Download App

Chapter 42: 42 - Ja-jangan lepaskan celana renangku! Part 4

Takeru : AKU AKAN MEMBUNUHMU!!

Chihiro : Eh?! (kaget) Kau mau membunuhku?! (merasa takut)

Takeru tidak merasa senang karena bolanya meleset dan tidak mengenai Chihiro.

Takeru : Kenapa kau menghindar, hah njing?! Cepat ambil bolanya dan serang aku, nyeet!

Chihiro : (Kalau bola tadi mengenaiku, aku pasti mati!) *menelan ludah*

Chihiro terduduk di atas pasir. Wajahnya memucat. Dia juga berkeringat dingin. Dan dia melihat dengan ngeri pada bola yang hampir mengenai dirinya. Bola itu sampai menggeluarkan asap.

Sekarang bolanya tepat ada di sampingnya Chihiro itu tertimbun pasir pantai dan tidak bergerak sama sekali. Shunta mengambil bola di samping Chihiro karena di suruh oleh Takeru.

Ryo tiba-tiba muncul dengan membawa dua scoops es krim cone rasa blue mint chip dan vanilla ditangannya. Dia sempat membeli es krim karena bola hanya tertuju menyerang ke arah Chihiro.

Ryo : Berjuanglah, Ayagi-san! (mata berbinar-binar) Meskipun susah dan sedih, tapi selama di lapangan mah boleh! (menyemangati Chihiro)

Chihiro : Kau juga terima bolanya dong! Kita tim, kan?! (protes) Kok malah makan es krim lagi, sih?! (marah)

Ryo : Ya, habisnya bolanya kan dari tadi ke arahmu terus (sambil menjilati es krim) Lihat itu bolanya datang lagi.

Chihiro : Uwaaaaa!!! (menangkis) Ryo jangan makan es krim saja dan bantu aku!!!

Takeru : Chunta, oper kepadaku!!!

Shunta : Iya! (senang)

Chihiro : Tu-tunggu sebentar!!!

Takeru : MATILAAAAH!!!!

Chihiro : . . . . *pucat* (Bolanya datang dengan kecepatan penuh. Apakah ini akhir dari riwayatku? T_T Tidak! Aku pasti bisa menangkisnya lagi)

Chihiro mulai kelelahan dan bercucuran keringat. Sekali lagi dia berhasil menangkis bolanya. Ryo tidak perduli, dia hanya berdiri di samping lapangan dan sedang menikmati eskrimnya.

Chihiro : (Sial, wajahnya sih indah tapi dalemnya macho abis! Lututku sudah gemetaran. Kapan ya selesainya? Aku sudah tidak mau main lagi T_T)

Chihiro mulai merasa jengkel dan marah.

Chihiro : Tolong yang ramah, dong!

Chihiro berlari ke arah Takeru dan hendak mau merebut bolanya, akan tetapi dia tersandung sesuatu lalu tanpa sengaja terjatuh dan menabrak tubuh Takeru sehingga mereka berdua pun ikut terjatuh. Debu pasir berhamburan ke atas dan menutupi mereka berdua.

Chihiro : Aduh! Uhuk! Uhuk!

Takeru : Sa-sakit!

Chihiro membuka matanya, dia tersentak kaget. Dilihatnya dia menimpa tubuh Takeru. Sekarang posisi mereka sangat berbahaya.

Chihiro berada di atas dan menindih tubuh Takeru. Dan jaketnya Takeru terbuka sehingga menampakkan dada seksinya Takeru.

Chihiro : (Gawat! Sepertinya aku menjatuhkannya!) *sedikit panik*

Takeru merintih kesakitan, dia menoleh ke arah Chihiro. Chihiro yang merasa panik itu tersadar. Dia melihat wajahnya Takeru terlihat sangat menggoda. Wajahnya Takeru memerah karena menahan rasa sakit sekaligus juga merasa malu.

