Download App

Chapter 225: KENAPA AISYAH TIDAK MARAH?

Pagi ini aku mendapat pesan beruntun dari bang Fahri yang menanyai keberadaan dan kondisiku. Katanya dia cemas, sebab semalam aku pergi tanpa pamit padanya. Bahkan tasku juga masih tertinggal di rumahnya, tapi untung ponsel ini sempat kubawa.

Ya kujawab pesan bang Fahri dengan jawaban seadanya. Kukatakan padanya agar tidak perlu khawatir lagi, karena sekarang aku sudah pulang ke rumah bersama suamiku. Aku dan Habib juga sudah baikan, semalam kami bicara empat mata untuk saling memberi pengertian satu sama lain.

Kuakui memang sulit bicara dengannya saat suasana hati sedang kacau. Tapi balik lagi, disini bukan hanya aku yang kecewa, tapi Aisyah juga. Habib bilang, ini semua berada di luar kendali kami.

"Allah sudah mengatur semuanya. Kamu dan Aisyah perempuan baik-baik, mungkin Allah sengaja menjadikan kalian saudara karena kalian memang pantas hidup berdampingan," kata Habib tadi malam.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C225
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login