Kemudian...
Kedua pria tampan yang duduk bersebelahan di mobil, saling melirik satu sama lain. Martin duduk di kursi pengemudi dan Max di kursi penumpang depan. Mobil itu sedang melaju ke Edelweis Mansion. Max mengizinkan Marigold untuk menghabiskan waktu beberapa hari di apartemen lamanya.
"Kenapa dengan wajahmu?"
Pertanyaan itu dilontarkan bersamaan.
Max tergelak melihat ekspresi Martin yang cemberut seperti habis menikmati semangkuk penuh pecahan beling dan paku. Sedangkan Martin, dengan muram memperhatikan ekspresi ceria Max yang membuat silau dan bercahaya bak aura orang suci dan para santa.
"Kita perlu mampir ke IGD?" tanya Max dengan menahan gelak tawa. "Luka di bibirmu membutuhkan perawatan ekstra dari suster cantik nan seksi supaya cepat sembuh."
"Brengsek! Tidak perlu mengejekku," geram Martin jengkel sambil mengelus sudut bibirnya yang pecah. "Berapa ronde yang diberikan istrimu? Wajahmu terlihat terlalu sombong, tidak mungkin hanya satu ronde permainan."