Download App
GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA original

GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA

Author: Gugi_Ihsan

© WebNovel

Chapter 1: 1. KOPER GAPURA

Pagi yang dingin, cuaca yang tidak sahabat dengan sekawan anak-anak sekolah Menengah Atas negeri sepuluh Sumedang karena, musim yang tidak enak baginya, dengan membawa buku tugas, untuk mengumpulkan ke ruang guru, bahkan pulang bersama kawan-kawan yang lain hingga menghirup udara segar. Dengan kawan-kawan sebayanya, Jiro Namakura Nur Rosyid yang telah mengumpulkan tugas didalam ruang guru bahkan, melihat meja belajar miliknya ditumpuk berbagai tugas dari kelas masing-masing. Jiro melihatnya dan menemukan buku tugas milik temannya serta disimpan di atas buku tugas milik kawannya, lalu bertemu dengan teman-teman yang sedang berdiskusi kelompok. Jiro pun mengikutinya dalam mengerjakkan tersebut sebelum pulang dan menyelesaikan tugas kelompok hingga pergi bersama mereka.

"sampai jumpa Jiro, jangan lupa kau bagian halaman 50 sampai 55 ya?",ujar sang kawan kepada Jiro yang mangkuk kepada mereka

"iya, aku akan mengerjakkanya juga",jawab Jiro sambil melihat kawan-kawannya keluar dari lingkungan sekolah, bahkan Jiro memutuskan untuk pulang namun, sang Adik perempuan, Risa Ratna Yamamoto yang berlari ke arah Jiro, Kakak sulung yang telah membereskan tugas guru serta bersiap untuk mengerjakkan kelompok,"Risa, mau kemana?",ujar Jiro melihatnya sedang terburu-buru

"Abdi bade ngumpulkeun pancen ka sakola, aya saha Kak di dalam kantor sakola?",ujar dengan nada Sunda kepada Jiro

"Aya Pak Yana, Bu Herda, sareung bu Wenda",jawab dengan Sunda ke Risa,"Kakak bade balik heula nya Risa, seeur tugas kelompok Kakakna",tambahnya

"nyak Kak, koncina aya di bawah pot hideung Kak",ujar Risa dengan bahasa Sunda kepada Jiro

"iya terimakasih Risa",ujar Jiro yang terburu-buru kesuatu tempat

Risa melihat Jiro untuk pulang kerumah dengan cepat, bahkan saat sampai dirumah, Panji pergi kelantai atas yang ternyata pergi untuk ketoilet membuang air kecil, lalu pergi kedalam kamar untuk mengerjakkan tugas kelompok pada menjelang siang hari. Jiro pun mengetik dan meneliti tentang tugas kelompok tersebut, lalu sampai menjelang sore, terdengar suara pintu dari luar yang ternyata Risa yang berlari hingga pergi kelantai atas untuk menemui sang Kakak yang telah usai mengerjakkan tugas sambil mengumpulkannya lewat SMS online. Lalu, dia melihat Risa yang sedang membawakan koper misterius membuatnya kebingungan melihat Risa yang membawakan koper tersebut.

"Risa? itu koper siapa?", ujar Jiro yang heran melihat Risa membawa koper misterius

"aku.... disuruh sama Pak Toni untuk memegang..... koper ini, Kakak. dan aku disuruh sama Pak Toni membawanya dan memberikannya kepadaku"jawab Risa dengan membuang nafas satu persatu

"ya ampun, sebaiknya simpan aja di sekolah pasti Pak Toni mencari koper ini, Risa. sudah, kembalikan saja koper ini",ujar Jiro kepada Risa dengan rauk muka serius

"tapi.... Pak Toni menolaknya untuk mengembalikan ini Kak, aku sudah berusaha untuk memberinya kembali tapi ditolak, maka dari itu dia menyuruhku pulang dan membawa tas ini kerumahku",ujar Risa kepada Jiro

"haaah, ya sudah tidak usah dikembalikan, jadi koper misterius ini..... apa isinya?",ujar Jiro yang penasaran untuk membuka koper misterius hingga mencoba untuk membukanya namun, tidak bisa dibuka karena terkunci,"duh, susah sekali buka koper seperti ini, emang.... Pak Toni lupa membawa kunci Risa?",tambahnya

