Download App

Chapter 2: Sepenggal kisah masa lalu

Ceklek

Suara pintu ruangan terbuka. Seina yang kaget dan takut ketahuan segera meraih handphone yang merekam penampilannya sendiri. Ingin Seina sembunyi atau segera kabur tapi keburu ada yang masuk.

-Gawat kalau ketahuan bisa mampus nih..- Monolog Seina pada dirinya sendiri.

"Kamu ngapain di sini..?Audisi kan sudah selesai..!!". Pria itu mendekat ke arah meja panjang dengan 3 kursi di belakangnya. Pria itu meraih benda miliknya yang tertinggal dan memakainya kembali dan membingkai matanya.

"Emmm ...Aku..Aku.." Seina memutar bola matanya mencoba mencari alasan. Dilihatnya handphone yang di genggamnya erat. "Aku..Aku kesini mau nyariin Mas Devan mau minta foto bareng.." Fiuh..akhirnya gadis berkulit putih berlesung pipi ini menemukan alasan yang tepat dan masuk diakal.

"Owh...Ya udah tapi jangan banyak banyak ya.."

Seina langsung mengambil gambar sekenanya karna Devan bukanlah penyanyi idolanya. Karna bagi Seinya Devan masuk dalam kategori Om Om. Hanya saja tahun ini dia dipilih menjadi juri ajang pencarian bakat ini.

Devan seorang pria berumur 32 tahun mantan vokalis band ternama di tahun 2000an.Pria yang akhirnya memilih bersolo karir dan ternyata lebih sukses melambungkan namanya. Pria yang sering di gosipkan tertangkap kamera pernah jalan berdua dengan sejumlah artis namun tak kunjung juga menikah meski usianya sudah berkepala tiga.

Meski usianya sudah kepala tiga namun Devan masih terlihat muda dan juga sangat keren. Wajahnya yang sedikit oriental dengan mata yang agak sipit meski dia bukan keturunan tionghoa namun banyak orang yang mengira dirinya adalah keturunan tionghoa. Jambang tipis yang tumbuh di dekat telinga hingga rahang bawahnya menjadikannya terkesan gagah dan maskulin.

"Sepertinya tadi kamu gak ikut audisi kan..??"

"Emmm Aku tadi cuma nganter temen aja."

"Kenapa gak ikut audisi skalian?"

"Sebenarnya tadi aku datang terlambat, Dan pendaftarannya sudah ditutup." Ucap seina dengan sedikit berkaca kaca.

"Ya mungkin kau bisa ikut audisi di kota lain. Masih ada tiga kota lagi yang belum kita audisi."

"Bangka belitung,Makasar,dan juga Manado."

"Huh. ." Seina mendengus kesal karna tak mungkin baginya audisi ke tiga kota tersebut. Ke kota ini saja dirinya sudah penuh perjuangan. "Mungkin aku akan ikut tahun depan saja.."

"Seharusnya kalau kau memang niat ingin ikut audisi seharusnya kau berangkat lebih awal. Atau kalau perlu menginap disini biar gak terlambat."

Mendengar ucapan Devan mata Seina kembali berkaca kaca. Padahal dirinya sudah berjuang agar bisa sampai ke tempat ini. Tapi kata-kata Devan memang ada benarnya tapi mendengar kalimat itu justru membuat Seina menjadi kesal. Seharusnya dia menginap lebih awal di rumah tantenya agar lebih dekat ke tempat audisi.

"Udah dulu ya fotonya.." Seina masih saja termenung dan Devan berlalu meninggalkan Seina yang bengong.

***

"Kak Seina....gimana tadi audisinya kakak ketemu banyak artiskan pastinya tadi..Ahhh tau gitu tadi Caca ikut.." Ucap gadis kecil kelas 5 selolah dasar yang merupakan putri kedua dari tantenya.

"Iya gimana Sein..Kamu lolos gak?" Kini tantenya yang antusias bertanya..

"Maaf Tante dan Caca..Seina bahkan gak sempat audisi karna pas balik dari sini pendaftarannya udah ditutup.."

"Yah..Kakak gagal ya..harusnya kakak berangkat lebih awal."

"Kakak udah berusaha. Tapi sepertinya kakak memang gak di takdirkan ikut ajang pencarian bakat ini."

"Udah..Gak usah sedih...Mungkin ini belum rejekimu kamu kan masih bisa coba ajang lain atau mungkin coba tahun depan."

"Iya tante.."

"Ya udah kamu sekarang mandi dulu trus istirahat."

"Nanti tidurnya sama aku ya kak..!!"

"Iya sayang..Tapi Kakak mandi dulu ya."

.

.

"Caca kok belum tidur..ini udah malam lo..!"

