Download App

Chapter 2: BERMAIN PANAH (1)

-Warisan hanya akan dimiliki oleh orang yang berhak mewarisinya- (Putri Kerajaan Silla, Park Shinhye)

Keramaian terjadi dihalaman latihan panah Kerajaan Silla.

Para Putri Silla memancarkan aura kecantikannya hingga ke penjuru Istana. Tidak heran kecantikan dan kebaikan hati mereka dikenal hingga semenanjung korea. Saling bercanda tertawa senang dan gembira, sementara panah berada dalam genggaman tangan masing masing dari mereka. Hari yang cukup cerah untuk berlatih di dampingi para Dayang. Setiap anak panah melesat dari tangan para Putri catik Silla.

'Shetttttttt... Bukkk!'

'Shetttttttt... Bukkk!'

'Sheettttttt... Bukk!'

Dengan mata yang menyala tajam. Putri Park Shinhye mengenai dengan tepat pada setiap sasaran papan tembak yang ia arah. "Wow Shinhye! Semakin hari permainanmu semakin baik," puji Putri Hyeyeon kembaran Putri Sooyoung. Putri kembar pertama dari Raja Park Minsoo dan Ratu Sungryung Kerajaan Silla.

"Dia memang baik dalam segala hal," lanjut Putri Yuri kembaran Putri Yoona. Putri kembar kedua dari Raja Kerajaan Silla. Putri Yoona terihat ikut membidikan anak panah-nya juga.

"Tentu saja. Itu kembaranku!" ucap Putri Seohyun adik kembar dari Putri Shinhye. Putri Kembar ketiga dari Raja Kerajaan Silla.

"Tentu saja. Aku calon Ratu Jimsil." Percaya diri Putri Shinhye pada ke-lima saudaranya. Saudaranya sudah malas memberitahu Shinhye dengan khayalan yang diinginkan Shinhye. Sebagai Putri Ketiga dari Kerajaan Silla, tentu saja tidak ada kesempatan baginya untuk menjadi seorang ratu. Putri Shinhye terlihat meloncat, berbalik. Mengarahkan anak panah ke-arah kumpulan kelima Putri. Mereka seketika waspada dengan apa yang akan dilakukan Sang Putri. "Shi_Shinhye. Ada apa?" Tanya Putri Yoona yang paling baik hati. Sementara Putri Shinhye terus mengangkat dan mengarahkan panah-nya ke arah mereka dengan mata yang menyalang tajam.

"Jangan main main dengan panah Shinhye!" Peringat Putri Sooyoung. Walau gugup sebagai Kakak pertama ia harus menghentikan saudaranya.

Anak panah dilepaskan Putri Shinhye.

"Ahhhh!!!" Membuat ke-lima Putri menjerit kaget.

.

.

Ke-lima Putri berjongkok dengan mata yang menutup rapat.

.

.

.

.

Anak panah lolos dari tubuh mereka, tertancap di dinding perpustakaan Istana Silla. Dengan perlahan Para Putri membuka mata. Menghela napas lega. Bersyukur mereka tidak kehilangan nyawa. Namun lutut mereka benar benar lemas, seakan kehilangan 10 tahun usia. "Shinhye! Kau ingin membunuh kami!" Kesal Seohyun, saudara kembar Putri Shinhye. Namun Putri Shinhye hanya menunjuk dengan dagu kearah tujuan anak panahnya. Membuat para Putri lantas berbalik untuk melihat. Anak panah tertancap disudut bilik perpustakaan istana. Terlihat para Hwarang muda yang terdiam jongkok terlihat kaget. Masih heran dengan peristiwa anak panah yang sangat cepat melesat ke-arah mereka. Untung saja tidak ada korban. Namun Para Putri terlihat heran dengan kehadiran para Hwarang di Istana dalam tanpa di undang.

"Mengapa kalian ada disini?!" Tanya tegas Putri Shinhye menatap para Hwarang yang telah menampakan wujud mereka. Berdiri tertatih, tersadar mengerjapkan mata.

"Ka. Kami sedang mengint__mmpp," ucapannya terpotong dengan bekaman teman sesama Hwarang.

