Lima menit kemudian, Lilia keluar dari kediaman itu dengan mata merah. Dia mengatupkan mulutnya rapat-rapat dan ujung hidungnya terlihat agak merah. Tubuh rampingnya gemetar hebat, seolah dia terguncang oleh sesuatu.
Jean berdiri di depan gerbang dan menunggu dengan sabar. Begitu Jean melihat Lilia keluar, dia segera menyambut istrinya dengan pelukan erat. Tangannya mengusap-usap punggung wanita itu.
Sudut mulut Lilia perlahan merileks saat dia berada dalam dekapan pria itu. Dia menyandarkan kepalanya ke dada Jean dan bertanya dengan suara serak, "Siapa yang melakukan ini pada Kak Mel?"
"Pelakunya adalah sekelompok preman yang tinggal di klub malam."
*****
Tepat pukul lima sore, Lilia dan Jean kembali ke rumah kaca. Pesta ulang tahun akan segera dimulai, sehingga sudah ada banyak tamu di dalam rumah kaca itu.