Download App

Chapter 13: bagian 12 mengenai sarah

selamat membaca

.

.

Pagi pagi sekali Akira sudah tiba di sekolah nya, ia tak mau repot repot berdesak desakan di dalam bus saat pagi hari. bukan berdesakan seperti di dalam bus juga, hanya saja ia tidak suka keramaian yang terjadi saat ia datang setelah pukul 6.30, banyak mahluk mahluk yang melirik nya entah karena apa. mungkin karena dirinya aneh dan tidak punya banyak teman, atau sahabat seperti yang lainnya. ia cukup menyadari kekurangan nya yang tidak bisa berbaur dengan baik bersama teman temanya, hanya saja ia tidak begitu peduli, yang saat ini ia inginkan adalah segera menyelesaikan sma nya, lalu lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi atau tunda 1 atau 2 tahun untuk mengumpulkan uang untuk melanjutkan kuliah, karena meski berbeasiswa, pengeluaran yang banyak saat menjadi mahasiswa tidak bisa di elakkan.

karena itu lah ia memilih tidak memperdulikan apapun yang ada di sekitarnya, yang perlu ia perdulikan hanya bagaimana caranya bertahan dari hari ke hari, hidup sendiri tanpa sokongan itu bukan perkara mudah. ia bukan tidak punya keluarga sama sekali, ia masih punya beberpa paman dan bibi, hanya saja perinsip hidup nya adalah jika ia bisa beridiri sendiri, dan tidak menyusahkan orang maka akan ia pilih pilihan itu. karena baginya menyusahkan orang lain bukanlah kebiasaan nya.

Akira menghembuskan nafasnya lelah, ia telah tiba di kelas nya, seorang diri tanpa ada siapa pun di sana, Ia membuka layar ponsel nya menjelajahi dunia Internet dengan bantuan wifi sekolah. Jujur saja, ia terbilang sangat jarang memiliki kuota internet, Ia hanya akan membeli kuota internet jika ada tugas sekolah yang mengharuskan mencari di Internet atau lebih mudah ia ke warnet. karena itulah saat di sekolah selalu memanfaatkan kesempatan untuk bermain internet, mencari tugas atau sekedar scroll instagram dan Twitter. sekalian menunggu kelas berlangsung, dan sekedar untuk mengusir kebosanan yang melandanya karena harus menunggu dalam waktu yang lama. jika tidak bermain ponsel, maka ia akan tidur, lalu membuat alarm pukul 7 tepat, yang terhubung menggunakan handsfree, sehingga saat alarm tersebut berbunyi tidak menganggu teman temanya.

saat ini Akira membuka akun instagram nya,  ia tak terlalu penutup diri, ia juga punya akun sosial media namun lebih sering ia gunakan untuk melihat vidio lucu yang berdurasi kurang dari 1 menit disana. Ia juga hanya memfollow memelucu atau video lucu ia juga memfollow akun merry riana dan beberapa motifator lain nya berharap ia termotifasi. dan ada beberpa teman yang meminta untuk follback, maka akan ia follback. brandanya hanya terisi 1 foto yaitu foto bersama temanya sekelas, sekedar mengisi brandanya. namun pada bagian tag ada banyak, termasuk foto candid yang di post oleh aknun instagram kelas, dan banyak aib di sana.

waktu terus bergulir, kelas yang tadinya hanya di isi ia seorang perlahan mulai terisi oleh satu persatu murid, semakin mendakati pukul 7 semakin banyak dan semakin ribut, terlebih seperti saat ini, ada PR, dan mereka belum mengerjakan nya. perlahan namun pasti tempat duduk mulai terisi, ada yang makan, mengobrol, mengerjakan tugas hingga gabut tak jelas mengisi kelas yang tadinya sepi menjadi riuh bak pasar malam. hingga akhirnya bel berbunyi menghentikan aktifitas Akira bermain ponsel, yang makan menyimpan makanan, dan yang membuat PR semakin panik karena bel sudah berbunyi.

baru saja bel berbunyi, seorang teman perempuan yang baru datang menyapa Akira, dan kebetulan teman nya itu duduk di depan nya, sehingga mau tidak mau ia bertemu langsung dengan temannya.

