Download App

Chapter 23: Ulah Marvel

Violet sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi melihat apa yang sedang terjadi didepannya kali ini.

Berliana, mommynya mengundang seluruh keluarga Marvel. Ada Clara dan juga Ben, daddy dan mommy dari pria yang duduk di samping Violet saat ini.

"Mom, kenapa jadi begini sih? Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran Mommy saat ini?" Tanya Violet dengan kesal.

"Memangnya kenapa? Kita ini kan keluarga? Wajar dong mommy ajak mereka, kita jarang bertemu dengan mereka sekalinya bertemu harus dimanfaatkan dong." Jawab Berliana dengan suara yang sengaja ditinggikan.

Violet benar-benar tidak mengerti dengan mommynya ini, Violet merasa kalau mommynya memang sengaja melakukan semua ini kepada dia.

"Kenapa sih kamu tidak mau makan dengan kami? Kalau kamu tidak mau, kami akan pergi saja." Tanya Marvel menimpali pembicaraan Violet dengan mommynya.

Violet memutar bola matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Marvel. Marvel sudah jelas-jelas sengaja melakukan semua itu kepada dia saat ini.

"Kamu saja pergi sana sendirian!"

"Vio... tidak boleh seperti itu kepada Marvel. Malu dilihat banyak orang." Tegur Berliana kepada Violet.

"Vio tidak mau mommy dan Marvel ikut makan di sini? Kalau tidak mau, biar mommy keluar saja. Kami bisa makan di tempat lain." Ucap Clara dengan suara sendunya.

Violet jadi merasa tidak nyaman mendengar apa yang dikatakan oleh wanita di depannya itu. Violet sudah menganggap Clara sebagai mommynya juga karena hubungan mereka sejak dulu memang sangat baik.

"Tidak apa-apa Mommy, Mommy dan Daddy ikut makan saja disini."

Violet merasa bersalah kepada kedua orang tua itu tapi tidak dengan Marvel. Violet masih sangat kesal dengan pria yang sengaja duduk di sebelahnya ini.

Marvel merasa puas sudah berhasil melakukan aksinya, senyuman di wajahnya sudah sangat jelas di mata Violet. Ada sesuatu yang sedang pria itu sembunyikan saat ini.

Violet merasa sesuatu yang buruk akan terjadi setelah ini, senyuman di wajah Marvel membuat Violet bergidik dan tidak nyaman.

"Jangan tersenyum seperti itu! Aku tidak suka!" Hardik Violet kesal.

"Memangnya aku tersenyum seperti apa? Senyumanku biasa saja, tetap tampan seperti biasanya." Sahut Marvel sombong.

Adel memutar bola matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Marvel. Violet akui kalau Marvel memang tampan tapi jika sudah terlalu berlebihan percaya diri seperti ini membuat hati Adel semakin kesal.

"Kekasih kamu jadi ke sini kan? Jangan-jangan dia takut bertemu dengan mommy."

"Kamu apaan sih? Jangan mulai lagi deh! Lebih baik kamu diam dan jangan banyak bicara lagi."

Marvel menggerakkan jarinya di depan bibirnya seperti sedang mengunci sesuatu. Violet yang melihat itu bukannya tenang tapi malah kesal.

"Kamu juga, kenapa sih ikut ke sini? Wanitamu di luar sana banyak yang menunggu."

"Memangnya kenapa? Aku tidak mau menjadi anak durhaka. Aku hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh kedua orang tuaku. Mereka mau aku datang ke sini dan ikut makan malam sekalian aku juga ingin bertemu dengan teman lamaku."

"Teman lamamu? Kalau kamu mau bertemu dengan teman kamu, lebih baik meja meja sana."

"Mommy, bolehkan aku mengundang temanku untuk ikut makan malam di sini? Kami sudah lama tidak bertemu, sekalian aku ada di sini kami merencanakan untuk reuni." Tanya Marvel kepada Berliana dan mengabaikan ucapan Violet.

"Teman kamu? Boleh dong, malah semakin ramai semakin bagus nanti. Kita bisa berkumpul bersama, saling mendekatkan hubungan kekeluargaan kita. Teman kamu beritahu saja suruh kemari." Jawab Berliana dengan suara senang.