"kata Pak Toni, tidak ada kunci koper ini",jawab Risa

"apa?! jadi..... koper ini hanya bohongan saja, tidak bisa terbuka sama sekali?",ujar Jiro mendengar Risa

"iya, itu katanya Kakak",jawab Jiro sambil melihat dia pergi dan memandang ke suatu tempat untuk menghilangkan rasa amarahnya

"haaah, ya sudah sebaiknya simpan saja di gudang samping kamar tidurmu",ujar Jiro kepada Risa yang akan menyimpan koper misterius didalam gudang

Begitu Jiro bersantai sambil memandang alam di luar rumah, Risa pergi ke suatu tempat bahkan, menyimpan koper di dalam gudang kosong sambil pergi dan melihat kedalam kaca untuk membersihkan wajah dari kotoran. Serta pergi kedalam kamar untuk mengerjakkan tugas, sampai menjelang sore pukul lima, setelah mengerjakkan tugas sekolah lewat online, Risa pergi ke ruang dapur untuk memasak sesuatu yang enak untuk dimakan, sayur sop hingga bertemu dengan Kakaknya yang sedang menggerakkan tangan kanannya karena, tugas dari sekolah sangat numpuk bahkan, melihat Risa yang telah memasak sayur untuk berdua.

"Risa, aku lapar sekali",ujar Jiro yang berbicara sangat cepat

"iya bentar Kak, sayur ini sebentar lagi akan matang",jawab Risa kepada Jiro

Risa mencoba untuk melihat sayuran buatannya sudah matang hingga Jiro mencium aroma masakkan Risa yang enak dan lezat, namun pikiran Jiro tampak tertutup karena, awalnya Risa telah sukses mencium aroma yang sangat sedap namun, saat dicoba rasanya sangat pahit dan tidak cocok untuk dimakan. Jiro akan mencoba masakkan Risa dan memberi peringatan kepadanya saat kejadian kemarin akan menggetok kepalanya agar tidak setres. Jiro pun menyirup sayur buatannya, Risa pun ikhlas kalau tidak enak akan menggetok kepalanya namun, beberapa saat Risa melihat Jiro dengan mengeluarkan amarahnya hingga menutup mata tapi, tangannya menggaruk kepala Risa membuatnya kebingungan sambil membuka kedua matanya yang ternyata Jiro merasa senang karena masakkannya sangat enak.

"Risa, kau membuat masakkan ini enak sekali",ujar Jiro dengan rauk muka gembira

"aaah, yang benar Kak?",ujar Risa menanyakan dirinya

"iya, kau sudah bisa memasak sayur. maaf, Kakak tidak sengaja menggetok kamu, ahahahaha",ujar Jiro dengan tertawa manis

"ah Kakak! Selalu menggetok aku setiap hari, yang penting jangan menggok aku lagi Kak",ujar Risa

"iya! iya! iya! Kakak janji tidak melakukan seperti itu pada adikku",ujar Jiro sambil melanjutkan makanannya

Risa pun makan bersamanya di waktu sore, hingga menjelang malamnya dimana Jiro telah menjalankan ibadah diwaktu Isya hingga pergi ke kamar dan tidur, sementara itu tiba-tiba saja Risa melihat sebuah cahaya ungu di suatu benda yaitu, sebuah lemari kaca dimana, Risa digunakan untuk membersihkan kaca yang berdebu. Jiro melihat Risa sedang membersihkan kaca yang kotor karena, Jiro mendengar Risa sedang mengelap kacanya, bahkan tak lama kemudian kaca sampai lemari kacanya mengeluarkan cahaya bahkan semua laci kepinggir sampai kaca terbelah dua membuat mereka kaget melihatnya hingga Jiro berjalan untuk melihat fenomena yang langka tersebut.

