melakukan itu kemudian lahirlah seorang pangeran ke 2 yang memiliki mata yang gelap dan berambut putih dengan bibir yang pucat berbeda dengan saudaranya yang memiliki rambut berwarna emas begitupun dengan raja, banyak yang beranggapan jika anak itu adalah anak pembawa bencana sehingga pangeran kecil itupun sudah diasingkan dari negrinya sendiri sejak bayi raja tidak tega untuk membunuh anaknya sendiri sehingga dia membiarkan seorang kesatria membawanya pergi sejauh mungkin

Pangeran kecil itu bernama lee jeno yang saat ini sudah berusia 15tahun

"lakukan tugasmu", "baik ayah," anak itu memakai baju serba hitam dan memakai penutup wajah disana dia berlari sangat cepat dimalam hari

Cltass dia menusuk beberapa orang yang berjaga dirumah itu, dengan cepat dari belakang menebas lehernya kemudian masuk ke istana seorang duke lewat jendela yang berada di atas

Dia melihat orang itu dengan hati2 kemudian dia menutup wajahnya mengunakan sebuah kain dan membunuhnya dengan obat yang sudah dia tuangkan kedalam kain itu begitu saja, dia melihat ayahnya dari jendela kemudian mengangguk,dan berlalu keluar dari sana

Pagi hari

Jeno tertidur di atas sebuah pohon besar dia membuka matanya saat seorang anak seusianya atau lebih muda darinya tengah berdiri menatap matahari pagi yang ada di depannya

"ini indah hehehe" anak itu tertawa dengan cantiknya lesung pipi dan gigi2 kecilnya seakan menghipnotis jeno dia melihat orang itu lagi yang mungkin tidak sadar jika ada jeno di atas pohon itu ini adalah tempat pavoritnya seminggu ini, dia akan pergi hariini karna misinya telah selesai disini, dia dan ayahnya adalah seorang pembuhun bayaran selamaini mereka tidak pernah menetap di suatu kota lebih dari 2minggu hari2nya adalah membunuh orang hingga itu menjadi kebiasaanya dari umur 5tahun masa kecilnya adalah sesuatu yang mengerikan untuk anak2 disaat anak lain bermain dia selalu memainkan trik agar membunuh orang, kebanyakan orang itu adalah seorang yang berkedudukan tinggi, ayahnya tidak melakukan ini untuk uang dia tidak untuk apa, dia hanya memiki ayah sehingga itu menjadi tujuan hidupnya juga

"tuan muda jaemin kau dipanggil tuan besar sekarang"

"heuh baiklah" namanya jaemin sangat cocok untuknya nama yang indah, jeno menggelengkan kepalanya kemudian pergi dari sana

Jeno masih membayangkan wajah orang itu bahkan sampai sekarang dia tengah berada di kedai makanan biasanya orang2akan makan di tempat seperti ini sebuah cafe yang tidak memiliki keramik hanya bebatuan biasa dan tempat duduk meja kotak di setiap sudut tempat makan untuk rakyat biasa, jeno memakai tudung nya yang menutupi wajahnya

"aku mendengar rumor jika duke meninggal,"

Jeno hanya makan saja, kemudian seorang menyenggol minumanya, "hei kau menghalangi jalan!"

"maafkan aku" jeno "jika kauingin meminta maaf setidaknya biarkan aku melihat wajahmu!" semua orang menatap jeno dia menjadi pusat perhatian sekarang jeno diam saja, kemudian "hei lepaskan tanganmu darinya!"

"tuan muda jaemin?"

"hah tuan kenapa anda datang ke tempat seperti ini" pelayan

"orang itu, aku tidak tahan melihatnya di tindas"

"pamann bukankah dia masih kecil kenapakau begitu kasar dengan anak kecil"

"ahh tidak maafkan aku, aku yang hanya rakyat biasa ini tidak pantas untuk menyinggungmu yang mula" orang itu bersujud

terimakasih, tapi itu tidak perlu tuan" jeno membungkuk 120> jeno diam saja saat ini

Jaemin melihatnya kemudian menyuruhnya agar pergi dengannya

"tuan jika anda membawa orang asing masuk tuan besar tidak akan suka dan nyoya bukannya dia sudah memperingatkan tuan agar tidak membawa siappun pulang"

