Chapter 26: Rival

[LUNA]

"Ternyata takdir membawaku kembali ke sini."

Aku berada di depan rumah yang dulu pernah jadi tempat tinggal sementara bersama ibuku. Rumah ini sekarang sudah sangat kumuh, lumut tampak menutupi hampir seluruh tembok. Atapnya sudah sangat rapuh. Pintunya pun sudah sangat lapuk. Dan kaca jendelanya pun sudah pecah semua.

Aku membuka pintu rumah ini, kesedihan terus menyesakkan dadaku. Lalu, aku melihat sosok ibuku tengah duduk manis menanti kedatanganku.

"Ibu!"

Tiba-tiba sosok yang kulihat itu hilang. Yang tampak hanya seisi rumah yang sangat berantakan, kotor dan sangat berdebu. Banyak bungkus makanan yang masih utuh namun isinya sudah tidak layak untuk dimakan.

Kakiku lemas, tak sanggup untuk berdiri. Aku pun terduduk dan menangis sejadinya.

"Kau kenapa menangis? Rumah siapa ini?"

Tanpa berpikir panjang aku pun bangkit dan hendak mencari ibuku.

"Ibu! Aku harus mencari ibuku!"

Namun, aku dicegat oleh Max.

"Lepaskan aku, Max. Lepaskan!"