Takeru : A-ayagi (wajah memerah menggoda)

Chihiro : (Tunggu! Tunggu! Tunggu! A-apa-apaan wajahnya itu?! Kenapa dia menggeluarkan wajah yang menggoda seperti itu?! Ce-celah apa itu?! Gawat jangan sampai aku tergoda!)

Wajahnya Chihiro pun ikut memerah. Dia merasa gugup dan jantungnya pun berdetak dengan sangat cepat. Dia sibuk dengan pikiran sendiri, sehingga tidak mendengar Takeru memanggil namanya sekali lagi.

Takeru : Ayagi?

Chihiro : (Kenapa wajahmu itu sangat merangsangku, Takeru-kun?! Aku tusbol dan kau juga! Tapi... Ini cuma kecelakaan, ya? Iya, ini hanya kecelakaan yang kebetulan saja.)

Tiba-tiba Chihiro ingin sekali menyentuh Takeru yang berada dihadapannya. Jari tangan telunjuknya mulai bergerak secara perlahan-lahan mendekati tubuh Takeru.

Chihiro : (Bolehlah kalau aku menyentuhnya sedikit. Ya hanya sedikit saja...)

Tiba-tiba Shunta sudah muncul di belakangnya. Sekarang jarak di antara mereka bertiga, tidak sampai satu meter. Dan entah dari mana, Shunta sudah memegang sebuah boneka malaikat kecil yang sangat imut berwarna pink dan ditengahnya ada tanda atau gambar "love".

(bagi Readers yang lupa, boneka ini pernah muncul di episode 35 ya).

Shunta merasa marah sekali. Dia sangat cemburu dan langsung mengancam Chihiro. Dia menatap tajam dan menggeluarkan hawa membunuh ke arah Chihiro, lalu dengan sengaja menekan perut bagian tengah boneka itu. Dan tiba-tiba terdengar lagi suara rekaman mereka dari boneka tersebut.

"Shunta : Oh ya, Chihiro Ayagi-kun, aku dengar kau meniduri orang demi menaikkan statusmu. Apa itu benar?"

"Chihiro : Haa? Pfft. Silakan. Wanita yang selama ini aku tiduri--"

Shunta sengaja kembali menekan perut boneka itu sampai kata "tiduri", sehingga suara rekamannya terhenti. Chihiro langsung tersadar 100% dan berteriak keras. Saat ini juga, dia merasa horror dan sangat takut dengan Shunta.

Chihiro : GYAAAA!! IYA! IYA! AKU SUDAH MENDUGA KALAU DIA (SHUNTA) AKAN DATANG!

Setelah itu, Shunta langsung berdiri dan berjalan sedikit menjauh dari Takeru. Dan tanpa aba-aba, Chihiro langsung bangkit dari hadapan Takeru. Dia mengejar Shunta untuk merebut boneka pink itu.

Chihiro : Berikan boneka itu padaku, sialan! (marah)

Shunta : Hahahahahaha...

Chihiro pergi agak jauhan dari mereka semua untuk menyembunyikan bonekanya di balik tubuhnya. Dia pun menggerutu dengan kesal. Tangannya sedikit gemetaran memegangi boneka pink itu.

Chihiro : Dasar sialan! Sebenarnya dia punya berapa banyak sih boneka ini?!

Shunta yang khawatir langsung membantu Takeru berdiri. Dan mengulurkan tangannya.

Shunta : Sayang, kau tak apa, kan? Kau baik-baik saja, kan?

Takeru terbatuk-batuk, dan menerima uluran tangannya Shunta.

Takeru : Huweeek.. Uhuk. Uhuk. Aku menelan pasir!

Takeru sudah berdiri dihadapan Shunta. Dia merasa sedikit bingung karena dia melihat tiba-tiba wajah Shunta berubah dan dia juga menghela nafas, lalu membantunya menutupi tubuhnya dengan menarik resleting jaketnya sampai penuh ke atas. Shunta menahan amarah dan mengatakan sesuatu dengan suara berat.

