Download App
Garou One Shot Story Garou One Shot Story original

Garou One Shot Story

Author: Pak_Lutfi

© WebNovel

Chapter 1: One Piece x Garou Short Story

[Marine Headquarter, New World]

"APA! BAJAK LAUT BEAST BERHASIL DIPORA-PORANDAKAN OLEH KEKUATAN SATU ORANG." Kata Akainu kaget saat mendengar laporan yang dibawakan bawahannya.

Sedangkan Sengoku yang sekarang berdiri diseberang ruangan membaca koran yang ada ditangannya mengerutkan dahinya dengan ekspresi sangat serius.

'Aku harus membicarakan masalah ini bersama Garp' Batin Sengoku menganalisis lebih lanjut koran yang ada ditangannya.

"Nee~~ Ini pasti akan menjadi hal yang sangat menggemparkan seluruh dunia." Kata Kizaru yang saat ini juga membaca koran yang ada ditangannya.

[Whole Cake Island, New World]

"Mamamamamamama... Akhirnya bajingan kuat itu mati juga. Perospero tambahkan rencana baru setelah kita merayakan pesta teh. Kita akan menuju Wano setelah kita menguasai Teknologi Germa." Kata Charlotte Linlin pada Perospero yang berdiri dihadapannya.

"Baik Mama." Kata Perospero menunduk lalu meninggalkan ruangan kerja Big Mom.

"Mamama... Aku sangat tidak sabar untuk mengambil alih negara dengan julukan Negara Emas itu dibawah benderaku." Kata Big Mom sambil menyeringai jahat.

[Unknown Location, New World]

"SHANK... KAU HARUS MELIHAT BERITA INI." Teriak Lucky roo panik pada kaptennya sambil berlari mengitari tiang kapal.

Sedangkan Shank hanya diam membaca koran yang ada ditangannya dengan sangat serius.

"Kapten... Apakah kita akan ikut campur dalam masalah ini?" Kata Ben Beckman pada Shank yang sekarang sedang menghadap ke arah laut sore Dunia Baru yang indah.

"Tidak... Kita harus memastikan ketertiban di Dunia Baru setelah kekalahan Kaido. Ben Beckman panggil aliansi kita untuk membantu kita dalam menangani masalah didunia baru yang akan muncul setelah Kaido tumbang. Angkat jangkar dan maju dengan kecepatan penuh kita akan berlayar sekarang." Perintah Shank serius pada bawahannya.

"BAIK KAPTEN!" Teriak anak buah Shank.

"Rockstar." Panggil Shank kepada Rockstar yang sedang melepaskan tali layar kapal digeladak utama.

"Siap Kapten." Jawab Rockstar berlari kearah Shank.

"Awasi pergerakan Blackbeard." Perintah Shank pada Rockstar.

"Siap." Kata Rockstar lalu kembali membantu teman-temannya menaikkan layar kapal.

Shank hanya diam serius sambil melihat ke arah tenggelamnya matahari di ujung cakrawala Dunia baru.

[Wano ku Ni, Kuri Palace]

"Ughh..." Gerutu Garou karena sinar matahari mengenai wajahnya.

"Hei... lihat dia sudah bangun."

"Apa? biarkan aku menyambut penyelamat kita semua."

"Nona Hiyori, jangan mendekati dia. Kita belum tau apakah dia orang yang berbahaya atau tidak."

"Tenang saja Denjiro. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat dia menyelamatkan ribuan orang dipertarungannya dengan Kaido. Jadi sudah pasti dia adalah orang yang baik."

Garou kemudian merasakan seeorang anak kecil memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

"Toko... Jangan memeluknya dengan sangat erat. Kau mungkin akan membuat lukanya terbuka kembali."

"Hahaha... Aku hanya ingin memberikan rasa terima kasih kepada penyelamat kita semua Nona Hiyori."

"Iya sama-sama. Bisakah kau minggir dari tubuhku sekarang aku ingin bangun." Kata Garou yang sudah terbangun dari tidurnya.

"Toko... Sini."

Merasakan anak kecil yang memeluk tubuhnya sudah pergi. Garou kemudian bangun dan melihat banyak orang ada disekitarnya.

Yang paling mencolok diantara mereka adalah seorang gadis dengan wajah cantik dan rambut hijau muda yang cemerlang.