"Tadi sudah aku hubungi dan dia juga sudah dalam perjalanan menuju ke sini."

"Cih! Tidak tahu malu, sudah mengundang tapi baru bilang kepada tuan rumah. Seharusnya ijin kepadaku sih, bukan kepada Mommy karena semua ini adalah acaraku." Ucap Violet dengan ketus.

"Aku meminta ijin kepada mommy karena mommy yang mengajakku kesini. Kenapa kamu yang sewot?" Sahut Marvel santai.

Semua perkataan Marvel yang baru saja Violet dengar membuat emosi Violet semakin berkumpul menjadi satu. Pria di depannya ini sama sekali tidak peduli kalau Violet tidak menyukai kehadirannya.

Violet berkali-kali mencoba menghubungi Tommy dan ponsel pria itu selalu sibuk. Rencananya, Violet akan meminta Tommy untuk tidak datang ke restoran karena sudah bisa dipastikan kalau semua yang ingin Violet lakukan akan gagal berantakan.

Violet tidak mungkin memperkenalkan Tommy kepada kedua orang tuanya di depan mantan kekasihnya selama ini.

Violet merasakan akan ada sesuatu yang terjadi tapi dia berusaha berpikir positif karena Violet masih berharap untuk bisa menghentikan rencana kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Marvel yang akan menikahkan mereka berdua.

Violet masih belum bisa memaafkan apa yang dilakukan oleh Marvel meskipun dia sudah jatuh kembali ke dalam pelukan pria iblis itu. Ingatan semua kesalahan Marvel di masa lalu masih teringat jelas di kepala cantiknya itu sampai saat ini.

Violet masih sering merasakan nyeri yang luar biasa di dalam dadanya saat ingatan itu merasuk kembali ke dalam kepalanya. Apalagi pertemuan Violet dengan Marvel setelah sekian lama berpisah diawali dengan rencana pertunangan pria itu.

"Mom, teman aku sudah sampai. Aku permisi keluar dulu untuk menjemput dia."

Ijin Marvel kepada Berliana menyadarkan Violet dari lamunannya. Pikiran Violet melayang pasa masa lalu yang mereka berdua alami.

Mata indah Violet menatap punggung tegap yang dulu selalu menjadi kebanggaannya itu dengan sendu. Violet masih merasakan rasa nyaman yang luar biasa saat dia dipeluk pemilik punggung itu.

Tok... Tok... Tok...

Pintu ruangan VVIP yang mereka pesan diketuk dari luar dan tidak lama kemudian masuklah sosok pria yang sejak tadi Violet hubungi. Tommy memunculkan kepalanya setelah dia membuka pintu ruangan mereka.

"Permisi, maaf saya terlambat. Perkenalkan nama saya Tommy." Ucap Tommy sambil menunduk hormat menyapa para orang tua.

"Sayang, sini duduk sebelahku!" Ucap Violet sambil menunjuk tempat duduk yang tadi di tempati oleh Marvel.

Berliana melotot tidak suka kepada Violet saat mendengar apa yang dikatakan putri mereka. Tepat duduk yang sedang ditawarkan oleh Violet adalah tempat duduk yang tadi sudah disiapkan Berlian dan juga Clara agar Marvel bisa duduk bersama dengan Violet.

Violet mengabaikan apa yang sedang dilakukan oleh mommynya, dia memilih menarik kursi dan mempersilahkan Tommy untuk duduk menggantikan Marvel yang berpamitan keluar menjemput temannya.

"Perkenalkan, nama saya Berliana. Mommynya Violet." Ucap Berliana memperkenalkan dirinya kepada Tommy.

"Saya Clara dan ini suami saya, Ben Jovian." Ucap Clara yang juga memperkenalkan dirinya kepada Tommy.

Clara sengaja menyebut nama besar suaminya agar pria yang ada di depannya ini tahu siapa yang sedang dia hadapi saat ini.

"Ben Jovian? Pemilik Jovian Corp? Berarti anda kedua orang tua Mr. Marvel?" Tanya Tommy dengan wajah terkejut senang.

"Iya, kami adalah kedua orang tua dari Marvel. Kamu mengenal anak kami?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C23
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login