"Apa kau demam?"
Mika tersedak ludahnya sendiri saat suara Inggrid tiba-tiba saja menggema di telinganya. Dia sedang menyetir dan kemungkinan akan terjadi kecelakaan sangatlah besar karena hilang fokus.
"Tidak." jawab Mika, suaranya terdengar jelek sekali, tidak maskulin seperti biasanya. Oh, sialan. Wajahnya pasti jadi semakin merah karena malu.
"Tapi wajahmu kelihatan merah sejak ke luar dari halaman rumahku. Apa kau alergi serbuk bunga?" oceh Inggrid, dia masih memandangi wajah Mika yang entah mengapa sekarang wajahnya semakin merah dari sebelumnya. "Aku sudah bilang pada Ibu untuk menanam bunga di halaman belakang tapi beliau tidak mau—"
"Aku baik-baik saja, Inggrid." potong Mika cepat.
"Kita ke rumah sakit." ujar Inggrid seraya menunjuk arah yang benar menuju rumah sakit.
"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Sungguh!"
Inggrid terkekeh, "Bukan memeriksamu. Tapi aku."
Mika is back ...
Terimakasih pada kalian yang masih sudi membaca Mika dan Inggrid <3
Kalau menurut kalian apa yang aku tulis ini dapat menghibur, bantu aku buat share cerita ini ke media sosial kalian biar lebih banyak orang yang tau dan bisa menghibur mereka juga.
Jangan lupa vote cerita ini dengan memberikan batu kuasa, batu kuasa kalian sangat membantu dan memberi aku semangat buat UP :* :)