Download App

Chapter 2: pertemuan

-Happy Reading-

Bengkok, Thailand.

Tring

Lonceng berbunyi menandakan pelanggan datang.  Aku yang sedang duduk di kursi pojok menoleh dan melihat dua orang anak lelaki dengan kaos hitam masuk ke dalam kafe.  Aku tersenyum ketika mengetahui siapa yang berkunjung. Itu Bright tapi aku tidak tahu siapa lelaki yang berdiri di sebelahnya.  Jujur saja Dia lebih tampan dari bright, alis tebal dan mata bulat membuatku jatuh hati.

"Biasa ya dua aja.  Aku tunggu."

Aku menganggukkan kepala kemudian menyiapkan pesanan Bright dan temannya.

Tring...

Lonceng berbunyi,  aku langsung menoleh dan menyapanya.  Dia win,  temanku juga.  Dia anak lelaki yang manis.  Aku suka ketika dia tertawa, gigi kelincinya terlihat membuatku semakin gemas.

"kamu lihat Bright gak?"

Aku menunjuk ke arah dua anak lelaki yang sedang duduk mengobrol di pojok jendela. Win mengikuti gerakan tanganku kemudian mengangguk.

"satu Ya,  Bright yang bayar."

Aku mengangguk dan kemudian membuatkan pesanan win.  Aku ingin tahu siapa anak lelaki yang Bersama Bright. Kelihatannya mereka sangat dekat.

Beberapa menit kemudian aku menghampiri mereka dengan membawa beberapa gelas. Aku gugup saat pria manis itu menatapku. Ah..  Jantungku.

"Alice,  ini gulf. Dia vokalis di bandku.  Dan gulf ini alice sahabatku."

Bright memperkenalkan diriku pada anak lelaki itu.  Sekarang aku tidak penasaran lagi siapa anak lelaki itu.  Gulf, dia tersenyum kaku ke arah ku.  Sepertinya dia intervert.

"bergabunglah bersama kami alice." win tersenyum menarik tanganku untuk duduk di kursi.

Lagi-lagi jantungku berdetak kencang saat aku duduk di sisinya.  Entah kenapa aku sepert ini.

Drrtt

Drrttt

Ponsel ku berbunyi. Seseorang meneleponku.  Di balik layar terpampang nama kakaku  'Kak Mew.' tumben sekali dia menelepon di siang hari.  Ada apa?

Aku menekan layar dan menempelkan ponsel ke arah telinga.

"halo kak?  Kenapa? "

"pulang kerja jangan lupa belanja bukanan."

"oke kak,"

Aku mendengus memutuskan sambungan telepon sepihak.  Sudah biasa bagi ku belanja bulanan untuk keluarga. Aku melihat win dan Bright menatap ku seolah ingin tahu apa yang aku obrolkan dengan kakak.

"Apa liat-liat?" tanyaku dingin

"dia bilang apa? " tanya win

"biasa, belanja bulanan." jawabku padat

Mereka mengangguk kemudian meneguk minuman di hadapan mereka. 

"oh ya gulf,  bukannya kamu ada project hari ini?" Bright bertanya pada gulf

"ya."

Ya?  Hanya itu? Singkat sekali!   Aku melirik ke arah jam dinding,  waktunya aku pulang.  Aku bekerja hanya 6 saja perhari. Manajer ku yang memberikanku keringanan karena dia tahu bahwa aku kuliah.  Kafe ini seperti milikku,  aku bisa bekerja kapan Saja semau ku asal 6 jam perhari.

"aku harus pulang."  aku beranjak dari kasur menuju ruang ganti.

Aku membuka loker dan memilih baju.  Aku memakai baju dua,  jadi tidak harus berlama -lama di ruang ganti.

Lim menit sudah, aku keluar dari kafe dan tidak melihat brigt dan win dan juga gulf,  kemana mereka?

"Pem,  dimana anak Mereka? " aku bertanya kepada pem teman kerjaku.