"apa yang kau lakukan? kenapa kaca ini terbelah dua, Risa",ujar Jiro

"padahal..... aku mengelapnya dengan pelan Kak!",ujar Risa dengan jawab jujur

"ini aneh, padahal lemari kaca ini sangat mahal harga karena, langka",ujar Jiro yang telah melihat kejadian tersebut,"seharusnya kita jual saja lemari ini Risa",tambahnya

"tidak! Aku tidak setuju pendapat Kakak! Pokoknya lemari kaca ini tidak akan dijual, Kakak dengar! Ibu Kita sampai Nenek kita, tidak berani menjual lemari kaca yang harga yang mahal tapi, ada penyimpanan sesuatu di lemari kaca yang indah gini",ujar Risa kepada Jiro

"apa kau bilang? Kau tidak nurut sama Kakak!",ujar Jiro dengan nada marah kepada Risa

"aku tidak berani menjual lemari kaca yang ini, karena lemari ini sangat berharga dan kau tau? Ayahmu meninggal gara-gara apa Kakak?",ujar Risa dengan berauk muka serius kearah Jiro

"aku tidak tau",jawab Jiro dengan tertekan

"Nenek memberi peringatan kepada Ayahmu untuk melarang menjual lemari kaca ini, mungkin ada yang mencurigakan tentang hal seperti ini",ujar Risa yang sudah mengetahui tentang lemari tersebut

"apa?! Ayah kita meninggalkan gara-gara ini?",Jiro kaget mendengar cerita tersebut bahkan, melihat cahaya ungu yang misterius serta muncul tapak sesuatu yang berbentuk persegi,"kenapa ada tapakkan persegi disini Risa?",tambahnya dengan terkejut

"aku tidak tau",jawab hingga kaget,"aaah! Jangan-jangan, tapak persegi ini adalah koper yang aku bawa dan..... pasti ada sesuatu yang janggal dikopernya",tambahnya sambil meninggalkan Jiro didepan lemari misterius

"Risa, mau kemana?",ujar Jiro yang sedang kebingungan melihat dia pergi meninggalkan dirinya

"baiklah Kak, sepertinya koper ini ada sesuatu dibalik lemari kaca ini deh",ujar Risa yang sedang memegang koper dan diletakkannya ditapak persergi yang ternyata cocok hingga koper misterius berubah menjadi panjang lebar kesetiap samping dan terbentuklah gapura yang sangat besar

"waah, Risa inikan sebuah gapura",ujar Jiro yang melihat gapura merah yang merupakan seni jepang,"aku belum pernah melihat gapura merah dan.... tampaknya gapura ini adalah gapura buatan Jepang pada zaman perang dunia kedua, pasti Nenek tidak sengaja untuk menyimpan lemari kaca yang berubah menjadi gapura Jepang",tambahnya

"haaaah, Risa lihat! kopernya terbuka sendiri!",ujar Jiro terkejut melihatnya

"oh iya Kak! apa isinya disana Kak?",ujar Risa yang ingin melihat isi dibalik kotak tersebut dan ternyata berupa pedang samurai milik sang Kakek, Risa tau pedang yang ada didalam kotak tersebut adalah pedang samurai milik sang Kakek bahkan Jiro yang akan memegang pedang tersebut

"keren nggak aku, Risa? Pedang ini ringan sekali ditanganku, padahal setiap senjata sangat berat untuk digunakan",ujar Jiro yang sedang memegang pedang samurai peninggalan sang Kakek

"iya, Kakak keren banget",jawab Risa dengan kagum melihat Jiro sedang bergaya sambil memegang pedang dengan benar

Jiro pun merasakan sesuatu dibalik pedang tersebut sambil menggibas kesana kemari hingga Risa mencoba untuk menghindar darinya, lalu Jiro sudah tampak puas untuk menggibas pedangnya sambil menurunkannya dengan pelan-pelan.

"haaaah, ternyata pedang ini untukku",ujar Jiro

"iya mungkin Kak, tapi aku tidak berani memegangnya Kakak",ujar Risa yang tidak mau memegang pedang tersebut

"kalau mau, ini"ujar Jiro sambil meletakkan pedangnya didepan mata Risa

Risa mencoba memegang pedangnya namun tiba-tiba, Risa merasakan sesuatu dibalik pedang samurai yang ditemukannya, membayangi seorang perempuan memakai pakaian adat Jepang berwarna putih bergaris merah. Dia memiliki telinga panjang tampak seperti kucing dan rubah yang dia bayangkan, namun Risa menyadarinya melihat manusia setengah rubah maupun kucing yang ada dibenaknya. Lalu, Jiro melihat Risa yang sedang memikirkan sesuatu membuatnya kaget melihat Jiro yang hanya melihat dirinya terdiam.

