Download App

Chapter 27: Kecaman Axton

"Halo, apa benar ini Axton Denzel?" tanya suara seorang pria.

"Ya ini dengan Axton Denzel, ini dengan siapa?" Axton balik bertanya.

"Ini dengan Adam DeMonte," Adam DeMonte? Pemilik DeMonte Corporation, perusaahaan yang akan bekerja sama dengan Denzel Company.

"Ah, Iya saya mengenal anda. Ada apa ya, Tuan Adam?" tanya Axton sopan.

"Saya menghubungi anda karena saya ingin perusahaan kita bekerja sama. Salah seorang karyawan anda, tak bisa menemui anak saya tetapi menemui saya yang sedang mengambil cuti. Dia baik dan sangat sopan, dia bahkan mengantar saya pulang ke rumah." ungkap Adam pada Axton dari balik telepon.

"Melihat sikap karyawan anda saya yakin, kita bisa bekerja sama dengan baik. Besok, saya dan cucu saya akan datang apa boleh anda juga memanggil karyawan tersebut?"

"Tentu. Namanya siapa?"

"Wenda." Axton terpaku mendengar nama istrinya disebut. Itu sebabnya dia keluar dari perusahaan dan pulang terlambat karena dia pergi ke DeMonte Corporation untuk menemui Fredikson DeMonte.

Berarti Brenda hanya mengutus seseorang untuk mengundang Fredikson DeMonte padahal pekerjaan itu seharusnya ditangani oleh Brenda sendiri.

💘💘💘💘

Pagi harinya, Wenda dan Axton sarapan bersama-sama. Axton mengangkat salah satu alisnya melihat penampilan Wenda yang belum bersiap-siap untuk ke kantor.

"Kenapa kau belum bersiap-siap? Kau sakit ya?" Wenda menggeleng.

"Lalu?" Wenda diam. Apa dia harus bilang bahwa dia tak menyelesaikan tugasnya? Pasti Axton akan kecewa dengan hasil kerjanya begitu juga Tuan Dalton yang memilihnya.

Melihat Wenda hanya diam sambil menundukan kepalanya, Axton mengerti dengan perasaan Wenda. Wenda pikir bahwa dia tak menyelesaikan tugasnya dengan baik, bahkan sangat baik kalau tidak mana mungkin Adam DeMonte menghubunginya secara pribadi.

"Gantilah pakaianmu, kau pergilah ke perusahaan dan temui aku di ruang kerjaku saat Cody memanggilmu."

Wenda menatap nanar mendengar perkataan Axton. Apa dia mengetahui segalanya?

💘💘💘💘

Sesuai dengan perintah Axton padanya, Wenda menuju ke ruang kerja Axton begitu dia di panggil Cody saat dia sudah sampai. "Kenapa kau dipanggil oleh Presiden? Aku khawatir jika..."

"Tak apa-apa. Aku sudah mengecewakannya jadi aku pantas menerima segala konsekuensi termasuk kalau Tuan akan memecatku!" Wenda berjalan keluar dari ruang kerjanya bersama Cody yang berada di depannya.

Hatinya sama sekali tak tenang tapi berusaha untuk mengikhlaskan yang terjadi. ikhlas jika dia di pecat. Begitu dia sampai di dalam ruang kerja Axton, dia menemukan Brenda berada di ruangan itu juga.

"Silakan duduk Nona Wenda," ucap Axton pada Wenda. Wenda dengan kikuk duduk bersama dengan Brenda yang berada di sampingnya.

"Kalian sudah pasti tahu 'kan kenapa aku mengundang kalian kemari, ini menyangkut kerja sama kita dengan DeMonte Corporation." kata Axton datar.

Wenda berkeringat dingin sementara Brenda menampakkan raut wajah tenang. "Permisi, Tuan Axton." ucapan Wenda langsung menjadi pusat perhatian kedua orang yang berada diruangan yang sama.

"Aku ingin minta maaf Tuan Axton, jika aku membuat kesalalahan karena tak bisa mengundang Tuan Fredikson ke sini. Saya siap jika anda memecat saya!" Brenda tersenyum puas mendengar pengakuan Wenda tanpa diancam sekalipun.

"Aku belum selesai bicara Nona Wenda," Wenda menggigit bibirnya mendengar nada dingin dari Axton.

"Aku mengundang kau di sini justru untuk berterima kasih padamu. Karena kau, Adam DeMonte menelponku secara pribadi untuk mengajak bekerja sama."

Adam DeMonte? Apa yang dimaksud oleh Axton adalah Kakek Adam? Sementara Brenda terkejut dengan kabar dari Axton. Dia meremas tangannya, menatap penuh kebencian pada Wenda.

"Lalu kau Nona Brenda," kata Axton dengan nada dingin.

"Kenapa kau menyerahkan tugas yang kuberikan padamu pada seorang karyawan baru yang terhitung baru beberapa hari? Aku menyerahkan tugas ini karena aku percaya dengan cara kerjamu! Kau sungguh mengecewakanku Nona Brenda!" kecam Axton.

Brenda hanya menunduk malu mendengar perkataan Axton. "Lain kali jika kau melakukan hal ini lagi, akan kupecat kau! Camkan perkataanku ini baik-baik!"

"Baik Tuan." balas Brenda.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C27
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login