Download App

Chapter 6: Bab 6. Mulai mencintaimu

"Tenang saja Bu.. aku tidak apa-apa kok .

"Ya sudah kalau begitu .. kamu Pulanglah dan beristirahat di rumah.. Besok pagi kamu harus kembali bekerja bukan ?

"Ya Bu .. aku pamit dulu yah Bu... besok sore sepulang bekerja aku pasti ke sini jengukin Ibu lagi...

"Iya hati-hati dijalan.. akhirnya Hani pun pergi meninggalkan ibunya di rumah sakit.

Ketika Hani berjalan menyusuri lorong Rumah sakit Hani berjumpa dengan teman masa kecilnya yang bernama Yuda.

"Hani... Sedang apa kamu disini?

"Yuda.. Apa kabar.. lama sekali kita tidak berjumpa.. Aku baru saja menjenguk ibu ku, kebetulan ibuku di rawat disini..

"Memangnya ibumu sakit apa?

"Ibuku.. mengalami kecelakaan..

"Oooh begitu... di Ruangan mana nanti aku akan jenguk ibumu.

"Di ruang VIP..

"Waah Hebat.. kamu banyak uang bisa merawat ibu mu di Ruang VIP..

"Tentu saja karena Hani sudah menikah dengan seorang CEO, bahkan kami sudah satu bulan menikah.. kenalkan saya suami Hani.. Bagaskara.. "Kata Bagas sambil menatap tajam ke manik mata Yuda.. membuat Yuda sedikit takut. Yuda tidak menyangka temannya itu bisa menikah dengan orang yang sangat Hebat..

Bagas menyeretku... "Kau tidak akan pernah bisa lepas dari Ku... "Ucap Bagas .. memang sejak perjanjian kontrak dan pernikahan Siri yang aku lakukan dengan Bagas... aku harus menuruti apapun permintaannya dan tidak ada kata ampun .. Bahkan dia membuat seluruh tubuhku merasa sakit berhari-hari dan lebih gilanya lagi aku hanya tunduk dan harus melakukan semua perintah dia, bahkan setelah satu bulan lamanya bersamanya. Sikapnya tidak pernah berubah padaku.

"Aku pun masuk kedalam mobil milik Bagas dan Bagas mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi .. hingga sampai ke rumahnya lalu kembali menyeret ku masuk ke dalam rumah hingga masuk ke dalam kamar.

Setelah sampai Bagas menarik Hani ke dalam kamar dan Mengunci pintu, dan membuang asal kunci itu ... Bagas menarik dasinya asal... membuka kancing kemejanya cepat... Hani sendiri bingung bercampur takut.

"Bapak mau ngapain ? Bagas tidak menjawab pria itu membuang asal kemejanya dan menghampirinya.. Hani mundur beberapa langkah untuk menjauh.

Bagas mendorong tubuh Hani hingga sampai terjatuh di atas ranjang... Bagas menindih Hani menatap tajam kedua mata istrinya...

"Saya ingin kamu ...

"tapi ...

"Enggak ada tapi ... saya mau kamu dan saya tidak menerima penolakan ...

"kita nggak mandi dulu ?

"habis itu kita mandi "Balas Bagas... Bagas membuka kasar baju yang Hani kenakan sampai Robek.. Bagas menatap muka Hani dan tidak memberi jeda kepada Hani untuk bernapas.. Bagas juga meremas dada Hani dengan kasar ... membuat Hani meringis..

"Pelan-pelan Pak Bagas... sakit .. seperti tuli .. Bagas kembali melanjutkan aksinya.. seperti memiliki sisi gila di dalam dirinya...Bagas seolah suka melihat Hani meringis kesakitan seperti itu ... saat mereka Berhubungan intim.

"Kamu tahu apa yang membuatku marah?

"Hani menggeleng ...

"Saya marah... sama kamu.. dan saya benci lihat pria manapun mencuri perhatian kamu.. cuma saya yang boleh narik perhatian kamu .. siapapun laki-laki itu !!! Saya benci dia yang menarik perhatian kamu!!

"Tapi Yuda itu cuma teman ..

"Tapi kamu istri saya ... dan barusan kamu begitu akrabnya mengobrol dengan laki-laki lain yang bukan suami kamu ... kamu nakal Hani!!

Hani meringis saat jari tangan Bagas memasuki milik nya di bawah sana .. Dia memegang kemeja Bagas menatap mata itu dengan berkaca-kaca ..

