Download App

Chapter 2: BAB I

。:゚Terpuruk ゚:。

~ 3 April 2019. [Putih Abu] ~

"Akh.. Nathhansshh." erang Azeera

Nathan terus menpercepatkan goyangan pinggulnya, dan kelebih dalam lagi sampai menemui titik terlemah Azeera.

"Terus yeahh uhmm." .

Nathan meraup bibir Azeera dengan terus menumbuk lubangnya, dan di saat keduanya sudah klimaks Nathan baru melepas cumbuannya untuk mengatur nafas.

"Kamu keluar di dalam sayang?"

Azeera kaget melihat Nathan yang mengeluarkan kejantanan nya tapi tidak ada tanda-tanda akan cum.

"Biarlah di dalam sini ada bayiku." ujar asal Nathan seraya mengelus perut rata milik Azeera.

Azeera mendengar respon Nathan menjadi panik. Nathan yang mengerti, segera memeluk tubuh Azeera dan menciumi setiap inci wajah Azeera.

"Ada aku disini sayang, kamu jangan takut."

-

Dua bulan kemudian..

Azeera sedang menghadapi ujian kelulusan, sama hal nya dengan Nathan.

Sedari pagi tadi Azeera merasakan perut nya sedang masalah, ia merasa mual tetapi bukankah Azeera sudah sarapan tadi dengan bubur?

Terdengar nyaring suara bell yang menandakan sudah memasuki waktu istirahat.

"Ayang Zeera." panggil Nathan membuyarkan lamunan Azeera.

"Kantin bareng yuk." ajak nya.

Azeera menggeleng.

"Ga dulu ay, perut aku lagi ga enak." tolaknya

Nathan pun mengelus perut Azeera dari luar baju seragam putihnya. Hampir di kelas sepi, semua siswa dan siswi sibuk mengisi perutnya di kantin.

Seketika Azeera menutup mulutnya merasa ingin memuntahkan isi perutnya, Azeera berlari-larian kecil di lorong di ikuti oleh Nathan yang mengejarnya.

*Hueek.*

Nathan yang panik sudah tidak peduli lagi, ia masuk ke dalam toilet Female.

Melihat Azeera terduduk lemas di lantai salah satu bilik toilet membuat Nathan sedih, Di angkatlah tubuh Azeera oleh Nathan sang kekasih.

Nathan membawa Azeera ke ruang UKS, Nathan menggenggam erat telapak tanga Azeera yang penuh keringat.

"Pusing ya sayang? "

Azeera mengangguki pertanyaan Nathan.

"Aku mual dari pagi ay, lemes juga." eluh Azeera.

Di UKS Azeera hanya di beri obat maag dan air putih saja.

"Pulang aja ya ay?"

Azeera menggeleng kuat, Nathan menghela nafas berat. Pacarnya ini seperti batu.

"Gak, aku pingin ngerjain ujian keterakhir disini." keukeuh Azeera.

Nathan sebagai lelaki baik harus mengalah.

"Huh, oke. Kalau kamu butuh apa-apa atau terjadi sesuatu call aku." pamit nya dengan mencium sekilas kening Azeera.

Azeera berhasil melewati jam keterakhir, dan bell pulang pun berbunyi, semua siswa dan siswi berhamburan keluar dari kelasnya.

- Di parkiran -

"Nih Helm nya."

Tanpa basa-basi Azeera mengambil dan memakai helm lantas menaiki jok motor belakang, Nathan pun mulai melajukan motor matic nya.

-

Di malam harinya, Azeera marah pada Nathan karna mood Azeera sedang tidak enak ditambah Nathan yang sangat menyebalkan, Azeera dicuekin Nathan yang sibuk dengan game nya.

"TARUH DULU HP NYA IH SAYANG!"

Nathan melonjak terkejut dengan refleks membuang hp nya ke kasur, melihat wajah Azeera yang memerah seperti orang marah. Tidak-tidak ini terlalu menggemaskan!

"A, ada apa sayang?"

"Aku laper."

Beberapa menit kemudian...

Azeera termenung di sofa, menahan lapar. Sedangkan Nathan belanja ke minimarket terdekat.

"Huh, lama banget." keluh Azeera seraya memencet tombol remot untuk memindahkan siaran tv yang seru.

Di sisi lain..

Nathan membayar total belanja di kasir, ia merasa melupakan sesuatu tapi, apa itu?

Back to Azeera..

"Nathan.. aku laper!" teriak Azeera.

Terdengar suara pintu terbuka, Lantas Azeera menoleh arah pintu, muncullah sosok lelaki yang sedari tadi ia tunggu dengan membawa kresek belanjaan di tangannya.