"ih! Kakak! Kenapa melihat aku sih?",ujar Risa yang melihat Jiro senang yang misterius

"ayo ikut Kakak kedalam lubang pink itu",ujar Jiro yang mencoba menarik lengan Risa untuk masuk kedalam dimensi misterius didepan mata sambil masuk bersamanya

"Kakak! kenapa kau memaksa aku masuk kedalam tempat ini?!!!",ujar Risa sambil masuk kedalam dimensi yang misterius, kemudian mereka sampai di suatu tempat yang sangat jarang terlihat oleh mereka berdua membuatnya kagum melihat pemandangan indah lewat jendela tanpa kaca bahkan, melihat Jiro mencoba menggeser pintu tua tersebut sambil melihat orang-orang yang berada diluar dengan memakai kimono sampai adat Jepang yang lainnya."Kak, apa benar ini namanya Jepang? Ataukah kita terjebak di tahun masa abad yang lalu Kak?",tambahnya

"Kakak tidak tau Risa, kita ini di jepang atau..... dimana ya?",ujar Risa yang kebingungan melihat orang-orang dengan pakaian kuno

"sebaiknya, kita Tanya-tanya saja pada mereka",ujar Risa kepada Jiro yang bengong melihat lambang yang aneh gapura serta lingkaran berwarna emas dan semuanya emas

"sepertinya, kita bukan dijepang deh Risa, kita berada di tempat yang asing bukan negeri yang mana gitu adikku",ujar Jiro yang kebingungan sambil pergi menemui salah satu penduduk yang sedang jajan

"haaah, biar aku yang bertanya pada orang-orang sekitar tentang tempat ini",ujar Risa sambil meninggalkan Jiro yang sedang bengong dan mondar-mandir melihat warga sedang rame-rame membeli sesuatu di dalam ruko

Risa tidak akan pernah diam saja, lalu bertanya-tanya tentang tempat yang diinjak ditanah asing, walaupun Jiro tidak mau membantu Risa dalam menanyakan yang sama hanya jalan-jalan sambil melihat kiri dan kanan dimana orang-orang suka berkumpul atau kerumunan yang tiada taranya. Lalu, melihat pertigaan hingga mengambil jalan ke arah kiri untuk melanjutkan jalan-jalan tanpa didampingi sang adiknya, Risa yang selalu bertanya-tanya tentang tempat tersebut membuatnya kesal terhadap Jiro. Risa tidak melihat Jiro di kota-kota kuno yang misterius, namun Risa baru tau bahwa tempat yang diinjak olehnya adalah pulau Inazuma yang merupakan kesuburan pulau yang indah dengan diperpaduan oleh bunga sakura. lalu, pemandangan takjub tidak ada habisnya, menurut warga sekitar hingga Risa ingin melihat keajaiban dipulau tersebut bahkan, ingin menjelajah pulau-pulau yang ada diinjak kakinya Risa sambil mencari Jiro yang selalu tidak ingin membantu mengenai pulau Inazuma.

"awas ya Kakak! Kalau sampai ketemu, aku akan getok Kakak. Kakak tidak bantu Adik mencari tau tentang pulau ini",ujar Risa dengan amarahnya sambil mengeluarkan alaynya

Risa berjalan sendirian di kota Hanamizaka hingga, melihat orang-orang dengan membeli atau melihat saja, lalu tak lama kemudian melihat pakaian yang sama dikenakan oleh Jiro namun, saat menepuknya hingga Risa kaget melihat pemuda dengan wajah jelek membuat Risa kaget hingga pergi untuk tidak menemuinya. Sementara itu, diluar kota Jiro berada di tempat yang jauh dari kota ke dataran Byakko hingga Jiro mendengar suara yang bertarung ditempat tersebut bahkan, melihat seorang gadis perawan yang sedang melawan para perampok yang mengeluarkan anak panah ke arahnya serta sang perempuan tersebut mencoba untuk menghindar darinya membuat Jiro takjub melihatnya namun, beberapa saat dia terkena serangan dari pihak musuh yang mengeluarkan satu anak panah ke arahnya hingga saat, dia mengenainya membuat Jiro kaget melihatnya hingga siap untuk keluar dari tempat persembunyiannya langsung menyerangnya dengan mengeluarkan pedang samurai sambil bersiap-siap untuk melawan mereka yang sedang mengepung perempuan dengan pakaian kimono ungu.

