Download App

Chapter 121: Kebersamaan..

Sore gaes... 😊😊😘😘

Oke mari kita lanjutkan ya, jangan lupa divote dan coment lebih banyak donk ya.. 😉😉😁

****

Hari semakin membaik dan bahagia hampir setiap hari terasa dan hari ini gue kedatangan tamu yaitu mama, sera dan julia. James dan josh hanya mengantar wanita pujaannya ke rumah lalu mereka berangkat kerja bareng suami gue.

Kami lagi asyik masak namun tidak dengan sera. Kan dia lagi hamil jadi ga perlu capek-capek bantu kita, cukup dia duduk sambil menemani kita masak.

"khristal, masa gue cuma duduk aja ga megang apa-apa.." keselnya.

"duh sera, lo ingat donk lagi hamil dan ga boleh kecapekan loh.." ucap gue sambil goreng ikan.

"iya sera, betul apa yang di bilang khristal, apa lagi kalau suami lo tahu, bisa-bisa seram amat deh mukaknya lihat kita berdua." sambung julia yang lagi ulek sambal.

"ihhh, lagian kan gue ga ha_" ucapannya gue potong.

"shutt...shutt...lo lagi hamil, LAGI HAMIL.." tegas gue.

"iya.., tapi kan_"

"hey, jadi lo ga akui anak dalam rahim lo sekarang? wah..wah..kasihan babynya, ckckck.."

"eh engga kok, gue ingat kok sama anak gue disini dan pasti gue akui donk sama calon princes mungil disini." sera mengusap perutnya.

"nah gitu donk..." mama hanya geleng kepala lihat tingkah kami.

"sera.."

"ya tante?"

"bener loh kata sahabat kamu ini, kamu jangan kecapekan dan mereka juga kayak gini karena sayang sama kamu apa lagi anak kamu." ucap mama sharon sambil pegang tangannya yang lagi gendong dean.

"iya tante, sera ngerti kok." balasnya senyum.

"oh iya, kamu udah pernah ngidam apa aja hem?" lanjut mama.

"eh, duh..sera belum pernah ngidam tante." nyengirnya.

"hehehe, kita tunggu aja ya atau siapa tahu james nanti yang akan ngidam sesuatu."

"hehehe, mungkin tante.." balas sera.

Lalu gue berjalan ke meja mendekati sera dan mama sharon dengan membawa beberapa buah timun dan semangka.

"sera, kayaknya gue butuh bantuan lo deh.  Tolong kupas timun dan semangkanya ya, setidaknya ada kegiatan kamu, bisa?"

"bisa..bisa..gue bisa bantu ngupasnya." semangatnya.

"eh.." kaget sera saat gue nyentuh perut hamil palsunya.

"gue ga sabar menunggu princes mungil ini, hey cantik..tante ga sabar lo menunggu kehadiran kamu. Wahhh, makin nambah donk adeknya kakak shalona hehehe.." gue melihat mata sera yang udah berlinang.

"lo juga pasti ga sabarkan menanti princes mungilnya?" ucap gue senyum, dia pun membalas senyum gue.

"iya gue ga sabar menunggu princes james, hehehe.."

"untuk itu kamu harus tetap sehat donk ya calon mama.." sahut julia sambil meluk sera yang duduk dari belakang.

"makasih semuanya, makasih udah mendukung dan menyemangati gue, bahkan kalian ikut berakting dengan kehamilan gue."

"hushh, jangan ngomong gitu akh. Ini bukan akting karena lo memang lagi hamil." ucap gue.

"iya, jangan ngomong gitu donk, kan kita jadi sedih loh.."

"hehehe iya-iya maaf deh, ga ngomong gitu lagi."

Lalu kita melanjutkan masaknya, setelah selesai kita memasukkan hidangannya ke dalam rantangan karena siang ini kita akan makan di kantor papa, dan james akan ikut makan siang ke kantor bersama kami semua.

"udah selesai semua nak?" tanya mama sharon.

"bentar tante, tinggal masukkan buahnya." balas sera, mama pun mengangguk.

"beruntung banget ya suami-suami kalian mendapatkan istri kaya kalian.."