Sontak Azeera berlari mendekati Nathan.

"Jangan lari-larian, sayang." tegas Nathan, namun diabaikan oleh sang kekasihnya itu.

Azeera dengan semangat membuka dan mengeluarkan belanjaannya, Nathan memilih ke dapur untuk mengambil air putih.

"Nathan.." panggil lirih Azeera.

Nathan berjalan mendekati sang kekasihnya, kini mata Azeera memerah seperti orang yang menahan tangis. Nathan pun menangkup wajah Azeera dan menatapnya, dengan lembut Nathan bertanya.

"Kenapa sayang?"

Azeera melepaskan tangkupan tangan Nathan, seraya berteriak.

"Huaa!! kamu jahat ay, kamu lupain strawberry akuu.." Nathan terkejut.

"Kan aku udah pesen ke kamu buat beliin aku strawberry! " lanjutnya.

'benerkan ada yang kelupaan' batin Nathan.

Tanpa basa-basi Nathan kembali ke minimarket untuk membeli buah strawberry.

-

Di pagi hari sekali Azeera terbangun, ia teringat harus melakukan sesuatu.

Saat di kamar mandi, perasaan Azeera bercampur aduk antara bahagia dan sedih melihat testpack hasilnya bergaris dua yang menandakan ia sedang mengandung.

Siapa lagi kalau bukan anak Nathan.

Azeera keluar dari kamar mandi di kejutkan Nathan yang sudah terbangun.

[fyi: Azeera sedang menginap di apartemen milik Nathan.]

"Nath-an.. " dengan ragu Azeera memberikan testpack yang ia pakai tadi.

"Aku positif hamil."

Tercetak jelas kebahagiaan di wajah Nathan seraya melihat hasil testpack tersebut.

*Grep* Nathan memeluk tubuh Azeera, dan mengecup keningnya dengan sayang.

"Terimakasih sudah mau menerima bayi ini, ayo kita rawat bersama-sama."

Azeera menangis haru dan mengangguki setuju untuk ucapan Nathan.

"Terimakasih juga. Aku harap kamu memenuhi tanggung jawab mu, nanti." lirih Azeera.

"Percaya padaku sayang, aku akan bertanggung jawab."

-

Di hari libur panjang ini, Nathan dan Azeera memilih untuk menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan.

Tak terasa hari sudah mulai gelap, Keduanya memutuskan untuk pulang.

Sesampainya mereka di apartemen milik Nathan...

Nathan dan Azeera di kejutkan dengan kehadiran sang ibu Nathan dengan raut wajah yang tak bisa di jelaskan.

Rina Aflyana Xioland-Ibu nya Nathan, mengangkat satu tangannya yang memegang hasil testpack Azeera kemarin pagi yang memang di taruh di nakas dekat kasur.

"Tolong jelaskan? "

-

Azeera termenung di balkon kamar apartemen miliknya, memandangi langit malam yang di terangi lampu jalanan yang menyala.

Pikirannya melayang.

~Flashback On~

"Kau gadis murahan tak tau diri, mau saja kau di hamili di luar nikah!."

Azeera hanya menunduk menahan air mata yang keluar.

"SUDAH CUKUP IBU!" teriak Nathan pada ibunya yang terus menyalahkan semuanya pada Azeera.

"Ini juga termasuk salah aku, karna kita melakukan nya bersama." ujar Nathan, wajah Rina tetap acuh.

Kecewa? sudah pasti Rina sangat kecewa.

"AKU YANG MENGAJAK NYA, IBU!" teriaknya Nathan.

"TAPI TETAP SAJA. MENGAPA AZEERA MAU MELAKUKAN HAL ITU DENGAN MU, NATHAN!!" Rina ikut meninggikan nada bicaranya.

Nathan menarik tangan Azeera untuk keluar dari apartemennya, dan mengantarnya pulang.

~Flashback Off~

Tanpa sadari air mata Azeera menetes mengingat kembali kejadian kemarin.

Entah ia harus melakukan apa? semua ini sudah terlanjur terjadi, dan kini pun di dalam tubuhnya ada janin yang sudah jalan 2 setengah bulan.

Dan lagi semua cita-cita nya pun ikut hancur.

Azeera memegangi perutnya dan mengelusnya. "Apapun yang terjadi, aku akan pertahankan bayi ini."


CREATORS' THOUGHTS
alryshaa_pu3 alryshaa_pu3

Terimakasih untuk yang sudah membaca tulisan saya.

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan membaca dengan serius

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri saya lebih banyak motivasi!

Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login