Chapter 59: Kontrak Darah

=Author POV=

Setelah semua kegiatan dilakukan, para Anak Anggota kini resmi menjadi pasukan hijau yang baru. Mereka diminta untuk mengikuti lantunan syair seperti yang sebelumnya dilantunkan saat acara penobatan dimulai.

Langit yang masih gelap perlahan menurunkan butiran airnya yang berwarna gelap pula. Kabut hitam telah tergantikan dengan hujan yang semakin deras di setiap menitnya.

Acara diakhiri dengan suara genderang yang kembali dipukul nyaring.

Para elit segera membubarkan diri secara teratur menuju Gedung Kuning yag cukup jauh. Mereka seolah sangat menikmati hujan tiap tetesnya hingga tidak ada keinginan untuk berlari agar segera berteduh.

Ge yang sudah cukup lama tidak merasakan hujan merasa aneh dengan hujan kali ini yang membawa bau tanah. Hal ini memang sering terjadi jika telah sangat lama tidak hujan maka tanah akan menguap dan aromanya terbawa oleh air hujan.