"kita gitu loh ma.." ucap gue dengan lagak sombongnya.

"oke semua udah selesai yeah..." semangat sera, kita pun kekeh.

"ayo lets go..." sambung mama.

"yuhuuuu..." balas kita bertiga, namun gue merasa ada yang aneh.

"bentar-bentar.." ucapan gue menghentikan langkah kita.

"astagaaaa!! julia..." jerit gue spontan.

"anjirrrr, suara lo kampret!! kenapa sih lo?"

"lo gila ya? ngapain lo masih make celemeknya? lepasin akh.." omel gue.

"hah?? ebusyett.." yaelah dia juga ga nyadar ternyata.

"baru nyadar lo? huhh, lepasin donk."

"hehehe, ga akh..ga mau lepasin."

"whattt? jangan ngaur lo woi.."

"siapa yang ngaur? biar aja gue makai celemek ini di depan josh, biar dia makin kagum dan cinta sama gue, ohhh ternyata calon istrinya jago masak juga." hayalnya.

"asemm lo, yang ada lo bikin malu ihhh, udah lepasin julia.." geram gue.

"yaelah, galak amat sih khris.." ucapnya sambil lepasin celemeknya.

"aduh..aduh..udah donk ributnya, kapan berangkatnya ini?" tegur mama.

Kita pun langsung berangkat menuju kantor dirles, josh dan papa. Dan julia yang menyetir mobilnya.

****

Kita pun akhirnya sampai tujuan, pas pula sekarang lagi istirahat jam makan siang. Kita pun turun dari mobil dengan membawa 6 rantangan yang berisi makanan lalu berjalan keruangan mereka.

"siang bu, lagi mau makan siang sama bapak ya?" tanya customernya sopan.

"iya, bapak dan lainnya udah menunggu di dalam ya?" tanya mama sharon.

"iya bu, langsung masuk aja bu.."

"oke, makasih ya agnes." dia hanya mengangguk senyum.

Ceklekk...!!

"halo pria-pria ganteng..." teriak julia heboh.

"busyeettt suara lo kampret, kaget gue. Josh atur dulu bibir wanita alay lo."

"sialan lo dirles, sayang sini donk. Duh.., banyak banget nih makanannya." ucap josh, julia pun menghampirinya.

"sayang.." dirles menghampiri gue, gue pun senyum.

"masih sanggup nahan laparnya kan sayang? wkwkw.." goda gue.

"disanggupin donk.." ucapnya lalu ngecup bibir gue singkat. Gue dan lainnya pun meletakkan rantangannya.

"dean, sini sama papa.." mama memberikan dean sama dirles.

"ma, pasti keberatan ya gendong dean?"

"duh, kalau buat cucu mama ga ada kata keberatan." ucap mama lalu papa menghampiri mama.

"hmm, james belum datang ya?" sahut sera dan kami pun melihat dia.

"james pasti datang kok nak, khawatir ya sama suaminya?" ucap papa sambil usap kepala sera, sera pun mengangguk lemah.

"lagian james jemput shalona dulu baru ke sini, kita tunggu aja ya." lanjut dirles.

Ceklekk...!!

"sha i'm comingggg..." teriak suara mungil itu dan kita langsung menoleh terutama sera langsung lari meluk james, mungkin karena dia khawatir tadi.

"sha.., anak papa yang tengilnya kayak om josh gantengnya." dirles langsung menggendong shalona.

"hihihi, mama.." kekeh sha lalu manggil gue begitu melihat gue.

"sayang kamu kok lama sih? aku sampai khawatir sama kamu." ucap sera.

"jalannya macet sayang, lagian aku udah disini kan? depan istriku lagi. Maaf ya sayang udah bikin bumil aku ini khawatir." ucap james sambil elus perut buncit sera.

"iya gapapa kok, mungkin ini efek hormon hamil kali ya makanya bawaannya panik mulu, hehehe.."

"ohhh jelas.., bisa jadi sayang." mereka pun tertawa berdua.

Saat dirles mau berikan sha sama gue, dia seperti menyadari sesuatu.