"Jadi kalian mengintip?" Tanya menyelidik Putri Shinhye. Menyadari tujuan kehadiran para Hwarang di tempat latihan para Putri. "Bukan berlatih malah berkeliaran bebas. Mengintip para Putri. Apa mereka harus kita beri pelajaran *Eonni?!" (*Kakak Wanita) Tanya Putri Shinhye, tersenyum menonjok-nonjokan tangan mungil terkepal ke telapak tangan cantiknya.

"Jangan Shinhye," cegah ke-lima Putri, namun hanya tuhan yang bisa menghentikan Shinhye jika dia sudah berkehendak.

"Kemari kalian!! Hwarang *Byuntae!!!" (*Cabul) Teriak Putri bungsu cantik dari Kerajaan Silla itu. Membuat para Hwarang harus segera bergerak. Putri Shinhye berteriak meloncat, mulai berlari mengejar para Hwarang dengan kecepatan larinya yang secepat kilat.

"Hwaaa!!!" Para Hwarang berteriak denga kecepatan lari Putri Shinhye yang sudah berada di belakang mereka. Semua Hwarang berlari dengan langkah tertatih terbirit birit. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi dengan nasib-nya jika Putri Silla Park Shinhye mendapatkan mereka. "Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Putri Yuri, ke-empat Putri menggelengkan kepala mereka. Mereka tidak tahu apa yang mesti mereka lakukan. Shinhye akan sangat keras kepala.

~$~

Semua Hwarang berlari tak tentu arah kalang kabut kesana kemari menyelamatkan diri. Sebagian kecil dari mereka telah berhasil bersembunyi. Tapi Putri Shinhye masih terlihat tegar tetap mengejar. Cukup hanya fokus pada satu orang Hwarang yang ia buru, Hwarang muda Kim Taehyung.

Hwarang muda itu berlari, meloncat menaiki setiap benteng. Tapi Putri Shinhye berhasil mengejar meloncati benteng itu juga. Hwarang muda itu berteriak kaget melihat Putri Shinhye tepat berlari dibelakangnya. 'Kenapa putri gila itu masih bisa mengejarku' pikir Hwarang muda Kim Taehyung.

Para Hwarang yang berjongkok bersembunyi, hanya diam tercengang melihat Sang Putri yang masih mengejar penuh energi teman mereka. "Benarkah dia seorang Putri?" Tanya Hwarang Byun Baekhyun yang menyaksikan Putri Shinhye.

"Sudah kukatakan terlalu beresiko untuk melihat para Putri." Ucap seorang Hwarang yang juga berkumpul bersembunyi dibalik bilik Dapur Istana.

"Tapi aku sungguh penasaran dengan kecantikan Putri Jimsil yang terkenal," balas Hwarang Byun Baekhyun. Hwarang Byun Baekhyun adalah Hwarang peralihan dari Kerajaan Joseon.

"Tapi kalian lihatkan Putri Shinhye. Setelah ini dia tidak akan begitu saja melepaskan kita." Balas Hwarang yang satu kelompok dengan mereka.

"Aish. Andai saja Putri 3P itu tidak ada di Kerajaan Silla." Para Putri Kembar Kerajaan Silla memang terkenal dengan kecantikan mereka seantero korea.

"Eoh, benar sekali." Setuju para Hwarang. Hwarang adalah pengawal elite negeri Silla yang hanya terdiri dari kalangan darah bangsawan. Tentu saja mereka harusnya dapat berkesempatan untuk mendekati bahkan berkencan dengan para putri. "Aku rasa dia bukan Putri. Tapi dia jelemaan hantu Gyouwie" ucap Byun Baekhyun menyadarkan mereka, membuatnya tergelak tawa yang ditahan. Jika tertawa terlalu keras mereka akan ketahuan. "Berhenti! Dia kemari!" Beri tahu Hwarang melihat Putri Shinhye dan Hwarang Taehyung hampir saja menuju ke-arah persembunyian mereka.

"Yak! berhenti bocah! apa kau tidak lelah. hahh hah!" Hela napas Putri Shinhye yang masih mengejar Hwarang muda Kim Taehyung.

"Ampuni aku Putri!" Teriaknya sambil terus berlari walau lelah.