Prem yang baru datang menoleh ke belakang

"Mereka sudah pergi. Kenapa?  Mereka belum bayar?"

Aku menggeleng cepat, "Mereka udah bayar."

Seseorang menganggetkanku.  Dia craca,  teman kerja ku juga.  Dia juga akan pulang karena jam kerja nya sudah selesai.

"aku duluan ya, "

Aku berjalan keluar kafe menuju minimaket dekat dengan kafe.  Aku membeli telur,  peralatan mandi dan juga beberapa camilan. Setelah selesai membayar aku keluar dan langsung menelepon kak mew untuk menjemputku.

♡⃛◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞⸜₍ ˍ́˱˲ˍ̀ ₎⸝◟( ˊ̱˂˃ˋ̱ )◞♡⃛

Aku duduk di sofa menatap layar televisi, Series kesukaanku tayang.   Di temani  makanan ringan dan segelas air dingin aku menikmati alur cerita.

Bruk

"au...  Kepalaku..."

Aku menoleh dan mendapati kak mew tersungkur ke lantai. Aku ingin tertawa tapi kasihan. Jadi aku mengurung niat ku dan memilih untuk berpura -pura tidak melihat.

"Alice,  bantu kakak dong."

Aku beranjak dari sofa kemudian menghampiri nya membantu membawa barang bawaannya. Entah apa yang ada di dalam tas hitam ini, sangat berat sampai -sampai tanganku tidak kuat mengangkatnya.

"letakan di atas meja."

Aku berjalan pelan lalu menaruh tas hitam ke meja ruang keluarga. Uh..  Tanganku pegal.

"Ok makasih . Oh ya nanti ada tamu. Suruh masuk ke ruang kakak aja ya."

Aku mengangguk tanpa menatap kakakku. Aku fokus menonton series.

Aku tidak sadar waktu menunjukkan jam tujuh malam.  Sudah dua jam lebih aku duduk di sini. Aku beranjak dari sofa berniat untuk makan tapi pintu berbunyi,  ada seseorang yang datang.  Tanpa berfikir lama aku berjalan membukakan pintu.

"gulf?  Bright? Kalian ada apa ke rumah ku?" tanyaku

"jangan lupakan aku,  kelinci manis." win merobos masuk dari tengah tubuh gulf dan Bright. Dia tersenyum, manis sekali.

"aku lapar."  win langsung masuk ke dalam rumah tanpa se izin ku.  Sudah biasa, win menganggap rumah ku sama seperti rumahnya.

"ayo masuk gulf." aku mempersilakan masuk ke dalam rumah. Bright masuk duluan meninggalkan gulf sendiri.  Mereka berdua memang seperti itu,  berbeda dengan gulf.  Dia masih kaku.

"Kalian ngapain di sini?" aku melihat Bright dan win sudah duduk manis di sofa menyantap cemilanku.

"Minta dikit." jawab win

"tapi kalian menghabiskan nya." ujar ku kesal

Gulf masih diam tidak bersuara.  Dia menatap kelakuan teman-temannya.  Aku menepuk bahu gulf,  "Duduk dulu gulf."

"hm...  aku..  Aku mau ketemu sama bos ku."

Aku mengernyit, "bos?" aku terdiam sesat. Ah.. Aku baru ingat kak mew bilang akan ada tamu. Tenyata gulf

"kakaku ada di ruang Kerja nya,  kamu naik aja ke atas. Ketuk pintu hitam dengan Sitiker elang." Jelasku

Gulf mengangguk paham, Dia berjalan menaiki tangga sedangkan aku melirik ke arah anak lelaki yang sedang berbaring di sofa dengan kaki yang   tidak beraturan ke meja sambil memainkan ponsel. Astaga mereka mengotori rumahku!

"kalian ini! Aku capek -capek bersihin rumah malah di kotor in!" aku berdecak kesal

"bersihin lagi lah,  gampang kan?" 

Aku melotot melemparkan kaleng ke arah win. 

"Aduh!"

>To Be Continue<

@Vnista


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login