Chapter 24: Mungkin Aku Yang Salah Dengar
Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature
Kedua tangan Huo Yanxi seketika diletakan di atas meja. Pandangannya tampak ingin menyampaikan maksud tertentu sambil tersenyum dengan suram ke arah Lu Xia, "Ya, termasuk hal itu."
Lu Xia mendengarnya bertanya dengan berpura-pura kelihatan peduli, "Masih belum memilih sekolah? Kalau begitu, aku akan menghubungi ayahku sekarang…."
Baru saja Lu Xia ingin mengambil ponsel dari dalam tas kecilnya, Hou Yanxi segera menyelanya, "Kamu tidak perlu menghubunginya, sebenarnya kita juga belum memastikan pilihan sekolahnya.".
Lu Xia baru berniat menghubungi ayahnya, ia pun menatapnya dengan penuh kebingungan.
"Sekolah Yaoyao dari awal sudah dipilih, yaitu SMA Yi Zhong." Tambah Huo Yanxi lagi.
Lu Xia sungguh semakin bingung, seperti tidak mendengar jelas perkataan Huo Yanxi. Namun tidak lama kemudian, ia baru tersenyum dan bertanya dengan ekspresi tidak percaya, "Kakak, kamu mengatakan SMA Yi Zhong? Tempatku bersekolah sekarang ini?"
Huo Yanxi melihat ekspresi wajah Lu Xia yang terkejut, ia yang mengetahui kenyataan ini juga sebenarnya masih tidak percaya akan hal ini. Sambil tertegun sebentar, ia pun berkata, "Dia besok akan pergi ke sekolah untuk memverifikasi datanya dan memastikannya sebagai siswa resmi di sana..."
"Sebenarnya hari ini aku datang begitu malam ke sini dan mengajakmu makan karena ingin meminta pertolongan padamu. Aku harap kamu bisa menjaga Huo Yao selama bersekolah di sana," tambah Huo Yanxi.
Lu Xia pun masih mendengarkan, ia pun masih ingin mendengarkan penjelasan Huo Yanxi lebih banyak lagi. Di sisi lain, Huo Yanxi tampak berpikir sejenak. Ia mengatur perkataannya terlebih dahulu dan melanjutkan lagi.
"Seperti yang kamu tahu, Yaoyao dari kecil sudah tinggal dan dibesarkan di tempat yang sangat jauh dari kota. Ia tidak pernah melihat kehidupan kota yang tidak terduga. Selain itu, nilai sekolahnya juga tidak terlalu tinggi. Aku pun yakin bahwa SMA Yi Zhong tidak seharusnya menerimanya sebagai siswanya…"
"Aku juga tidak tahu cara adikku ini bisa mendapatkan surat pemindahan sekolah ke SMA Yi Zhong, tetapi dia sudah bersikeras untuk masuk ke sekolah tersebut. Jadi, aku hanya ingin datang untuk minta tolong padamu, Xiaxia."
Walaupun Huo Yanxi agak tidak menyukai Huo Yao, tetapi ia sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri. Alhasil, jika ada kesempatan untuk membantunya, ia pasti akan berusaha membantu adik perempuannya ini.
Lu Xia yang mendengarkan perkataan itu pun langsung menyipitkan mata dan menunduk sedikit ke arah meja. Saat ini, ia sedang menahan emosinya di dalam hati selama dua detik.
Sekejap kemudian, ia pun kembali menatap Huo Yanxi. Akan tetapi, wajahnya segera memunculkan senyuman yang manis dan berkata dengan lembut, "Kakak, kamu jangan khawatir. Kamu tidak perlu mengingatkanku pun, aku juga pasti akan menjaga Yaoyao dengan baik."
Mendengar perkataan mantan adiknya ini, Huo Yanxi pun merasa nyaman dan yakin bahwa Lu Xia masih memiliki sifat yang baik. Untuk sejenak, Huo Yanxi sempat merasa menyesal karena adanya takdir perpisahan mereka sebagai saudara kandung.
Andai Lu Xia tetap menjadi adik kandung perempuannya, Huo Yanxi pun tidak akan merasa canggung seperti ini.
"Tetapi Kakak, apakah kakak baru saja mengatakan bahwa Yaoyao sudah mendapat surat pemindahan murid? Dari mana dia bisa mendapat surat rekomendasi itu?" Tanya Lu Xia dengan penuh kecurigaan.
Huo Yanxi menangguk dan menjawab, "Iya! Ayah dan Ibu juga tidak tahu cara Huo Yao mendapat surat rekomendasi tersebut."
"Oh mungkin saja begini…." Lu Xia memegang bingkai dari ponselnya, ia dengan cepat menjelaskan sesuatu dengan berpura-pura tidak yakin, "Sepertinya aku mengingat bahwa ayahku pernah sekali menghubungi kepala sekolah dari SMA Yi Zhong pada bulan lalu."
Huo Yanxi yang mendengar ucapan Lu Xia pun langsung tampak bingung. 'Hah, bulan lalu? Bukannya surat dari SMA Yi Zhong kepada Huo Yao juga berdekatan dengan tanggal itu?' Pikirnya.
Tetapi, Huo Yanxi tiba-tiba mengingat Huo Yao dari kecil tidak pernah tinggal dengan Keluarga Lu. Adiknya ini seakan diasingkan ke dalam desa kecil serta tinggal dan dibesarkan oleh neneknya.
Memikirkan hal ini, ia pun juga agak yakin bahwa Kepala Keluarga Lu mungkin saja tidak menyukai Huo Yao. Dengan pemikiran seperti ini, tentu Huo Yanxi bertanya-tanya, 'Bagaimana mungkin Keluarga Lu bersedia mencarikan sekolah sebagus itu untuk Huo Yao?'
Ya, Huo Yanxi tidak terlalu percaya akan perilaku keluarga Lu kepada Huo Yao.
Lu Xia memperhatikan ekspresi wajah Huo Yanxi yang berubah bingung. Saat melihat alis mantan kakaknya ini bergerak-gerak seakan memikirkan hal ini, gadis ini segera memberikan pendapatnya.
"Tetapi, sepertinya SMA Yi Zhong memang sudah memiliki persyaratan yang begitu ketat. Walaupun ayahku datang dan mampu membayar untuk masuk melalui koneksi pihak sekolah, hal itu juga tentu tidak mudah. Jadi… ada kemungkinan aku salah mendengarnya."
Setelah berkata demikian, Lu Xia menjulurkan lidahnya dengan ekspresi malu dan tidak yakin. Ekspresinya jadi terlihat sangat polos dan seakan tidak memiliki maksud jahat kepada orang lain.
"Kakak, kamu juga jangan terlalu khawatir. Andai surat itu sungguh datang sesuai dengan kebenarannya, siapapun yang membantunya juga tidak akan mendapat masalah. Artinya, hal ini adalah keberuntungan Yaoyao yang sangat baik."
Huo Yanxi pun memperhatikan dengan serius perkataan Lu Xia. Akan tetapi, ia tidak menyembunyikan kerutan di keningnya yang makin mengencang. Ya, Huo Yanxi masih belum bisa percaya bahwa kenyataan ini masih bisa disebut sebagai keberuntungan.
Andai dipikirkan kembali pun, kenyataan ini masih terlalu menakutkan untuk dipercayai. Huo Yanxi jadi merasa bahwa adiknya ini tidak hanya memiliki karakter yang terlalu unik, namun juga masih memiliki sesuatu yang disembunyikannya. .
Lu Xia melihat Huo Yanxi yang terdiam, ia juga mengangkat sudut mulutnya dan tersenyum tidak mengatakan apapun.
-- Gift
received