"yang ini berbeda,dia akan jadi temanku"

Pelayan itu sudah pusing karna tuanmudanya ini selalu membawa apa saja saat pulang ntah kelinci atau manusia dan buah2an semuanya dimasukannya begitu saja, meskipun manusia akan di beri pekerjaan yang layak tapi tidak di masion ini

"hei bisa kau buka tudungmu aku ingin melihat wajahmu, hehe"

'bodoh' batin jeno dia tidak mengerti ada orang sepertiini juga di dunia ini ini sangat naif

Jaemin terteguh melihat jeno "wah kau sangat tampan!" jeno mengangguk kaku para pelayan sudah menghela nafas panjang

"oh, kenalin namaku na jaemin aku putra dari seorang mentri negeri ini"

Jeno dengan terpaksa memegang tangan jaemin "kau tinggal dimana?", "aku seorang tunawisma"

Jaemin mengangguk "kau tidak terlihat seperti orang dari kota ini" kulitnya itu seperti seseorang yang sudah tinggal di gurun es sepanjang hidupnya dia sangat pucat untuk seorang manusia, para pelayan itupun sedikit curiga dengannya karna mereka bukan hanya seorang pelayan tapi kesatria, postur tubuh anak ini dan bagaimana cara dia berjalan tanpa ada suara sedikitpun bahkan sedari tadi daun yang berada di jalanan pun tidak terbang saat dia berjalan membuktikan betapa ringannya langkahnya ini seperti dia bukan hanya seorang tunawisma,seorang yang sudah terlatih, dan siapa yang akan percaya dia seorang tunawisma dengan wajah itu,dia merasa jika orang ini sangat berbahaya bagi tuan mudanya, jeno menyadari semua orang tampak mencurigainnya

"aku hanya becanda, aku seorang yang kebetulan lewat negaramu, aku disini untuk bisnis dengan ayahku, tuan muda perkenalkan namaku lee jeno" jeno tersenyum kemudian seseorang mendatanginya membungkuk dan mereka pergi darisana dengan sopan

"semoga kita bisa bertemu lagi" senyum jeno sebelum akhirnya menghilang dengan cepat

Sudah bertahun2 sejak saat itu jeno sekarang sudah berumur 21tahun hanya dia masih sama menjadi pembunuh bayaran kaliini dia juga menerima job dengan bayaran yang tinggi tapi dia masih membunuh sesuai dengan intruksi ayahnya 1tahunn lalu

Brakk argghh uhuk uhuk "jenoo-," brak

"ayah!"

"tidak jangan pedulikan aku, pergi dari sini seperti biasa, aku yakin kau bisa melakukannya sendiri mulai sekarang uhuk"

"apa maksudmu!"

"waktuku tidak banyak, kau akan mengerti jika kau membunuh semua orang yang ada di daftar jika yang ku lakuka.... ma-aaf-kan-aku-pang-er-an" selanjutnya ayahnya muntah darah yang tidak berhenti2 hingga akhirnya meninggal, semua upaya sudah jeno lakukan tapi dia tetap tidak bisa mengeluarkan semua racun yang ada di tubuh ayahnya orang yang membunuh ayahnya siapa itu hingga dia begitu lengah jeno mengeraskan rahangnya

Diakhir nama putra mahkota kerajaan lee jaehyun, seorang putra mahkota sudah seminggu jeno memikirkannya putra mahkota? Bagaimana caranya untuk mendekati anggota keluarga kerajaan jeno memikirkan bagaimana ayahnya menyebutnya pangeran apa maksudnya?, jawabanya mungkin harus membunuh orang selanjutnya terlebih dahulu dia teringat dengan orang yang pernah dia temui waktu itu, dia ragu apa dia masih mengingatnya kemudian tanpa pikir panjang lagi dia pergi ke negara itu lagi, untuk yang tidak mengerti kenapa jeno selalu pindah2 negara tapi berakhir di raja yang sama adalah karna hanya ada 4 raja di negeri ini raja timur raja barat raja selatan dan raja utara bumi begitu luas sehingga jeno hanya berkeliling di sekitar kerajaan selatan negara yang dimaksud ini sebuah negara negara dari selatan tetapi pemimpin utamanya adalah 1 raja tentu saja ada kota di setiap negara dan setiap negara ada pemimpin utamanya sendiri,


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login