Download App
12.5% Kiss You

Chapter 2: Gampang

Plak!!

Ali terkejut saat baru saja memasuki rumahnya, tiba tiba sebuah tamparan mendarat di pipi kirinya.

Ali menatap tajam lelaki yang baru saja menamparnya tanpa alasan. Namun bocah lelaki yang usia nya lebih muda dari Ali itu hanya tersenyum polos. Seperti tidak melakukan apapun barusan.

"Apa yang loe...."

Ucapan Ali terputus karena ucapan orang yang menamparnya tadi.

"Hehe gue ga tau kalau itu loe kak... kami sedang bermain teka teki dan gue kalah, sebagai hukumannya gue harus menampar siapapun yang baru saja masuk lewat pintu ini."

Ucap Ariyanto enteng sambil menunjuk kedua teman perempuannya. Ali kembali melotot saat melihat kearah perempuan itu.

Ali masih ingat dengan jelas bahwa kedua anak perempuan itu, adalah adik kelasnya yang kemarin itu..

Ariyanto pun akhirnya berjalan meninggalkan Ali yang masih terdiam menatap dua anak perempuan yang sedang tertawa...

"Cantik." Gumamnya tanpa sadar...

Ali pun mulai berjalan mendekati mereka yang sepertinya sedang asik...

"Loh kak Ali kan?" Tanya Amanda bingung.

Ali hanya mengangguk seraya tersenyum untuk menjawab pertanyaan Amanda.

"Kok bisa ada disini?" Tanya Amanda lagi.

"Bisa dong, dia kan kakak gue."

"Astaga!"

"Kenapa, Prilly?"

"He he ga apa apa kok..." Ucap Prilly tertawa garing.

"Gue Amanda, sahabatnya Arie yang paling cantik dan imut." Ucap Amanda tersenyum senang dan mengulurkan tangannya kepada Ali.

"Gue, Ali."

"Gimana kalau loe ikut kita main games." Ajak Prilly.

"Ide bagus tuh, Prilly. Ayo kak ikut ya." Ucap Amanda.

"Eh, tapi gue---

"Udah ikut aja kita cuma main teka teki kok." Ucap Ariyanto menarik tangan Ali duduk di karpet sebelah meja ruang tamu.

"Oh iya, gue minta maaf ya buat yang kemarin." Ucap Prilly.

"Emang loe salah apa, Prilly?" Tanya Ariyanto bingung.

"Hehehe jadi kemarin kita main turt or dare dan gue nyuruh Prilly buat----

"Udah ah lupain aja.. Ayo kita main lagi." Ucap Prilly menutup mulut Amanda menggunakan tangan nya.

"Bego! Loe mau bunuh gue ya.. Gue ga bisa napas tau." Umpat Amanda kesal.

"Hehehe maaf..."

Ali yang baru saja bergabung dengan mereka pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman-teman adiknya.

"Oke, kita mulai.... dan karena gue lagi laper, yang ga bisa nebak teka teki yang gue berikan harus masak buat kita semua. Bagaimana?"

"Ide bagus tuh, Prilly. Gue juga lagi laper."

"Oke ini jawabannya 'gampang' tujuh huruf, huruf kedua dan ke limanya 'a'..."

Prilly tersenyum setelah mengucapkan teka teki nya... Prilly yakin sekali jika mereka pasti pusing memikirkannya.

"Teka teki macam apa itu?" Tanya Ali.

"Suka suka, ha ha." Balas Prilly.

Ali mendengus kesal. Sial, gerutu nya dalam hati.

"Itu ga masuk akal, Prilly."

"Ck! Loe niat ikut ga sih, Ali?"

"Tujuh huruf dan huruf kedua dan lima nya A... Gambar."

"Pea loe, Arie. Itu enam bukan tujuh." Ucap Amanda meneloyor kepala Ariyanto kesal.

"Gangang."

Sudah hampir lima menit setelah Prilly memberikan teka teki nya, belum ada satupun dari mereka yg menjawab dengan benar.

"Loe dari tadi geleng geleng terus, Prilly."

"Jawaban kalian salah ya gue geleng lah."

"Gue nyerah dah." Ucap Ariyanto dan Amanda mengangkat tangan mereka.

Prilly kini menatap Ali yg sejak tadi hanya diam saja. "Loe."

"Menyerah."

"Cemen kalian semua, jawabannya gampang ." Ucap Prilly tersenyum miring.

"Hah!"

"G. A. M. P. A. N. G. Tujuh huruf, huruf kedua dan kelimanya A..."

"Sial!"

"Hahaha, gue ga mau tau kalian bertiga harus masak buat gue."

Ariyanto dan Amanda menatap kesal kearah Prilly, kemudian mereka bangkit dari duduknya di karpet, lalu berjalan menuju dapur.

"Kenapa kamu masih disini, Ali?"

"Hei! Gue ini lebih tua dari loe." Ucap Ali kesal.

"Trus?"

"Seharusnya loe harus panggil gue dengan sebutan kakak."

"Mau banget ya gue panggil KAKAK ."

"Loe jadi bocah tengil banget sih?"

"Emang!"

"Loe itu..."

"Apa?!"

Cup!

Ali menempelkan bibirnya ke bibir Prilly, membuat Prilly membulatkan matanya karena kaget.

"Itu balasan buat kemaren." Ucap Ali tersenyum lalu bangkit dan pergi meninggalkan Prilly yg masih menjadi patung.

"Astaga!" Pekik Prilly kaget setelah Ali tidak kelihatan lagi.

"Ali barusan cium gue. Sial! Kenapa jantung gue jadi dag dig dug macam lagunya Blink aja." Ucap Prilly menyentuh dadanya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login