"KUPERINTAHKAN BERHENTI!!!!!" teriak kencang Putri Shinhye. Menjulurkan tangan dengan lima jari terbuka ke arah Taehyung yang menoleh untuk melihat Putri Shinhye, membuat Hwarang muda Kim Taehyung seketika menghentikan langkah melihat wajah Putri Shinhye yang terlihat berantakan.

"Sudahlah tuan Putri. Aku lelah," ucap Kim Taehyung.

"Kau pikir aku tidak lelah hah?!"

"Baiklah. Maafkan aku Putri." Pinta Hwarang Taehyung yang saat ini berlutut. Hwarang Taehyung menarik nafas dan mengeluarkannya, kembali melakukan hal sama berulang kali. "Kumohon jangan hukum aku Putri. Aku baru saja naik pangkat ke kelas Hwarang senior muda. Aku hanya mengikuti. Aku tidak tahu akan seperti ini kejadiannya. Ku mohon mengertilah." Pinta Hwarang Taehyung. "Ya Putri. Putri cantik. Jika kau membebaskanku kau adalah Putri cantik yang baik hati," Tersenyum manis Kim Taehyung menunjukan *aegyo-nya pada Putri Shinhye. (*Tingkah lucu) Putri Shinhye terlihat tersenyum, baru kali ini ada Hwarang yang berani bersikap semanis ini padanya.

"Baiklah karena wajahmu yang lucu dan aegyo-mu, aku akan memafkanmu" ucap Putri Shinhye. Putri Shinhye lantas berbalik, membuat Taehyung bernapas lega. Namun baru tiga langkah Putri Shinhye kembali berbalik. "Oh ya. kau bilang kau hanya mengikuti yang lain. Siapa yang mengajakmu?" Tanya Putri Shinhye menatap Hwarang Kim Taehyung. Hwarang Kim Taehyung terdiam, sebagai seorang sahabat mana mungkin Taehyung membocorkannya.

"Yyak! Kenapa? Jawab aku! Kau ingin dihukum?" Tanya Putri Shinhye karena Hwarang muda Kim Taehyung tak juga menjawab.

"Maaf tuan putri. Tapi tadi kau bilang kau sudah memaafkanku."

"Iya! Jika saja kau memberi tahuku siapa yang mengajakmu mengintip Putri Silla. Kau pikir itu perbuatan terpuji? Aku tidak akan semudah itu melepaskan Hwarang yang bertingkah tidak sopan," jelas Putri Shinhye.

"Maaf... Tapi... Aku tidak bisa." Jawab Kim Taehyung.

"Baiklah," Putri Shinhye mengangguk mengerti.

"Kalau begitu... Kau ikut denganku. Sekarang!" Pinta tegas Putri Shinhye. Membuat Kim Taehyung harus mengikuti Sang Putri dengan sangat malas. Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi 'Taehyung. ini adalah perintah!' Bathin kuat Taehyung dalam hati.

~$~

Putri Shinhye menggiring Hwarang Taehyung hingga tibalah mereka di Halaman Markas Hwarang Senior Muda Kerajaan Silla tempat latihan para Hwarang. "Kuperintahkan untuk keluar kalian!" Teriak Putri Shinhye, melihat para Hwarang senior muda sedang beristirahat dibilik Markas mereka. Para hwarang lantas segera berkumpul melihat kehadiran Putri Shinhye. Dengan cepat berbaris, memberi hormat pada Sang Putri walau nampak heran. Apalagi melihat Hwarang Kim Taehyung dibelakang Putri Shinhye.

"Siapa yang tadi mengintip para Putri? Lantas siapa juga yang merencanakannya?" Tanya Putri Shinhye melihat pada setiap wajah para Hwarang, ada yang terlihat heran diantara mereka. Bahkan ada yang tak peduli. "Kau? Ataukah kau?" tuduh Putri Shinhye.

Semua menggelengkan kepala.

"Baiklah. Tidak ada yang mengaku!"

Putri Shinhye terlihat menyeringai tersenyum. "Jika begitu. Siapkan satu apel dan panah untukku!" Titah Putri Shinhye, membuat para Hwarang heran dengan permintaan Sang Putri namun tetap menjalankan perintah. "Bukankah kalian selalu ingin melihat bagaimana cara Putri bermain panah. Baiklah, aku akan kutunjukan pada kalian." Santai Putri Shinhye, lantas mencuci tangan dalam genangan air dalam wadah kayu.

