Download App
- LOSING INTEREST - - LOSING INTEREST - original

- LOSING INTEREST -

Author: Asede_Kuntul69

© WebNovel

Chapter 1: Hari pertama

*trengggg teng.... suara alarm itu mengagetkanku lagi, ah sial... dalam hatiku terucap. Jam menunjukkan 6.30 namun aku masih merasakan dinginnya hawa pagi dan rasa ingin berbaring lebih lama. "Jimmyyyy... " teriakan ibu yang membuat aku memiliki rasa berdosa, "mau bangun sendiri atau air yang membangunkanmu" kata ibu sambil menggedor pintu. "udah Bu udah bangun" jawabku dengan lemah namun ada rasa sedikit kesal. Ah sial aku lupa hari ini pertama masuk sekolah pantas saja teriakan ibu lebih keras daripada hari biasanya. Hari ini tanggal 17 Juli hari pertama aku masuk sekolah setelah sekian lama mengurung diri dan memanjakan badan dirumah. "Ahhh sekolah, semoga seperti yang aku khayalkan layaknya anime high school" ucapku pelan sambil menghembuskan nafas, berjalan beberapa langkah menuju kamar mandi handuk terlempar ke wajahku yg lusuh, "jancokkkkk" kataku refleks. Seberes mandi aku langsung menyantap sarapan yang ada di meja makan dan seperti biasanya susu selalu terletak di samping roti yang membuat aku good mod. "Aku berangkat Bu" sambil menyalim tangan hangatnya. Hari hari yang tidak akan terlupakan, pasalnya aku menantikan waktu ini setelah menyesal tidak mengikuti ospek waktu SMP kemarin. Sekolah tidak terlalu jauh dari rumahku hanya naik angkot satu kali, tapi jika jalan kaki cape juga.

Seperti sekolah pada umumnya selalu ramai dan sibuk, aku berjalan memasuki area sekolah namun tidak satupun aku melihat orang yang aku kenal, "sial" aku berdesis karena tidak ada teman SMP ku yang satu sekolah denganku, pukul 8 tepat bel sekolah berbunyi dan seluruh siswa baru maupun yang sudah menetap berkumpul di lapangan sekolah. Setelah banyak pengumuman kami para siswa baru diarahkan menuju aula untuk melakukan ospek yang dibimbing anak OSIS.

Aku menantikan seseorang untuk menyapa ku tapi tidak sesuai ekspektasi aku hanya diam sampai ospek selesai. Setelah ospek kami kembali diarahkan ke lapangan untuk pembagian kelas, aku yang mengambil jurusan IPS mendapatkan kelas 10 IPS 2 yang dimana siswanya kebanyakan wanita. Setelah mengetahui kelas masing masing aku langsung bergerak mencari kelasnya. "Buset luas banget..... nahh ini kali ya" kataku sambil belok ke lorong kanan dan menemukan kelasku. Teman sekelas ku ternyata sudah mengambil tempat duduknya masing masing dan aku mendapatkan tempat di pojok belakang kelas yang jika di tatap dari pintu tidak kelihatan. Beberapa menit menunggu seorang guru masuk kelas. " Perkenalkan ibu Dinda Afida wali kelas kalian" setelah memperkenalkan dirinya kami diminta untuk memperkenalkan diri masing masih. Sekarang giliran ku " Perkenalkan nama saya Jimmy Alfarizi, alamat jalan pelita no. 23, cita cita menjadi presiden". Guru menatap ku sinis sembari berkata "cita cita yang tinggi, kita lihat seberapa pantas kamu menjadi presiden", aku tersipu malu karena perkataan itu sangat menekan. Setelah semua memperkenalkan dirinya, kami ditinggalkan Bu Dinda. "hari ini bebas silahkan mengobrol untuk beradaptasi dan menemukan teman yang cocok" katanya sambil melangkah menuju pintu keluar. Semuanya diam mungkin karna canggung, aku melihat beberapa orang telah berhasil mengobrol dengan lainnya sedangkan aku hanya diam termenung sambil mendengarkan musik dengan earphone milikku. Seseorang menjulurkan tangannya dengan maksud mengajak aku berkenalan, aku melirik ternyata seorang wanita. "Hai... aku Herni, salam kenal" dengan muka yang bersahabat dan senyuman nya yang sempat membuat ku tersipu. "Eeehh.... iyaa aku Jimmy, salam kenal" kata ku dengan gugup. Dia duduk di sampingku yang kebetulan bangkunya kosong, aku tidak terlalu memperhatikan nya aku melanjutkan kebiasaan ku ketika jam kosong, ya mendengarkan musik. Mungkin karena aku terlihat seperti mengabaikannya dia berdiri lalu berjalan ke arah pintu keluar, " aku duluan ya, sampai ketemu besok". Oalah ternyata aku tidak mendengar bel pulang dan jam sudah menunjukkan angka 2. Aku langsung pulang karena perut sudah protes untuk diberi subsidi, ya aku lapar sekali. Di halte aku bertemu dengan Herni kembali entah apa yang terjadi dia mengajakku untuk menyantap ketoprak yang berada di seberang halte. Karena lapar aku mau dan kami makan sembari mengobrol tentang masa masa SMP hingga cita cita. Ternyata dia asik juga, aku baru menyadari itu setelah dia juga menyukai xxxtentacion musisi yang aku idolakan juga. Setelah makan kami kembali menunggu angkot berikutnya untuk pulang, "nahhh ini nih lama banget nunggu, yuk masuk" katanya sambol menarik tanganku. Baru berjalan sekitar 5 menitan dia sudah turun "duluan ya ketemu besok" katanya lagi. "Aku pulang" dengan wajah yang keliatan lelah ibu menyambut ku dengan segelas Jus ditangannya, sayangnya aku menolak untuk meminumnya dan lebih memilih untuk langsung mandi. "Gimana sekolahnya? rame? " tanya ibu penasaran, " yahh cuma 1 orang yang menyapaku" kataku kesal. Ibu berkata kita harus lebih terbuka dengan yang lain agar lebih mudah untuk beradaptasi. Sore itu aku mengurung diri dikamar, "i gave her everything she took....." sambil mengikuti lirik lagu SAD yang sangat indah menurut ku. Hari ini panjang dan melelahkan beberapa menit mendengarkan musik aku langsung tertidur pulas tanpa menghiraukan bisingnya perkotaan.


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login