Download App

Chapter 2: Bab 2-- Who is She? Mom??

"Wanita??" kata lelaki itu dengan heran.

"Iya, ada wanita di samping Papa. Kau melihatnya, bukan?" tanya Anna.

"Tidak ada. Hanya ada 2 orang perempuan di ruangan ini, Kau dan Dia." tunjuk nya kepada Anna dan Rania.

"Berarti itu hantu dong. OMG!" kata Anna terkejut.

"Diam. Ada apa kau membuat keributan?" tanya Papa dengan dingin.

"Aku tidak tapi mereka yang membuatnya seperti ini." Kata Anna.

"Ini tidak benar, pemimpin. Dia yang salah bukan kami." kata seorang petinggi yang membuat amarah Anna menjadi naik.

"it's not my fault, dad. This is their fault that has made me angry..very angry. You bastard ... I'll kill you!!!" Anna sangat marah dan ia pun mengambil pisau lalu melemparkannya kepada lelaki tua itu.

Tancapan pisau itu tepat berada di leher lelaki itu.

"Ahrgg!" Jerit lelaki tua itu dan perlahan-lahan mati kehabisan darah.

Papa pun sedikit terkejut melihat lemparan Anna yang akurat tapi ia segera mendapatkan ketenangan nya.

"Damn, how dare he. You see that is a bold example of interrupting my conversation." kata Anna sambil menunjuk mayat lelaki itu.

Papa pun segera berbicara," Sudah. Kau kembali dulu ke kamarmu, Rania antarkan dia."

"Bawa keluar semua mayat di sini dan kuburkan." Lanjutnya.

Rania yang mendengar itu segera berkata," Ayo Anna, kita kembali ke kamar." Rania menghampiri Anna dan memegang tangan nya.

Mereka segera akan pergi tapi...

"Tunggu sebentar." Anna memberhentikan Rania dan ia berbalik menghadap semua anggota organisasi itu.

"Those of you who disobeyed my orders. You will feel the consequences." kata nya dengan mata merah darah dan seringai di bibirnya.

Mereka semua bergidik ngeri melihat Anna. Bahkan Papa bisa merasakan aura intimidasi nya yang kuat.

Setelah aura itu mulai menghilang, Anna pun berjalan menuju Papa.

"Em--Papa, siapa wanita itu? Dia dari tadi tidak meninggalkan mu dan terus saja melihatku." tanya Anna sedikit berbisik kepada Papa.

"Kau lebih baik kembali, sekarang juga." kata Papa dengan dingin.

"Ish! Papa, apakah itu Mama?" tanya Anna lagi.

"Shut up! Kembali ke kamar sekarang." balas Papa dengan nada tinggi.

"Tunggu aku punya 1 permintaan lagi." kata Anna.

"Katakan." kata Papa.

"Bawakan aku 1 kotak pizza beserta snack-snack and minuman soda." kata Anna.

"Iya." Balas singkat Papa.

"Rania, ayo kembali ke kamar." kata Anna kepada Rania yang berada di sampingnya.

"Baik, Anna." Rania pun mengangguk. Mereka pun kembali ke kamar sementara Papa masih terus memikirkan pertanyaan yang sedari tadi berada di kepalanya.

Setelah beberapa menit tinggal di ruang eksekusi, ia pun pergi.

Sejak saat itu sikap anggota El Morteza berubah kepada Anna.

TBC

Hello guys, took a long time to upload because I was very busy.

So enjoy this story. thank u😉


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login