Kedua wanita itu sudah memutuskan untuk kembali ke Istana, mereka sudah berada didalam mobil tua milik Harika. Mesinnya seringkali mengeluarkan suara yang aneh, membuat Helena berpikir kalau mobil itu mungkin saja akan terpecah belah hanya karena menghantam batu kecil yang ada dijalan.
Si pemilik mobil lebih banyak diam, bahkan Helena beberapa kali memergoki Harika yang mencium punggung tangannya sendiri. Mengendus dengan sikap yang aneh, entah apa yang sedang dipikirkan olehnya.
"Wah… hari ini luar biasa sekali. Terimakasih Harika, lain kali kita harus melakukan hal seru seperti ini." Teriak Helena dengan lantang, ia membuka kaca jendela mobil agar angin luar bisa berhembus kencang didalam mobil yang terasa panas itu.
"Apa lain kali?" Harika sesaat menoleh dan memberikan tatapan yang kesal. "Tidak ada lain kali, dan ini adalah yang terakhir kalinya, Permaisuri Helena."