Dan Garou merasakan hawa permusuhan dari seseorang berwajah seram yang sekarang sedang berdiri disamping gadis berambut hijau itu.

Sedangkan orang lain hanya diam bengong tidak tau apa yang akan dilakukan setelah Garou bangun.

'Hah... Kenapa mereka semua bengong? Apakah ada sesuatu diwajahku?' Batin Garou bingung dengan keheningan yang melanda ruangan ini.

Garou kemudian merasakan kekosongan dan kehampaan ditangan kanan dan kaki kirinya. Garou membuka selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dan melihat pemandangan yang membuatnya mendesah.

Tangan kanan dan kaki kirinya telah hilang setelah pertarungan sengit yang Garou dengan bajak laut Kaidou dan para anak buahnya.

"Maafkan aku tetapi hal itu harus dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan racun yang mulai menyebar ke tubuhmu." Kata Gadis berambut hijau itu dengan tatapan sedih dan menyesal kepada Garou.

Garou hanya menganggukkan kepalanya kepada gadis berambut hijau itu menandakan dirinya tak mempermasalahkan apa yang gadis berambut hijau itu lakukan padanya.

"Aku tak mempermasalahkannya. Tapi aku mempunyai 1 permintaan kepadamu, ohh... Dan aku lupa bisakah aku tau namamu? Tidak sopan bagiku untuk tak mengetahui nama lawan bicaraku." Kata Garou pada gadis cantik yang duduk didepannya.

"Namaku Kozuki Hiyori. Anak kecil yang duduk di pangkuanku bernama Toko..." Kata Hiyori sambil memperkenalkan Toko yang selalu tersenyum dipangkuannya.

"Hahaha... Senang bertemu denganmu Tuan." Kata Toko dengan senyumnya yang lebar sambil melambaikan tangannya pada Garou.

"Dan orang yang berdiri di sampingku merupakan penjaga setiaku dari kecil Namanya adalah Denjiro. Dan wanita disebelahku adalah Kikunojo atau biasa dipanggil Okiku..." Kata Hiyori sambil memperkenalkan wanita canti berambut hitam disebelahnya.

"Salam kenal." Kata Okiku sambil menundukkan kepalanya kepada Garou.

"Dan Ini Ashura Doji pemimpin Gunung Otama..." Kata Hiyori memperkenalkan laki-laki berbadan besar dengan rambut berwarna merah muda.

"Hmm..." Gumam Ashura Doji yang masih menganalisis Garou ditempat tidurnya.

"Dan ini merupakan Kawamatsu sang Kappa. Dia adalah orang yang menyelamatkanmu disaat kau terjatuh ke laut setelah kau berhasil membunuh monster itu." Kata Hiyori sambil memperkenalkan seorang Kappa dengan baju Ronin.

"Salam kenal Tuan. Dan terima kasih telah membebaskanku dan Wano ku Ni dari belenggu monster itu." Kata Kawamatsu sambil bersujud terima kasih pada Garou.

"Iya sama-sama dan perkenalkan namaku adalah Garou." Kata Garou memperkenalkan dirinya pada mereka semua.

Garou kemudian terkejut karena tiba-tiba melihat Hiyori mulai mengeluarkan air matanya.

Hiyori kemudian mendekati Garou dan kemudian memeluknya dengan sangat erat membuat Garou sesak.

"Terima kasih... Hikss.... Terima kasih banyak karena telah melepaskan belenggu kita semua dari iblis kejam itu... Hiks... Terima kasih banyak... Terima kasih..." Kata Hiyori sambil menangis di dada lebar dan kekar Garou.

"Ya sama-sama. Bolehkah aku meminta sesuatu kepadamu Nona Hiyori?" Tanya Garou sambil menyembunyikan kekesalannya karena harus menjawab rasa terima kasih orang-orang yang ada di ruangan ini.

"Ahh... Apa yang ingin kau minta Tuan Garou aku akan berusaha memenuhinya." Kata Hiyori sambil menyeka air mata yang mengalir deras dari kedua matanya.

"Bisakah kau membawakan makanan yang banyak untukku terutama yang berdaging? Aku membutuhkannya untuk proses penyembuhan tubuhku." Pinta Garou pada Hiyori yang duduk didepannya.

"Baik akan kubawakan apakah ada lagi yang kau butuhkan selain makanan?" Tanya Hiyori pada Garou.