"Kamu itu punya saya .. mau nggak mau... Suka tidak suka .. kamu itu istri saya !! yang artinya kamu miliki saya!! Saya benci berbagi apapun itu .. termasuk perhatian kamu ... Saya bisa kasar sama kamu tergantung sikap kamu ...

"Tap Yuda itu bukan siapa-siapa Aku ..

"Jangan sebut nama dia atau laki-laki lain di atas ranjang Hani... Hani meringis saat Bagas menyatukan tubuh mereka dengan kasar dan itu sangat menyakitkan.

"Kamu itu milik saya.. mana boleh bersentuhan dengan laki-laki lain .. tidak boleh ada laki-laki lain yang mendekatimu... "Teriak Bagas..

Sikap posesif Bagas kepada Hani semakin Hari semakin meningkat.. Dan rasa takut kehilangan menjadikan Bagas semakin bersikap Kasar kepada Hani. Entahlah apakah itu namanya cinta yang jelas Bagas akan Cemburu setiap kali Hani berbincang dengan laki-laki lain.

Setelah selesai menyalurkan hasratnya Bagas duduk di tepi ranjang sambil merokok sedangkan Hani tertidur dengan posisi meringkuk merasakan perutnya yang sakit dan bagian intinya yang perih meski mereka berhubungan bukan kali pertama karena Bagas menyetubuhi Hani dengan kasar tanpa pemanasan terlebih dahulu mengakibatkan Hani kesakitan.

Air mata Hani tak terasa menetes meski dalam keadaan tidur... pipinya basah.. matanya sembab. hal itu membuat Bagas semakin merasa bersalah.

"Maafkan aku... Aku cemburu padamu hingga melakukan semua ini... Bagas berlalu masuk ke dalam kamar mandi..

Semua ucapan Bagas terdengar di telinga Hani, meski Bagas berkata pelan..

"Apakah Bagas mencintaiku, hingga ia cemburu.. tidak... tidak.. tidak mungkin itu terjadi, seorang Bagaskara tidak mungkin mencintai aku yang hanya seorang Office girls.

Dan Hani kembali memejamkan matanya. hingga terlelap. dan ketika bangun di pagi hari tubuhnya terasa sakit.. perutnya pun terasa kram... Hani meringis menahan sakit yang luar biasa...

"Aduuuh...

"Kamu kenapa ??

"Perutku sakit sekali...

"Pakailah bajumu.. aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu... "Kata Bagas.

Hanipun memakai pakaian yang diberikan Bagas kepadanya. Tidak berapa lama datanglah Dokter Anita.. Sahabat Bagas..

Setelah selesai memeriksa.. dokter Anita memperingatkan Bagas...

"Kamu tidak boleh bersikap kasar kepada istrimu.. sikap kasarmu itu hampir saja membunuh anakmu sendiri...

"APAAA???

"Yah.. Dalam perut istrimu sudah tumbuh janin memang umurnya Masih kecil... jika kamu menyetubuhinya tanpa pemanasan selain menyakiti istrimu bisa membahayakan bayi dalam kandungannya... untuk sementara biarkan istrimu beristirahat.. aku akan memberikan obat dan penguat kandungan untuk istrimu...

"Baik Anita.. terimakasih atas bantuannya.

"Ingat kata-kataku.. dan jangan buat dia stress atau tertekan...

Anita mengatakan itu semua tidak di depan Hani.. mereka berbicara di ruang kerja Bagas.. Setelah mengantar Anita pergi, Bagas kembali ke kamarnya di lihatnya Hani sedang berjalan tertatih menuju kamar mandi. Bagaspun segera menggendong nya.. dan membawa Hani masuk ke kamar mandi setelah mengisi Bathup dengan air hangat Bagas menyuruh nya masuk..

"Masuklah aku sudah mengisi dengan air hangat. jangan kunci kamar mandinya, nanti aku kembali lagi untuk menggendongmu kalau mandimu sudah selesai... dan jangan pergi kemana-mana dulu, dokter bilang kamu harus banyak istirahat.. aku akan suruh pembantu membawa sarapanmu ke kamar.. lalu makanlah obat nya.

"Aku tidak apa-apa.. perutku sudah tidak sakit lagi.. aku juga harus menemui ibuku..

"Jangan membantah.. Aku tidak mau terjadi apa-apa pada bayiku, yang berada dalam kandunganmu.. aku bilang istirahat, istirahat biar ibumu aku yang mengurus.. mengerti!!!

"Apa?? aku Hamil?? Hani yang kaget mendapat berita itu.. Dia Shock.. karena dengan Hamil semakin terikat dengan laki-laki Arogan itu.. semakin sulitlah Hani melepaskan diri darinya...


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C6
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login