Caca tertangkap sedang mengutak atik handphne milik Seina. Biasanya gadis kecil ini meminjam hand phone untuk bermain game. Tapi kali ini Caca membuka galeri melihat lihat album foto Seina termasuk vidio yang di rekamnya tadi.

Di akhir vidione dirinya meminta maaf kepada Ibunya karna gagal audisi dan mempersembahkan lagu tersebut untuk Ibunya sambil berlinang Air mata.

"Suara Kakak bagus banget..Caca dengernya sampe terharu." Seina hanya tersenyum miris. "Aduh..Kakak juga berfoto selfie sama Devan?? Dia kan cowok ganteng banget kak..Kalian serasi deh foto berdua gini. "

"Apaan Sih..Devan tuh lebih tua dari kakak. Lebih tepatnya Devan itu Om Om."

"Kak vidio nya kirim ke hp Caca ya.." Seina hanya mengangguk mengiyakan.

Gadis berusia 13 Tahun yang baru seneng senengnya punya hp baru dan juga beberapa sosial media yang baru di daftarkannya.Apapun akan di unggahnya agar mendapatkan Like yang banyak. Suatu kebanggaan tersendiri bagi Caca kalau ada yang Like postingannya.

Selain mengunggah beberapa fotonya Caca juga mengunggah vidio Seina yang bernyanyi di tempat audisi, Meski tak ikut audisi. Baru juga di posting vidio tersebut langsung mendapat 30 Like dan di bagikan lebih dari 10 kali.Caca yang sudah mengantuk tak sanggup lagi melihat layar handphonenya. Caca pun tertidur dan membuat jagad sosial media heboh dengan postingannya dimana kakak sepupunya tampil memukau menyanyi dengan suara emas dan penuh penghayatan.

Seina yang tak bisa tidur memilih ke dapur membantu Tantenya membuat kue. "Pesenan kuenya banyak ya Tante??"

"Loh kamu kok belum tidur..?"

"Gak bisa tidur Te..Seina bantuin ya.."

"Ya udah..kalau begitu kamu potong potong kue yang sudah jadi ini trus masukin ke plastik yang ini ya.."

"Kalau yang itu pesenan kue ulang tahun ya Te??"

"Owh ..ini pesenan kue untuk orang lamaran dan kue yang lain juga buat hantarannya."

"Ibuk pinter masak,Tante juga pinter bikin kue..Tapi kenapa Seina gak bisa ya kalau masalah dapur."

"Ya kamu kan bakatnya nyanyi nurun dari Ayah kamu.."

"Tante tau siapa Ayah kandung Seina..?"

"Eh. .Tante lupa angkat kue yang di oven.Jangan jangan gosong lagi."

"Seina kan udah gede Tante..Kenapa sih Seina gak boleh tau siapa Ayah kandungnya Seina."

Tante Fitri sebenarnya tau tapi sudah diwanti wanti agar tidak menceritakan masa lalunya kepada putrinya yaitu Seina. Karna masa lalunya yang perih dan menyedihkan.

"Maafkan Tante ya Seina.Tante hanya sudah berjanji sama Ibu kamu tak akan cerita tentang masa lalu Ibu kamu."

"Tapi kan Seina hanya ingin tau.. Kata Ibu, Ayah Seina adalah seorang musisi dan penyanyi. Tapi kan di Indonesia ini ada banyak banget penyanyi. Dan lagi, di akte kelahiran Seina nama Ayah Seina itu Gunawan.Tapi penyanyi gak ada tuh yang namanya gunawan."

"Ya kan dia pakenya nama panggung bukan nama asli."

"Ayo dong tante..Crita in siapa Ayahnya Seina..??" Ucap Seina dengan memohon.

"Huh.." Fitri benar benar tak tega tapi bagaimana pun dirinya sudah berjanji pada kakaknya. "Tante gak bisa sebutkan namanya tapi yang Tante tau dia punya bekas luka bakar di punggung bagian kiri."

Seina menepuk jidatnya sendiri. "Aduh tante..ya kali masak seina harus buka in satu satu bajunya semua penyanyi??"

"Mending kamu gak usah cari aja deh..Orang Ayahmu juga gak peduli kan sama kamu dan juga Ibu kamu."

"Iya sih.Tapi Seina hanya ingin tau, Rasa penasaran di hati Seina semakin tinggi. Masak selama hidup ku Aku sama sekali gak kenal sama Ayahku sendiri. Apakah Seina ini anak haram ya tante..?"

"Hus jangan bilang begitu..Emang dasar Ayahmu aja yang brengsek udah terkenal lupa sama anak istrinya. Makanya Mbak Santi gak mau kalau kamu juga jadi penyanyi."

Bersambung..


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login