Shunta : Mungkin sudah cukup.

Takeru : Haa?

Wajah Chihiro masih memucat. Dia menatap Shunta dengan ngeri sambil memegangi boneka pink itu dengan erat di tangannya. Chihiro melihat Shunta sangat protektif terhadap Takeru.

Ryo yang tertarik dan penasaran langsung muncul di belakang Chihiro lalu bertanya dengan kepo sambil tersenyum dengan lebar.

Ryo : Apa? Apa? Meniduri apa lagi?

Chihiro langsung membantahnya dan menjawab pertanyaan Ryo sambil menekankan semua perkataannya dengan kesal.

Chihiro : Perasaanmu saja! Lupakan dan diamlah!

Chihiro berusaha mengalihkan perhatian Ryo dengan mengajaknya bermain bola voli lagi.

Chihiro : Ayo kita main lagi!

Shunta : Tidak. Aku berhenti sampai di sini saja. Kau main saja berdua dengan Narumiya-kun.

Shunta pergi sambil menarik tangan Takeru. Takeru mengikuti Shunta dari belakang.

Takeru : Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalian berdua selamat bersenang-senang! Chunta lepaskan tanganku!

Chihiro hanya melongo melihat kepergian mereka berdua. Ryo yang masih pantang menyerah itu berusaha mendekati Chihiro dan mulai menginterogasi Chihiro.

Ryo : Ayagi-san, Ayagi-san, ayo katakan padaku meniduri apa?

Chihiro : Sudah kubilangkan, itu hanya perasaanmu saja! Dan jangan mengikutikuuuuu!!!

Chihiro pun langsung kabur, dan Ryo mengejarnya.

Ryo : Ayagi-san, ayo bilannnggggg!!

*************************************

Shunta masih memegangi tangan Takeru dan berjalan dalam keadaan diam. Mereka berjalan sudah cukup jauh dari tempat lapangan voli tadi. Takeru yang kebingungan pun hanya mengikutinya dari belakang.

Takeru : Chunta kau kenapa? Kita mau ke mana sebenarnya?

Shunta yang sejak tadi menahan amarah akhirnya tersadar. Dia langsung berhenti melangkah lalu menoleh ke arah Takeru dan melepaskan tangannya Takeru.

Shunta melihat ke sekeliling dan dilihatnya tidak ada seorang pun di sekitar sini. Dan dia melihat ada sebuah batu besar di sampingnya dan langsung duduk, lalu bersandar di balik batu besar itu. Dia menarik tangan Takeru sehingga Takeru pun terjatuh ke dalam pelukannya.

Takeru : Uwaaah!! Dasar! Apa-apaan sih?! Jangan tiba-tiba menarikku seperti itu dong! (protes)

Shunta hanya terkekeh.

Shunta : Maaf. Hehe..

Wajah Takeru langsung merona. Jantungnya berdetak dengan cepat.

Takeru : Kau sengaja, ya?

Shunta : Iya, memang sengaja. Hehe.. Karena ini kencan kita, tapi kau tidak memperhatikan aku. Kau terus sibuk dan asyik dengannya (Chihiro) dan itu membuatku marah dan cemburu.

Shunta langsung mencium bibir Takeru dengan kasar selama beberapa detik sampai mereka terengah-engah karena kehabisan nafas.

Takeru : Chun--

Shunta : Itu hukuman dariku (tersenyum)

Takeru : Ughh...

Takeru terdiam dan wajahnya merona. Dia tidak bisa berkata apa-apa, lalu memegangi wajah Shunta dan kembali mencium bibir Shunta dengan lembut. Dan Shunta membalasnya.

Takeru : Maaf telah membuatmu marah. Aku tidak tahu kalau kau sampai cemburu begini. Jangan marah lagi, ya.

