Download App
History Of Melofranist History Of Melofranist original

History Of Melofranist

Author: Melofranist

© WebNovel

Kata Pembuka

"Halo..."

"Halo..?"

"Uhmm.. kamu.."

"Hah... kalau begitu.."

"Hey..! Apa kamu mendengarku?"

"Hey.."

"Hey!"

"Akh…! Kamu! Hey! Apa kamu tidak bisa menjawab?!"

Apaan sih? Gak jelas amat. Dengan siapa karakter ini berbicara?

"Kamu! Kamu loh..! Astaga! Kamu!! Yang sedang membaca tulisan ini!"

Aku? Apa kamu berbicara denganku?

"Hah… Akhirnya kamu sadar juga… Iya, aku berbicara denganmu."

Tidak mungkin…

"Bukan tidak mungkin aku berbicara denganmu!"

Tapi beneran aku kan?

"IYA!"

Hmm... kupikir kamu sedang berbicara pada karakter dalam cerita.

"Tidak, aku berbicara padamu, serius…!"

Aneh.. kalau tak salah ingat, sepertinya tidak ada cerita yang karakternya berbicara padaku.

"Hey.. sekarang ada bukan?"

Ada?

"Ya.."

Apa maksudmu?

"Ada loh… aku.... Aku yang sekarang seorang karakter sedang berbicara padamu."

Oh iya.. kurasa kamu benar.

"Huft..! Baguslah kalau kamu mengerti."

Jadi apa? Apa yang mau kamu bicarakan padaku?

"Baiklah dengarkan baik-baik. Perkenalkan, saya adalah sesuatu yang tak memiliki nama, tetapi anda bisa memanggil saya dengan sebutan 'Kebetulan'. Dan saya akan memanggil anda dengan sebutan…"

Bisakah aku memutuskan sendiri nama panggilanku?

"Maaf.. sayangnya tidak bisa."

Kenapa?

"Saya tidak bisa memberikan alasannya."

Oh.. kalau begitu kenapa kamu tiba-tiba menjadi sangat sopan sekarang?

"Karena.. Ini adalah Takdirku. Atau biar lebih mudah, kamu bisa menyebutnya pekerjaan."

Memangnya ada apa dengan Takdir?

"Yah.. mungkin Tuan Pembaca tidak tahu, tetapi Takdir adalah sesuatu yang tak bisa diubah. Tak peduli bagaimanapun caranya. Selama kamu terikat Takdir, maka..-"

Lalu..?

"Yah.. Intinya, Takdirku adalah untuk berbicara padamu dengan sangat sopan. Jadi jangan terlalu pikirkan tentang aku yang secara tiba-tiba berbicara sopan padamu."

Hmm…

"Kalau begitu, saya akan memanggil anda dengan sebutan Pembaca untuk seterusnya."

Pembacakah...

"Jadi Tuan Pembaca, untuk apa Tuan Pembaca ada disini?"

Hah? Apa kamu bilang?

"Saya bilang, untuk apa Tuan Pembaca ada disini?"

Untuk apa? Kamu bertanya untuk apa? Apakah kamu tidak tahu? Aku disini untuk Prolog! P-R-O-L-O-G, Prolog!

"Tuan Pembaca.. bisa tidak? Jangan marah-marah?"

Kenapa!?

"Tidak baik untukmu, dan mungkin beberapa orang disana tidak menyukai tingkahmu yang sekarang."

Dimana?

"Entahlah.. kamu dan aku tidak bisa melihatnya, bahkan Sang Penulis juga tidak bisa melihatnya. Kamu bisa menyebutnya sebagai Pengamat."

Pengamat?

"Ya. Biar kujelaskan secara singkat. Aku dan kamu, telah ditakdirkan untuk berbicara seperti ini. Yang menulis Takdir kita adalah Sang Penulis, dan yang melihat Takdir kita adalah Sang Pengamat."

Aku tak mengerti apa yang kau maksud..

"Kalau begitu lupakan saja apa yang kukatakan barusan, dan dengarkan tentang Prolognya."

Oke.. jadi mana Prolognya?

"Kamu mau Prolog?"

Ya.

"Hmmm… Maaf, aku tidak punya."

Kamu tidak punya?

"Ya.."

Mana pintu keluar! Aku mau keluar!

"Tenanglah.. jangan seperti itu. Walaupun tidak ada Prolognya, tetapi aku akan jelaskan tentang cerita ini, History of Melofranist."

Jadi kamu mau bilang kalau tidak ada Prolog, melainkan kamu yang akan menjelaskan.

"Iya.. Jadi duduklah, dan tenangkan pikiranmu. Pasang telingamu, dan dengarkan suaraku. Apa kamu mengerti?"

Huh!

"Jangan mendengus seperti itu. Sekarang dengarkan aku…."

….

