Lilia begitu heran sampai amarahnya lenyap. Sepertinya penyakit 'pura-pura bodoh' yang diderita pria itu dari dulu kini menjadi semakin parah! Apa lagi yang harus dia katakan agar William paham? Lilia jelas-jelas mengatakan kalau dia sudah menikah! Apakah dia perlu menunjukkan surat nikahnya pada William?
Saat Lilia tengah memutar otak untuk menemukan cara meyakinkan William, pria itu melangkah makin dekat ke arah Lilia. Matanya yang dipenuhi rasa cinta menggebu-gebu terpaku pada Lilia seorang.
Bulu kuduk Lilia merinding saat melihat tatapan William itu. Baginya, mantan pacar adalah makhluk yang perlu dibasmi hingga tuntas!
Lilia melangkah mundur sambil menghela nafas. "William Anggara, tidakkah kamu mendengar apa yang kukatakan barusan? Aku sudah menikah! Lagipula, kalaupun aku memang mencari sugar daddy, aku tidak akan pernah memilihmu! Apa kamu paham?"
Lilia membalas tatapan William dengan mata penuh keseriusan.
Wah Terima kasih sudah mau baca sampai chapter ini,tidak terasa sdh 2 bulan berlalu, semenjak saya mulai publish cerita ini.
Saya ucap kan terima kasih bagi para pembaca yang support saya untuk mengikuti privilege 1 koin dan 99 koin.
Rencana nya awal September saya akan membuka privilege terbaru dan pasti nya cerita ya lebih seru .
Mohon Awal bulan September jangan lupa yah untuk memperbarui privilege nya, bagi yang sebelumnya sudah mengikuti privilege,jgn lupa daftar dengan paket yg sama atau yang lebih tinggi.
Happy Reading yah semuanya
Semoga di Bulan Oktober saya bisa resign dari kerjaan saya dan 100% fulltime menulis.
Mohon dukungan dan support nya.