Hwarang yang diperintah Sang Putri. Telah membawa apel dan panah yang dipesan Sang Putri. "Sekarang simpanlah apel itu dikepala Taehyung" ucap santai Putri Shinhye.

"APA?!" Kaget para Hwarang, mereka tentu menyadari apa yang akan dilakukan Putri Shinhye.

"Bukankah kalian ingin melihat bagaimana cara Putri bermain panah" Seringai tertawa cantik Putri Shinhye.

"Ta.. Tapi Putri," coba tawar Hwarang Kim Taehyung. Putri Shinhye malah terlihat mengedipkan mata pada Hwarang Kim Taehyung. 'Apa maksudnya?' pikir Kim Taehyung.

"CEPAT!" Pinta Putri Shinhye.

Salah satu Hwarang dengan terpaksa mulai bergerak, untuk menyimpan apel dikepala Taehyung walau Kim Taehyung terlihat resah dan enggan. Sementara putri Park Shinhye tetap santai berdiri tegap, memposisikan dirinya mencari tempat untuk menembak panah yang baik.

Terlihat tegang diwajah para Hwarang yang terlihat bersalah.

Panah sekarang sudah berada ditangan Putri Shinhye.

Semua sudah siap, bahkan Taehyung sudah berada di posisi bidik walau nampak resah. Putri Shinhye mulai bersiap untuk mengangkat anak panah. menyatukan anak panah dengan busurnya. Memposisikan-nya dipipi.

Wajah Taehyung terlihat gusar, namun Sang Putri tidak akan berhenti. Menarik perlahan busur untuk mengarah apel dikepala Taehyung. Busur panah bersiap ia tarik.

"Tunggu!" Teriakan Hwarang peralihan Kerajaan Joseon, Hwarang senior muda Byun Baekhyun.

Seketika membuat gerakan tangan Putri Shinhye terhenti, menurunkan panahnya dan tersenyum dengan wajah cantik. "Ada apa?" Tanyanya tanpa merasa bersalah.

"A__ Aku yang ingin melihat para Putri bermain panah. Bukan Taehyung. Jadi, jika ingin menghukum. Aku yang bersalah. Aku pantas diposisi Taehyung!" Akui Hwarang Byun Baekhyun. Putri Shinhye nampak tersenyum.

"Hebat. Kau berani Jujur. Aku salut padamu," puji Putri Shinhye. "Namun walau begitu. Aku tetap akan bermain panah. Jadi jika kau mau. Kau (Baekhyun) gantikan posisinya. Dan Hwarang Kim Taehyung, kau bisa kembali" Ucap Putri Shinhye dengan anak panah dalam genggaman tangannya. Namun Taehyung tidak beranjak.

"Aku juga mengikuti Baekhyun. Jadi. Jika dia diperlakukan seperti ini. Aku juga turut merasa bersalah." Ucap jujur Kim Taehyung, dengan setia kawan.

"Tapi Taehyung_"

"Hei hei hei. Hentikan drama konyol kalian. Itu sangat membosankan. Sudah cepat," ucap Putri Shinhye membuat para Hwarang seolah ingin mengumpat padanya. "Baiklah. Karena itu kesalahan kalian. Kalau begitu kalian berdua harus menanggungnya. jadi bersiaplah" Pinta Putri Shinhye pada Taehyung dan Baekhyun.

.

.

.

.

Baekhyun dan Taehyung terlihat sudah berdiri bersebelahan dengan gugup. "Tenang saja. Aku hanya bermain panah bukan akan membunuh kalian" Ucap santai Putri Shinhye, membuat para Hwarang melihat kesal mendengar penuturan Putri Shinhye. Putri Shinhye memeriksa arah sasaran dengan matanya yang mulai menyipit.

"Bukan hanya mereka Putri. Tapi aku!" Teriak seorang Hwarang menghentikan kembali Putri Shinhye, tak terima menyaksikan Taehyung dan Baekhyun, sedang mereka ikut bersalah.

"Baiklah. Jika begitu kau juga ikut berbaris." Perintah santai Putri Shinhye, menunjuk dengan anak panah-nya pada Hwarang itu.

"Aku juga!"