"hei kalian! hadapilah aku!",ujar Jiro yang suara lantang kepada lima perampok dengan senjata yang berbeda hingga melihat anak panah dapat dikeluarkan langsung dirinya menghindar sambil melihat pergerakkan musuh

Jiro melihat mereka yang akan menyerang dirinya, bahkan perempuan tidak bisa berbuat apa-apa hanya terlentang dan sulit untuk berdiri, namun tiba-tiba saja Jiro melihat salah satu orang yang akan menghajar dengan pedang hingga Jiro pun menghindar sampai musuh mengepungnya. Jiro melihat mereka dengan berbentuk lingkaran serta, bersiap-siap untuk melepaskan anak panah dicrossbow bahkan, Jiro merasa marah sambil memegang pedangnya ke arah samping dengan sudut besi gibasnya ke arah kiri sambil menutup mata dan muncul kekuatan electro. Lalu, tubuh Jiro yang tadinya tidak bergerak menjadi bergerak dengan berputar yang layaknya seperti gasing untuk menggagalkan serangan anak panah yang dikeluarkan oleh musuh membuat perempuan misterius heran melihat seorang laki-laki mampu menangkis serangan musuh sampai menyerangnya dengan cara berputar tornado. musuh pun tewas seketika, hingga Jiro dengan percaya dirinya yang telah berhasil membunuh musuh yang berani melawan seorang perempuan misterius bahkan, perempuan tersebut mencoba untuk mendekatinya setelah membunuh mereka dengan cepat membuat Jiro terkejut melihat perempuan dengan rauk muka serius kepadanya.

"hai, apa Kakak tidak apa-apa?",ujar Jiro dengan gugup karena melihat rauk muka yang kurang senang melihat dirinya

"aaah, tidak apa-apa nak",jawab sang perempuan misterius,"terimakasih anak muda, kau menolongku ditempat ini",tambahnya

"apa yang terjadi ditempat ini Kakak atau.... Nona?",ujar Jiro yang kebingungan

"namaku, Raiden Shogun salam kenal, sepertinya kau punya kekuatan Elektro",ujar Raiden kepada Jiro yang kebingungan

"Elektro? Elektor magnet atau.... apa Kakak?",ujar Jiro yang kebingungan

"haaah, mari jalan-jalan sama aku nak, untuk menjelas lebih mendetail",ujar Raiden kepada Jiro yang ingin tau tentang negerinya,"ngomong-ngomong namamu, siapa?",tambahnya

"namaku, Jiro, Jiro Namakura Nur Rosyid. Panggil aku Jiro Kakak",jawab Jiro kepada Raiden

"oh, tempat tinggalmu di kota Hanamizaka bukan?",ucap Raiden menanyakan tempat tinggal Jiro

"kota.... Hana..... Hana apa Kak?",ucap Jiro menanyakan lagi

"kota Hanamizaka, Jiro. kau tempatmu disana bukan?",ujar Raiden kepada Jiro sambil pergi dari dataran Byakko hingga mereka melihat sebuah kota yang indah walaupun Jiro sudah mengenal tempat tersebut

"aah, maksud Kakak..... kota yang ada diselatan dari daerah dataran ini?",ujar Jiro yang melihat kota Hanamizaka didepan mata

"iya, kau pernah kesana sebelumnya Jiro?",ucap Raiden kepada Jiro

"iya, aku sudah pernah kesana tadi. Tapi, tempatku bukanlah disini, aku lahir di Sumedang, Kakak tau Sumedang",ujar Jiro menanyakan tempat kelahiran dirinya

"Sumedang? aku belum pernah kesana dan tidak ada ditempat ini, Apakah tempatmu berbatasan dengan Liyue sana?",ujar Raiden kepada Jiro menanyakan nama tempat kelahirannya Jiro