"Ahh... Sekalian tolong bawakan aku pakaian ganti. Aku merasa tidak nyaman hanya memakai perban disekujur tubuhku." Kata Garou menambahkan permintaannya pada Hiyori.

"Baik tolong tunggu sebentar." Kata Hiyori lalu pergi keluar ruangan dengan bersemangat.

"Tunggu Nona Hiyori." Kata Okiku yang juga ikut keluar ruangan bersama Kawamatsu dan yang lainnya.

Dan yang tersisa diruangan itu hanya Denjiro dan Ashura Doji bersama beberapa bawahannya.

"Kekuatanmu sangat luar biasa Tuan Garou." Kata Denjiro pada Garou yang hanya terdiam melihat tangan kanannya.

"Aku melihat pertarunganmu yang sangat luar biasa dilangit dengan Kaido Tuan Garou. Kekuatanmu bahkan mampu membelah awan dilangit dan sentuhan jarimu yang lembut membuat Hassaikai Kaido hancur berkeping-berkeping. Prediksi Toki-sama walaupun sedikit meleset ternyata tepat. Kaido akan tumbang dalam waktu 20 tahun setelah kematian Toki-sama." Kata Denjiro menceritakan sedikit sejarah Kozuki Toki pada Garou.

Garou hanya melirik sebentar ke arah Denjiro dan Ashura Doji lalu kembali hilang dalam pikirannya.

"Apakah mungkin bagi kami orang yang biasa-biasa saja mencapai kekuatan yang kau miliki tuan Garou?" Tanya Denjiro pada Garou yang sekarang sedang melamun dipikirannya sedangkan Ashura Doji hanya diam mendengarkan perkataan Denjiro.

"Bisa" Jawab Garou singkat, padat, dan jelas.

"Dan kau pun bahkan bisa lebih kuat dariku." Tambah Garou pada Denjiro.

"Kau ingin tau caranya Denjiro? Cara menjadi kuat sepertiku." Kata Garou sambil membuka perban berwarna merah yang menutupi tangan kanannya dan kaki kirinya yang menunjukkan tunggul yang sudah tertutup rapat dengan kulit.

'Bagaimana bisa?' Batin Ashura Doji kaget melihat luka Garou sudah menutup sepenuhnya dalam waktu seminggu.

"Bagaimana caranya aku menjadi kuat sepertimu Garou-dono?" Tanya Denjiro menghiraukan luka Garou yang sudah menutup sepenuhnya karena ingin mendengarkan jawaban Garou.

"Bulatkan tekadmu dan kuatkan tekadmu Denjiro maka kau pun bisa sepertiku dan mungkin mampu melampauiku." Kata Garou menatap mata Denjiro.

"Maksudmu apakah tekadku kurang kuat untuk melindungi Hiyori-sama dan Wano ku Ni?" Tanya Denjiro yang mulai merasakan kemarahan karena Garou seperti mempertanyakan tekadnya.

"Tidak. Bukan itu maksudku." Kata Garou pada Denjiro karena sudah mengetahui amarah yang terkumpul didalam Denjiro melalui pernapasan dan detak jantungnya.

"Lalu apa?" Tanya Denjiro lagi pada Garou.

"Tekadmu sudah sangat kuat untuk melindungi Nona Hiyori dan negeri ini. Tapi hanya saja tekadmu untuk bertambah kuat untuk melawan Kaido tidak ada." Kata Garou dengan lantang pada Denjiro yang membuat Denjiro terdiam dan membuat Garou melanjutkan kembali pembicaraannya.

"Aku pernah bertukar pukulan dengan Kaido dan dia mempunyai tekad untuk menggelorakan perang diseluruh dunia melalui pukulannya. Dan kau pasti tau apa perbedaan tekadmu dengan Kaido kan?" Kata Garou membuka cakrawala baru pada pandangan Denjiro.

"Lalu apa tekadmu menjadi untuk menjadi kuat Garou-dono?" Tanya Denjiro kembali pada Garou.

Garou yang mendengar pertanyaan dari Denjiro membelakakkan matanya karena pertanyaan itu membawanya kepada momen dimana sang pahlawan botak mengalahkannya.

{Kau sebenarnya ingin menjadi pahlawan Garou.

