Download App

Chapter 2: 2.kebenaran dari sebuah kenyataan

"Terima kasih tante" Diandra mengagukan kepala sambil tersenyum sebelum dia lari memasuki halaman rumahnya.Diandra cukup beruntung dia bertemu tetangganya ditempat tersebut dan bersedia mengantarkannya plg.

Diandra tergesa memasuki rumah,dia lalu mencari mama nya tergesa gesa,namun dia sudah berkeliling mamanya masih blm bisa ia jumpai.Diandra cukup lelah hari ini dia masuk kedalam kamar dan menjatuhkan tubuh mungilnya diatas ranjang,matanya terpejam dan mengingat kembali peristiwa td.Ada banyak pertanyaan dlm hati dan pikirannya dan smuanya serasa mengganggu.

Diandra masih terpejam hingga dia mendengar suara pintu kamar terbuka klak... dia membuka kedua matanya dan mendapati mamanya sedang tersenyum didepan pintu.Sontak dia bangun dari pembaringan dan melompat langsung kedalam pelukan mamanya."Ada apa sayang?" mamanya bertanya sambil memegang lembut kedua bahu Diandra dan sedikit mendorongnya.Diandra mengangkat wajahnya sekilas memandang wanita berparas lembut itu dan kembali membenamkan wajahnya kedalam pelukan."Di"...sekali lg mamanya membuat teguran,namun tak satu kata pun keluar dari mulutnya mamun butiran air menetes semakin deras mengalir kepipinya.

Mamanya masih tenang,namun sedikit bingung namun tidak bertanya malah membalas pelukan Diandra yang semakin erat.

Diandra : "ma... "

mama : "ya sayaaang"

Diandra mulai tenang matanya masih nanar berlinangan air mata,namun bibirnya mulai bergetar dan bercerita." Hari ini aku melihat papa,apakah mama sungguh tdk tau papa tdk pergi keluar kota?" mamanya sedikit tercengang,menghela napas panjang dan menjawab "Di...buat mama kmu masih sangat belia,haruskah mama menceritakan semuanya?" "Harus" Diandra menjawab begitu tegas dan lugas.

"Baiklah.....tapi harus janji Di harus baik baik saja" mama memberi persyaratan.Diandra sekilas memandang mama kemudian mengangguk pelan.

"Di...,papa yang kamu kenal adalah bukan papamu" Diandra tersentak baru saja bibirnya akan terbuka untuk bertanya namun mama segera menempelkan telunjuk dibibirnya dan menggeleng,mama berdehem dan berkata "jangan menyela,mama mohon" Diandra langsung kembali tenang mendengar kelembutan suara mama yang memelas.

"Saat itu usia mama dua puluh tahun,mama jatuh cinta pada seorang pria,kami menjalin kasih", "apakah dia papa di?" mama menghela napas dan menggeleng sekali lagi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login