Malam itu, Lilia membalikkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia berusaha memejamkan mata, tapi rasa kantuknya tidak kunjung datang. Lilia mendesah sambil membuka mata. Sisi tempat tidur yang kosong menimbulkan rasa kesepian di hati wanita itu.
Dia meraih ponselnya dan mengecek jam. Saat ini sudah pukul 23.52, tapi Jean belum juga tidur. Lilia menyalakan lampu kecil yang ada di samping tempat tidurnya sebelum kembali berbaring dengan posisi telentang. Dia menatap langit-langit kamarnya sambil berpikir ulang mengenai masalah dalam proyek dengan Keluarga Pangestu.
Masalah seperti apa yang terjadi? Sebesar apa masalah ini sampai Jean harus bekerja lembur hampir tiap malam? Apa yang bisa dia lakukan untuk membantu menyelesaikan masalah ini?
Lilia tidak tahu berapa lama dia memikirkan masalah itu hingga akhirnya dia jatuh tertidur. Dia hanya ingat kalau seseorang menyelimutinya dan mencium keningnya. Setiap tindakan orang itu begitu lembut dan menghangatkan mimpinya.
*****
Wah Terima kasih sudah mau baca sampai chapter ini,tidak terasa sdh 2 bulan berlalu, semenjak saya mulai publish cerita ini.
Saya ucap kan terima kasih bagi para pembaca yang support saya untuk mengikuti privilege 1 koin dan 99 koin.
Rencana nya awal September saya akan membuka privilege terbaru dan pasti nya cerita ya lebih seru .
Mohon Awal bulan September jangan lupa yah untuk memperbarui privilege nya, bagi yang sebelumnya sudah mengikuti privilege,jgn lupa daftar dengan paket yg sama atau yang lebih tinggi.
Happy Reading yah semuanya
Semoga di Bulan Oktober saya bisa resign dari kerjaan saya dan 100% fulltime menulis.
Mohon dukungan dan support nya.