"aku belum pernah dengar nama daerah Liyue sebelumnya, aku baru tau kenal tempat ini",ujar Jiro dengan menjawab kebingungan mengenai daerah-daerah yang ada disekitar Teyvat,"negeriku memang kepulauan tapi, daerahku merupakan dataran sama seperti tempat yang tadi Kak, bahkan didaerahku merupakan persawahan bukan perbatasan dengan daerah Liyue",tambahnya

"aku tidak tau tentang itu Jiro, tapi terimakasih menolongku",ujar Raiden sambil berpaling

"tunggu! aku..... aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu Kak Raiden",ucap Jiro kepada Raiden hingga melihat Raiden berhenti berjalan sambil berpaling melihat Jiro sedang serius

"apa?",ujar Raiden yang memperhatikan Jiro dengan tatap muka yang serius

"aku....",ucap Jiro hingga mengenai serangan pukulan dari arah kanannya, yang ternyata Risa yang kesal dengan tingkah laku Jiro yang meninggalkan dirinya hingga terlempar ke arah belakang,"adudududuh..... Risa!!!!",tambahnya

"dasar! Kau meninggalkan aku ditempat ini Hah?! Kak Jiro!!!!",ujar Risa sambil menunjuk ke arah Jiro yang terjatuh

"ada apa ini? Kalian ribut ditempat seperti ini",ucap Riden yang kebingungan melihat sikap Risa yang amarahnya dikeluarkan

"kau..... kau sama perempuan lain haaah....?"ucap Risa kepada Jiro yang mencoba untuk berdiri

"apa ini? kau yang salah",ujar Jiro kepada Risa

"Kakak yang salah! Kenapa Kakak harus meninggalkan aku ditempat ini, haah?",ujar Risa dengan amarahnya sangat besar serta kocak

"hah, ya deh aku minta maaf, Kakak yang salah padamu, sekarang mau kemana hari ini",ujar Jiro sambil sedikit sedih akibat pukulan keras oleh Risa

"haaah, sebaiknya aku duluan, sampai ketemu lagi",ujar Raiden pergi kesuatu tempat

"tunggu! aku belum beres untuk bicara! Kakak Raiden!",ucap Jiro yang sangat keras suaranya kepada Raiden Shogun

"apa yang kau bicarakan, Jiro?"berpaling hingga melihat Jiro menemui dirinya

"aku mohon, besok aku ingin jalan-jalan ditempat ini bersama Adikku",ujar Jiro kepada Riden yang bengong,"dan aku janji aku akan tetap datang ditempat ini, tapi aku berada di rumah tua di sebelah kanan dari tempat ini",tambahnya

"haaah, baiklah Kakak janji, tapi Kakak tidak suka orang yang mengingkar kepadaku",ujar Riden kepada Jiro

"iya, aku janji",ucap Jiro dengan jujur kepada Raiden bahkan, melihatnya berpaling untuk pergi berkeliling kota Hanamizaka

"Kakak, dia siapa, partnermu?",ucap Risa yang kebingungan melihat Raiden Shogun berpaling dan pergi untuk jalan-jalan

"iya, dia adalah Riaden Shogun seorang perempuan yang lahir disini, Inazuma",ujar nama perempuan kepada Risa

"ooh, namanya Raiden rupanya? baiklah mungkin perkenalannya sudah selesai, yuk Kak kita pulang",ujar Risa sambil memegang lengan Jiro untuk menariknya kebelekang hingga pergi ke gapura di suatu ruangan untuk keluar dari negeri keajaiban menurut pemikiran Risa,"haaah, walaupun negeri keajaiban itu memang misterius bagiku tapi, aku ingin pergi kesana besok pagi ataupun luas",ucap didalam hati

Mereka sampai di rumah, hingga langsung tidur karena sudah tengah malam membuat Jiro tidak kuat ngantuknya yang berat, namun di gapura muncul sosok bayangan hitam yang misterius dengan memakai tanduk ke atas dengan sandal tinggi serta memakai pakaian putih bergaris merah serta matanya tajam dan ceria berwarna ungu sambil berseri.

"oh, jadi tempat ini mereka datang ke negeri Inazuma, Hmmm baiklah aku akan mengajak kalian berdua bersamaku kenegeriku",ujar sang perempuan tersebut ucapan yang halus serta perempuan misterius

***


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login