"Akira kamu udah jenguk Merlin belum?" tanya Visa teman sebangku Merlin yang kebetulan duduk di kursi di depan Akira.

"belum!" jawab Akira pelan ia tak tau harus merespon seperti apa saat di tanya oleh visa. Ia takut jika ia salah bicara ia malah di semprot visa si mulut berbisa. lagi pula ia tidak tahu Merlin di rawat di mana, ia belum membaca grup chat, karena baru bisa belayar di dunia internet tadi pagi. lagi pula ia malas melihatnya.

"kenapa? Kasihan loh dia, tangan nya patah gara gara belain kamu!" kata Visa mulai membuat Akira tidak nyaman.

Akira menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, ia bingung lagi. Ia tak tau harus berbuat apa pada Merlin, apakah ini salah nya sehingga Merlin mengalami cedera cukup berat?, tapi dari awal ia tidak memintanya apalagi sampai mendorong Sarah. sebenarnya jika difikir lebih lanjut itu salah Merlin sendiri, ia bisa mengusir Sarah dengan baik baik meski kemungkinan nya kecil, tapi tetap saja, mendorong Sarah hingga kepalanya membentur sudut kursi dan berdarah bukan juga pilihan yang tepat. bahkan itu sangat salah, ia tidak suka kekerasan.

"ngak usah fikirin,  emang nya kamu minta dia usir Sarah?" Giovani nimrung memanasi suasana, meski apa yang di katakan oleh Giovani sangat benar dan ia mendukung pemikiran Giovani, hanya saja ia tetap merasa tidak enak dan tidak nyaman, entah apa yang harus di lakukan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman nya ini.

"diam lo. Ikut campur aja lo!" maki Visa judes menunjuk Giovani. 2 orang bermulut lemes dan beracun jika bertengkar bisa membuat kelas menjadi penuh dosa karena mereka tidak segan memaki dengan kata kata yang sangat tidak pantas.

"heh, dasar cabe cabe!" sinis Giovani mencibir.

"kamu tau Sarah ngak di apa apain guru loh, dia ngak di keluarkan padahal tangan Merlin benar benar patah. Hasil ronsen udah keluar padahal!" adu ratu gosip pada visa dengan nada suara sedikit keras plus julid klas kakab dan terdengar sangat ahli. perempuan seperti ini nantinya pasti menjadi ibu ibu komplek yang doyan membeli sayur dari pedagang asongan sambil bergosip dan melebih lebihkan cerita.

"gimana mau di keluarin bokap dia palingan ngasih uang, bebas deh si sarah!" visa berkata mencemoh, cara bisa bicara seolah memberi kode kepada Akira agar mendengarkan nya, dan membuat Akira membenci Sarah. hanya saja Akira tidak terlalu memperdulikan, jika itu di ucapkan oleh para penggosip seperti 2 orang yang duduk berdekatan itu. karena ada banyak bumbu dalam cerita mereka dan suka melebih lebihkan.

"enak ya jadi anak orang kaya, mau ngapain aja bebas!" celetuk ratu gosip mengejek dalam nada pura pura iri

"hahaha"

Akira terdiam, meski tidak ingin mempercayai ucapan keduanya, meski begitu ia tetap mendengar setiap perkataan teman nya dan ia tak bisa menafikkan kenyataan bahawa kemarin sarah benar benar terlihat baik baik saja. Bahkan masih bisa memaksa nya makan saat di bus dan beberapa kali masih sempat tertawa tanpa beban. Apakah itu benar karena layar belakang Sarah atau hal lain?.

Tbc.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C13
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login