Download App

Chapter 112: Cerita di Kantin

Baru setengah hari aku bekerja, sudah berasa pegal ini leher. Gimana tidak? Mungkin karena masih penyesuaian jadi pegalnya terasa banget. Aku nggak terbiasa mantengin laptop atau komputer seharian. Kalau nggak ada tugas, aku jarang membuka laptop. Aku menelengkan kepala ke kiri dan ke kanan mencoba meregangkan otot leher.

"Re, makan siang yuk," ajak Mbak Anin. Ini memang sudah masuk jam makan siang. Pintu ruang kabag terbuka, Axel dari dalam muncul.

"Kalian nggak pada makan siang? kok masih di sini?" tanyanya. Kulihat Vina mendekat ke sisi sebelah Axel. "Saya nungguin, Bapak."

"Kok nungguin saya? Memangnya kita ada janji makan siang bareng?"

"Nggak ada, Pak."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C112
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login