Ada lagi yang mengaku.

"Jika begitu kau juga!"

"Aku juga!"

"Kau juga berbaris!"

"Aku juga!"

"Kau juga!"

"Aku juga!"

"Kau juga!"

Para hwarang terus mengaku tanpa henti, hingga Putri Shinhye menjadi kesal dibuatnya. "Baiklah kalian semua berbaris! Biar kupenggal kepala kalian!" Teriak Sang Putri meninggikan suaranya, membuat para Hwarang terkejut dan tertegun mendengar dengan apa yang Putri Shinhye serukan.

Pada akhirnya para Hwarang senior muda Silla banyak yang berbaris berjajar. Hwarang yang tidak ikut mengintip meletakan apel-apel dikepala mereka dan yang lain terlihat menonton dengan gugup.

Para Hwarang bersiap memegang apel dkepala mereka. Putri Shinhye ingin tertawa melihatnya.

'Lucu sekali mereka' pikir Sang Putri menyaksikan para Hwarang yang berharis dengan apel dikepalanya. "Baiklah bersiap-siap.... Sudah terlalu lama. Karena kau yang pertama mengaku bersalah. Aku akan mulai denganmu Hwarang Byun!" tunjuk Putri Shinhye, membuat Byun Baekhyun berdiri tegak menyiapkan diri.

'Fokus shinhye fokus, kalau tidak kau akan memanah kepalanya.' Pikir Putri Shinhye menatap Baekhyun.

Mulai fokus mengarahkan pergerakan busur anak panah. "Kau siap?" Tanyanya terlebih dahulu.

"Aku tahu aku hebat dalam memanah, tapi aku belum pernah mencoba memanah apel di atas kepala siapapun," akui Putri Shinhye, membuat para Hwarang tercengang.

Putri Shinhye tersenyum walau sedikit gugup, berkonsentrasi mengarahkan panah ditangannya pada apel di kepala Byun Baekhyun. "Kuucapkan terima kasih karena kalian bersedia berlatih memanah denganku, jangan menyalahkanku karena kesalahan kalian," ucap Putri Shinhye yang mulai menarik pelatuk anak panah dengan posisi busur dipipi. Membuat anak panah terbang dengan sangat kencang. Para Hwarang nampak berteriak.

'TUK!' Anak panah mengenai apel di kepala Byun Baekhyun, membuat para Hwarang bernapas lega.

Sementara Hwarang Baekhyun. Ambruk berjongkok.

Lututnya terasa menjadi sangat lemas, sepertinya nyawanya mulai berkurang 11 tahun. Apel terjatuh menggelinding. Putri Shinhye terlihat takjub dengan dirinya. "Yeahhh... Kalian lihat! Ini percobaan pertama. Ternyata aku benar benar hebat!" Puji senang Sang Putri pada dirinya sendiri, membuat para Hwarang memicingkan mata sinis ke-arahnya.

Tapi kemudian.

Putri Shinhye kembali menyiapkan diri, mengangkat Panahnya. "Yang belum terbagi, bersiaplah!" Teriaknya menjadi percaya diri setelah percobaan pertamanya. Para hwarang nampak terlihat gugup kembali menyiapkan mental. "Sekarang giliran mu, Taehyung!" Tunjuk seringai Putri Shinhye.

Taehyung menghela nafas dalam, menutup mata terpejam. '*Jebal eomma tolong aku' (*Kumohon) Pinta Taehyung. Putri Shinhye mulai kembali menarik busur cantiknya.

"Aku ingin kalian berhitung!" teriak Putri Shinhye.

.

.

.

'Maafkan aku eomma' batin Kim Taehyung.

.

.

.

"SATU!"

.

.

.

"DUA!"

.

.

.

.

.

"TIGAAAAAAA!!!"

.

.

.

.

Tidak ada suara.

.

.

.

.

'Apa aku sudah berada di surga?' Bathin Taehyung.

.

.

.

Hwarang Kim Taehyung membuka perlahan matanya. Mengerejap tersadar. Melihat apa yang terjadi dihadapannya.

Seseorang memegang tangan Putri Shinhye.

"Berhentilah bermain-main Putri!" Menghentikan gerakan tangan sang Putri dengan memegang anak panah ditangannya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login