Download App

Chapter 9: Posesif King

James mencim bau yang sangat harum dari dapur istana bau itu juga bercampur dengan bau tubuh Savira yang merupakan pujaan hati yang memiliki bau mawar dan kayu manis. Dengan cepat langsung James menuju ke dapur istana.

"Queen apa yang kau lakukan?" ucap James dengan marah karena para omegan hanya menonton istrinya yang terlihat sedang memanggang daging rusa hutan, yang seharusnya itu merupakan tugas dari Omegan.

Para omegan yang bertugas di bagian dapur langsung berwajah pucat dan samangat ketakutan karena bukan tidak mungkin nyawa mereka akan melayang saat ini juga.

Savira yang melihat James sepertianya akan marah lengsung berjalan kearah James dan memeluk erat tubuh kekar James.

"Aku sedang berusaha mengajari mereka untuk memasak agar daging rusa itu tersa sangat enak dan lembut saat di makan. Jangan marah....." ucap Savira yang kemudian bersandar pada dada bidang James.

"Tapi Queen kamu tidak perlu melakukan hal yang melelahkan itu, kamu cukup memberikan perintah mereka akan mengikutinya." ucap James sambil mengecup pucuk kepala belahan jiwanya itu.

"Aku sangat suka memasak..... aku ingin mengajari mereka memasak..." ucap Savira dengan mata berkaca-kaca memohon agar James mengizinkan nya.

"Baiklah aku akan mengizinkan mu.... tapi jika sampai kau lecet sedikit saja mereka semua akan kehilangan tangan mereka atau mungkin nyawa mereka." ucap James dengan tegas.

"Tidak aku akan baik-baik saja..." ucap Savira dengan sengat yakin.

"Kamu saat ini kamu bisa memberikan perintah pada Mereka tanpa berbuat hal lain." ucap James yang tidak membiarkan Savira kembali kearah daging rusa yang di panggang tadi.

"Hemmmm baiklah kau sangat posesif." ucap Savira dengan kesal.

"Apa itu posesif Queen?" tanya James yang memang tidak pernah mendengar kata posesif sebelumnya.

"Tidak lupakan saja."

"Kalian tolong balik daging rusa itu setelah agak kecoklatan jangan sampai gosong dan taburkan bumbu yang sudah aku buat tadi atasnya." ucap Savira.

"Sayang....., aku tidak suka di abaikan." ucap James dengan sedikit kesal bagaimana mungkin belahan jiwanya itu lebih mementingkan masakannya dan para omegan itu di bandingkan dengan James saat ini yang ada di hadapan Savira dan memeluk erat tubuh mungil Queen nya itu.

"Maaf James tapi aku harus mengawasi mereka aku tidak ingin daging rusa itu terasa tidak enak apalagi sampai gosong." ucap Savira.

"Hal itu sangat mudah kamu hanya perlu memberikan mereka sedikit acaman dan mereka akan melakukan apapun yang kau inginkan dengan baik." ucap James yang memiliki jiwa intimidasi yang kuat.

"Queenku ini sangat lebat dan penuh kesabaran, tidak seperti mu yang hanya bisa memusnahkan orang." ucap Jay.

"Lalu apa bedanya aku dan kamu serigala bodoh." umpat James dalam pikiran nya.

"Tentu saja aku lebih tampan dan lebih kuat dari mu. Pastinya Queen akan lebih mencintai ku dari pada human lemah seperti mu," ucap Jay.

"Aku tidak lemah mungkin jika kita tidak satu tubuh aku akan menghabis mu detik ini juga." ucap James dalam pikirannya. Tampa sadar James terlalu mengeratkan pelukannya pada tubuh Savira sehingga membuat Savira sedikit sesak nafas karena pelukan James yang terlalu erat.

"James bodoh apakah kau ingin membunuh Queen ku." umpat Jay dengan kesal karena tentunya Jay juga merasakan sedikit sesak saat yang sama dirasakan oleh Savira.

"James... aku tidak bisa bernafas...," ucap Savira dengan suara lemah.