"sha, kok baju kamu kotor gini nak?" dia menyadari bagian lengannya kotor bahkan kaos kakinya kotor. Bukannya menjawab tapi sha malah menunduk takut.

"sha..papa lagi bicara loh nak, kamu main kotor ya?" dia menggeleng.

"jadi kenapa bisa kotor gini hem?"

"sha tadi jatoh papa.."

"astaga, kamu jatuh nak?" sha mengangguk dan kami pun terkejut.

"ada yang luka nak?" dirles khawatir sama anak gadisnya.

"sha gapapa kok papa, tapi papi yang luka.  Papi nolongin kakak sha jadi kakak ga luka papa." semua kembali menatap james terutama sera, pasti kaget dia.

"wkwkwkwk udah donk, natapnya biasa aja keles. Lagian gue gapapa kok."

"sayang.." lirih sera.

"aku gapapa sayang.."

"gimana kejadiannya bro?" tanya dirles.

"cuma kecelakaan kecil aja kok, tadi tuh pas gue jemput sha dan baru aja turun dari mobil, sha udah happy duluan bahkan sampai lari ngejar gue sampai dia lupa sama sekitaran jalannya. Dia hampir tertabrak motor syukurnya gue gerak cepat nolong dia, semua aman kok." james menjelaskan.

"papi bohong ihhh, mami lihatlah tangan papi pasti beldalah. Obati ya mami.." omel sha.

Sera langsung melihat tangannya dan bener aja telapak tangannya terluka, dan itu membuat sera sedih bahkan gue jadi merasa bersalah dengan sera dan james akibat ulah heboh anak gue.

"heyy, jangan sedih gitu akh sayang. Ini luka biasa kok, nanti juga sembuh." james mengusap kepala sera dengan tangan kirinya.

"mami.." ternyata sha udah turun aja dari gendongan papanya.

"mami, kakak sha minta maaf ya kalna kakak sha papi jadi beldalah. Maafin kakak sha ya mami.." ucapnya melas menunduk.

"jangan sedih gitu donk sayang, mami ga marah kok. Justru mami marah kalau papi kamu ga bisa nolong kakak, wkwkwk.." sera menyamakan tingginya dengan sha, namun sha langsung digendong james supaya sera ga kelamaan nunduk karena itu akan menggangu perut buncitnya.

"makasih mami.." sha meluk leher sera yang masih digendong papinya.

"mami.."

"ya kakak?"

"kakak sha udah lapal, mami suapin kakak sha donk. Mau disuapin sama mami.."

"nah..nah..benar tuh, itu yang dari tadi mau gue ngomongin. Udah lapar bro.., tapi gue tahan karena drama kecil ini. Shaa...perut kita sama ya? om sungguh sangat lapar.." oceh josh.

"sialan lo kampret, ini bukan drama. Anak gue dan james baru aja kena musibah kecil, otak lo makan mulu.." omel dirles.

"yaudah, karena masalah udah selesai kita makan aja ya. Papa juga udah lapar nih, hehehe.."

"nah kan om, om aja lapar hahaha.."

Gue, julia dan mama pun membuka rantangannya untuk menyiapkan hidangannya. Sera? dia mengobati luka tangan james yang juga ditemani sha.

"kalau perih kasih tahu ya james." ucap sera saat mengobatinya.

"kalau kamu yang obatin, luka segede apa pun ga akan terasa sayang."

"ihhh papi kayak papa, jago gombal huuuu.." sahut sha.

"wkwkwk, papa juga kayak gitu ya sama mama?"

"iya mami, apa lagi papa suka modus sama mama. Kesel kakak sha, huft.."

"mami.." lanjut sha.

"iya kak?"

"suapin kakak ya?" ucapnya memelas.

"iya..iya..mami akan suapin kakak dan papi, okey?"

"yeah...yeah..." teriakan heboh sha terdengar ditelinga kami semua dan kami hanya ketawa aja.

~••~••~•~••~

(Duh, seru banget kayak mereka ya..😂😅

Sahabat ➡cinta➡menikah ➡anak

Mau donk siklus kayak gitu...

😂😂😂😂😅😅😅😅)


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C121
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login