"Ada sebuah Dunia, yang diciptakan oleh Pencipta bernama Solares. Dunia ini dinamai Melofranist oleh Sang Pencipta itu sendiri.

Sayangnya, tak ada yang namanya kekekalan di Alam Semesta ini. Karena inilah, Melofranist ditakdirkan untuk Runtuh.

Runtuhnya Dunia, diharuskan memenuhi suatu kondisi. Kondisi ini adalah kematian semua makhluk hidup didalam sebuah Dunia. Dengan kata lain, Kiamat atau Kepunahan Makhluk Hidup.

Nah, History of Melofranist adalah cerita yang memuat Sejarah dari Dunia Melofranist. Didalamnya terdiri dari banyak Bab, yang masing-masing Bab berisi tentang hal yang berbeda.

Ada Bab tentang Pahlawan, Penyihir, Dewa, Perang Dunia, dan Bab terakhir, Bab Runtuhnya Melofranist.

Tetapi, semua Bab itu masih jauh di masa depan. Pada Chapter selanjutnya, Bab ini bernama Awal Dunia. Dan Bab selanjutnya adalah Bab Manusia.

Jangan berharap banyak pada Bab Awal Dunia, karena ini cukup membosankan untuk dibaca di awal-awal. Tetapi Bab Awal Dunia ini sangat penting sebagai Pengenalan Bab selanjutnya, Bab Manusia.

Walaupun begitu, setiap Bab memiliki Main Character tersendiri. Jadi jangan berharap ada Main Character yang sama di setiap Bab.

Jadi, maukah kamu melihat Sejarah Melofranist yang panjang ini? Sangat panjang hingga mungkin kamu akan bosan dibuatnya. Jadi persiapkan waktumu, dan putuskan apakah akan lanjut membacanya atau tidak.

Ah.. di chapter selanjutnya, akan menjadi Prolog Bab Awal Dunia.

Sekian, terima kasih."

….

"Jadi bagaimana Tuan Pembaca? Apakah kata-kataku barusan berhasil mendapatkan minatmu?

Dan juga.. bagaimana dengan kalian para Pengamat. Apa kalian berminat untuk terus mengamati? Atau kalian lebih memilih untuk mengamati cerita lain?"

Ya.. emm.. aku.. Kupikir aku akan membacanya sedikit...

"Pilihan yang bagus untukku, dan mungkin untukmu juga. Sebelum lanjut, aku akan memberi sedikit kata-kata mutiara.

Ingatlah, Keinginan itu adalah sumber dari Penderitaan sekaligus, sumber dari Kebahagiaan.

Karena itulah, bacalah cerita ini, hanya saat kamu memiliki keinginan.

Jika kamu tidak memiliki keinginan, maka jangan baca!

Jika kamu tetap bersikeras membaca, maka jangan salahkan aku kalau kamu nantinya akan menderita.

Tetapi, jika kamu membacanya saat kamu sedang ingin. Maka keinginan itu akan semakin besar, dan besar. Dan tentu saja, keinginan yang terpenuhi membawa kebahagiaan untuk dirimu sendiri.

Gunakan Keinginanmu dengan Bijak! Itulah Kunci Kebahagiaan Hidup.

Pikirkan kata-kataku ini dengan bijaksana, dan pilihlah apa yang menurutmu benar, karena apa yang menurutmu benar adalah keinginan dari dirimu sendiri."

Ka-Kalau begitu.. biarkan aku membaca! Berikan ceritanya padaku!

"Sebelum melanjutkan, aku akan sedikit memastikan."

Apa? Cepatlah.. mumpung aku lagi ingin membaca.

"Kamu bukan anak-anak kan?"

Hah? Apa?

"Diamlah.. aku tidak bicara padaku, melainkan pada Sang Pengamat."

Oh.. kupikir kamu tidak bisa melihatku.

"Yah.. sebenarnya aku juga tidak bisa melihat fisikmu secara langsung Tuan Pembaca. Entah kamu seorang anak ataupun seorang kakek, aku tak peduli. Lagipula, aku adalah entitas yang terikat dan hidup untuk Takdir. Tetapi beda halnya jika Sang Pengamat yang membaca."

Memangnya kenapa?

"Sang Penulis bilang, kalau ini adalah masalah yang serius. Walaupun Sang Penulis berkata dia sudah memberi label Mature, tetapi Sang Penulis yakin kalau mungkin masih ada anak-anak yang membaca cerita ini."

Kalau begitu, bisakah aku lanjut membaca sekarang?

"Ya.. silahkan. Lagipula aku hanya menyampaikan pesan Sang Penulis agar bisa didengar oleh Sang Pengamat. Aku tidak mengharapkan adanya respon dari Sang Pengamat.

Dan, kalau kamu membutuhkanku, maka panggil saja diriku."

Baiklah Kebetulan…

"Baguslah.. selamat membaca, dan terima kasih."

===


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C0
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login