James langsung tersadar dan melonggarkan pelukannya pada tubuh mungil Savira. James sanagat menyesal karena terlalu terpancing emosi sampai-sampai menyakiti belahan jiwanya itu.

"Maaf Queen.... maafkan aku.....," ucap James setelah melonggarkan pelukannya dan mengusap lembut punggung Savira yang ada di pelukannya yang hangat dan sedikit longgar dari sebelumnya.

Savira langsung mengambil napas dengan sanagat rakus dan mulai sedikit lega karena James telah melonggarkan pelukannya usapan lembut pada punggung Savira juga membuat wanita cantik itu lebih rileks dari sebelumnya.

"Baiklah jangan lakukan hal itu lagi.... karena kalau tidak mengkin kamu akan meremukkan tulang-tulang ku dengan tenang mu yang besar itu." ucap Savira sambil bersandar pada dada bidang James.

"Tidak akan aku tidak akan melakukan hal itu lagi." ucap James dengan sangat menyesal.

"Dasar human bodoh..... tubuh Queen kita itu masih sangat rapuh karena kamu belum menandainya. Ayo tandai sekarang." ucap Jay.

"Kamu ingin Queen kita ini lari ketakutan dan meninggalkan kita karena sikap kita yang terlalu terburu-buru." ucap James.

"Tidak aku hanya ingin Queen kita lebih kuat saat melakukan penyatuan nanti. Sehingga kita akan puas." ucap Jay dengan pikiran mesumnya.

"Dasar Serigala mesum." umpat James sambil memengang kepalanya sebeleh tangan sedang tangan lainnya tetapi memeluk Savira.

"Apakah kau baik-baik saja James?" tanya Savira karena melihat James yang tiba-tiba memengang kepala.

"Iya aku baik-baik saja Queen hanya sedikit perdebatan kecil dengan Jay tadi." ucap James dengan jujur.

"Oh iya aku belum melihat wujud Jay yang merupakan seorang serigala tamapan yang sangat kuat... oleh aku menemuinya nanti?" tanya Savira dengan wajah berbinar senang.

Sedangkan dalam pikiran James, Jay langsung menggong-gong karena merasa senang atas ucap Savira yang mengatakan bahwa Jay adalah serigala tampan dan kuat dan belahan jiwanya itu ingin menemuinya.

"Hentikan Jay, gong-gongan mu sangat membuat kepalaku ingin pecah saat ini." ucap James dengan kesal.

"Aku tidak perduli dengan mu... yang terpenting nanti aku akan mengambil alih tubuh mu dan membicarakan banyak hal dengan Queen." ucap Jay.

"James..... kau baik-baik saja...?" tanya Savira dengan sedikit khawatir dan bahkan tangan mungilnya itu membelai pelah pipi James dengan lebut.

"Emuach...., aku baik-baik saja Queen. hanya saja sepertinya karena ucapan mu tadi yang memuji Jay dia menjadi besar kepala dan membuat ku sedikit pusing." ucap James.

"Jay kamu tidak boleh membuat James pusing nanti siapa yang akan mengurus kerajaan ini jika James sakit." ucap Savira dengan polos.

"Queen kau sangat lugu dan polos mana mungkin James bisa merasakan sakitnya sendirian dia juga pasti akan berbagi rasa sakitnya dengan ku. Lagi pula Human bodoh ini tidak akan sakit hanya karena mendengar long-longan ku yang indah." ucap Jay dalam pikiran James.

"Serigala bodoh tapi long-longan mu itu berhasil memecah konsentrasi ku hingga tanpa sadar telah menyakiti Queen tadi karena pelukan ku yang terlalu erat." ucap James.

"Itu salah mu tidak bisa mengendalikan emosi mu dengan baik." ucap Jay yang tetap menyalahkan James. Karena memang benar James mudah terpancing emosi dan sangat kuat untuk ukuran Wolf setengah ibllis.

Sedangkan Savira tentunya sangat lemah karena hanya seorang manusia biasa dan tidak memiliki kekuatan spesial apapun saat ini menurut pengelihatan James saat ini.


CREATORS' THOUGHTS
Chesi_putri Chesi_putri

Bismillahirrahmanirrahim tolong jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote terimakasih.

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login