Download App

Chapter 92: Terbangnya Butiran Debu

Aku dan Satria telat sarapan pagi. Jelas, hampir pukul setengah sepuluh pagi kami baru keluar dari kamar. Kami berpapasan dengan Kakek yang sepertinya hendak pergi. Di belakangnya Melli mengiringi. Apa wanita itu tidak menuruti perintahku?

Aku merasakan Satria menggenggam erat tanganku. Seolah memintaku untuk tetap tenang. Bagaimana aku bisa tenang? Omonganku rasanya nggak dianggap sama perempuan itu.

"Selamat pagi, Kek," sapaku.

"Selamat Pagi, Nak."

"Kakek mau kemana?"

"Kakek mau ke kantor."

"Kakek, sayang nggak sama Rea?" Aku melepas genggaman tangan Satria dan bergeser ke sebelah Kakek. Aku melingkari lengan Kakek.

"Tentu dong. Ada apa, apa kamu menginginkan sesuatu dari Kakek?"

Aku melirik Satria dan Melli bergantian. "Ada Kek. Aku ingin Kakek melakukan sesuatu kepada orang yang sudah menyakiti menantumu ini."

Kakek menaikan alis. "Siapa yang berani menyakitimu, Nak?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C92
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login