Kau memilih menjadi monster karena sebenarnya pekerjaan monster itu sangat mudah, hanya menghancurkan dan menyebarkan ketakutan.

Itu sangat sempurna pada orang yang tidak mempunyai kepercayaan diri sepertimu.}

"Pahlawan." Jawab Garou pada Denjiro yang mengangkat alisnya.

"Apa tekadmu?" Tanya Ashura Doji pada Garou dengan nada bingung.

"Pahlawan, tekadku yang sebenarnya adalah ingin menjadi pahlawan." Kata Garou lantang dengan kepercayaan diri yang melekat dimatanya.

Membuat Denjiro dan Ashura Doji memandang Garou dengan tatapan aneh.

(Sreett...)

"Tuan Garou makanannya sudah sampai." Kata Hiyori sambil membawakan banyak makanan berdaging dibantu oleh Okiku dan Kawamatsu.

"Eh! Tuan Garou kenapa perbannya dibuka?" Tanya Hiyori khawatir pada Garou.

Hiyori kemudian melebarkan matanya melihat luka Garou sudah menutup sepenuhnya lalu mengecek tunggul tangan Garou apakah ada infeksi atau luka masih rawan.

"Tenang saja Nona Hiyori. Aku sudah sembuh sepenuhnya dan sekarang yang aku butuhkan adalah makanan yang kau bawakan dibelakangmu." Kata Garou sambil menunjuk makanan enak yang dibawakan Hiyori padanya.

Hiyori mengangguk dan membawakan makanan yang dibawanya kehadapan Garou. Sebelum Garou mengambil sumpit yang ada dimeja makan Hiyori sudah terlebih dahulu menyodorkan sepotong daging panggang pada Garou yang sekarang melihat Hiyori dengan tanda tanya dikepalanya.

"Ayo dimakan Tuan Garou. Kenapa kau hanya diam saja?" Tanya Hiyori bingung pada Garou.

Garou mengangkat tangannya menolak tawaran Hiyori untuk menyuapinya karena keterbatasan yang dialaminya saat ini.

"Tidak. Terima kasih aku bisa melakukannya sendiri Nona Hiyori." Kata Garou pada Hiyori yang sekarang sudah menyadari kesalahannya dan menunduk minta maaf.

"Ahh... Maaf atas ketidaksopananku Garou-dono." Kata Hiyori sambil menundukkan kepalanya minta maaf karena memandang fisik seseorang.

"Tidak apa-apa. Sekarang bisakah kau minggir aku ingin memakan makananku sekarang Nona Hiyori." Kata Garou sambil mengambil sumpit dimeja makan.

"Ahh... Baik, maaf karena menggangumu Tuan Garou." Kata Hiyori lalu menyingkir dari hadapan Garou.

Garou kemudian mengambil nafas sebelum makan dan mengatakan.

"Ittadakimasu." Ucap Garou.

(Happ...)

(Happ...)

(Happ...)

Dalam waktu 2 menit seluruh makanan yang dibawakan Hiyori dan bawahannya habis. Semua yang ada didalam ruangan itu membelakakkan melihat kecepatan Garou dalam menghabiskan makanan untuk 5 orang.

(Gluk... Gluk... Gluk...)

"Fyuhh... Sekarang aku sudah kenyang." Kata Garou sambil menghela nafasnya.

Garou kemudian mengatur nafasnya untuk memulai proses regenerasi dalam tubuhnya untuk menumbuhkan tangan dan kakinya yang puntung kembali.

(Kretek... Kretek...)

Garou menundukkan tubuhnya dan mengkonsentrasikan penyembuhannya pada anggota tubuhnya yang hilang.

(Sssttt... Ssstt...)

Asap putih keluar dari tangan dan kaki Garou dan keajaiban mulai terjadi. Tangan dan kaki Garou mulai tumbuh secara perlahan tapi pasti kembali ke sedia kala.

"Nah... Kembali bagus seperti sediakala." Kata Garou menginspeksi tangan dan kakinya yang baru.

Keheningan melanda ruangan itu ketika semua yang ada diruangan itu memandang Garou dengan pandangan horor.

"Hahh... Ini pasti akan merepotkan. Nona Hiyori bisakah aku meminta baju ganti yang kau bawakan untukku." Kata Garou pada Hiyori yang menatapnya dengan horor.

[To Be Continue]


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login