Setiap kali Shunta marah, Takeru merasa takut karena dia tahu kalau Shunta sedang marah, Shunta pasti mengabaikannya lagi. Dan dia tidak mau itu terjadi lagi, karena itu membuatnya sedih dan terluka. Shunta yang menyadari kekhawatiran Takeru langsung tersenyum senang.

Shunta : Iya. Tidak apa, sayang. Aku bukan marah padamu, tapi dia (tersenyum)

Takeru merasa lega.

Takeru : Syukurlah. Tapi...

Shunta bingung karena Takeru tidak melanjutkan perkataannya.

Shunta : Tapi apa, sayang?

Tiba-tiba Takeru teringat dengan perkataan Shunta.

Takeru : Tapi ini bukan kencan!

Shunta : Aku ingin berduaan denganmu saja, sayang (sedih)

Takeru kembali merasa malu dan memberontak. Dia mendorong Shunta sedikit karena merasa risih.

Takeru : Sekarang kita juga sedang berduaan, kan? Dan kita bisa lakukan itu di Jepang nanti!

Shunta : Bukan begitu. Ini berbeda, sayang. Kalau di Hawaii, kita bisa kencan tanpa rasa cemas.

Shunta menggeluarkan sebuah buku panduan yang biasa dipakai oleh turis-turis yang datang untuk liburan ke Hawaii, dari dalam saku celananya. Dan menunjukkannya ke Takeru.

Shunta : Aku sudah mencari tahu tempat untuk kencan. Bagaimana? (tersenyum)

Takeru membaca buku panduannya dengan sesakma. Takeru merasa tertarik dan penasaran.

Takeru : Hmm, hee... Hoo.. Ya, tidak bisa aku bilang kalau aku tidak tertarik. Ini ide bagus sih...

Takeru melirik sekilas ke arah Shunta. Dia merasa senang, pipinya merona kembali. Dia tidak menyangka, Shunta sudah menyiapkan ini semua untuknya dan bisa seromantis ini.

Shunta langsung bangkit. Takeru tersentak kaget karena Shunta tiba-tiba berdiri sambil menggendongnya.

Takeru : Uwaaaa!!

Shunta : Sudah diputuskan ya? Ayo kita pergi sekarang, sayang! Ayo kita berdua membuat kenangan bersama ya! (tersenyum)

Takeru : Iya! Tapi turunkan aku dulu! Ini memalukan! Lihat ada orang datang, kan!! (merasa malu dan memberontak)

Shunta : Hehehe...

************************************

Di bagian Chihiro dan Ryo.

Chihiro kembali berjalan di pinggiran pantai sambil mengajak Maron berkeliling dan diikuti oleh Ryo di belakangnya.

Ryo : Ayagi-san! Ayagi-san! Aku ingin makan es krim! (berbinar-binar)

Chihiro : Kau kan tadi baru saja makan! (marah)

-Bersambung-

Authir : Hahaha... Sepertinya Chihiro dan Ryo cocok juga ya, guys? Apa kita nge-ship kan mereka berdua saja ya? Bagaimana Readers? Setuju? (tersenyum licik seperti setan) 😏😏😈

Chihiro : Tidak cocok!!! Aku tidak setuju!!! (marah)

Ryo : Ayagi-san! Ayagi-san! Nge-ship itu apa ya? (berbinar-binar)

Chihiro : Kau diam sajalah!!

Author : 😈😏 Aku Authornya, jadi aku berhak memutuskannya!

Chihiro : Thor, aku promosi deh, tapi jangan kau dekatkan tuh bocah padaku ya!! Pokoknya aku hanya mau Takeru!! TITIK! So, Readers jika kalian suka dengan episode kali ini JANGAN LUPA LIKE/FAVORITE/VOTE YA! Thank you!

Author : (pura-pura tidak dengar) 😈😏

Jadi, readers bagaimana dengan episode kali ini nih? 😁 Semoga readers suka dan tidak bosan dengan ceritanya ya. Readers boleh dong minta komentarnya dan tulis di kolom komentar ya! Dan semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C42
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login