Suatu pagi adalah awal yang baru dan dimana setiap orang memulai dan melanjutkan kisah hidup mereka. Namun tidak sepertiku yang sedang bangun tidur, aku mengusap mata yang masih menahan lelah dan berasa ingin memejamkan mata lagi. Namun saat aku ingin memejamkan mata Mama ku memanggilku dari lantai bawah, "El, bangun kau nak jam berapa sekarang ?, apakah kamu lupa kamu harus berangkat sekolah !". Lalu aku menjawab,"Sebentar mah aku masih mengantuk 10 menit lagi!", mama ku pun hanya terdiam.
"tok tok"
Pintu kamar ku pun diketuk oleh mama, lalu ia datang dan berbicara, "Sekarang kamu pilih bangun, mandi, dan sarapan lalu berangkat atau kamu tidur 10 menit lagi tapi berangkat ke sekolah tidak bawa kendaraan". yah aku tau itu hanyalah pilihan yang hampir setiap hari mama katakan padaku, namun pada kenyataan aku tertidur lagi aku masih bisa membawa kendaraan. Aku terkadang tertawa sedikit tanpa sepengetahuan mama ku karena hal itu lucu mengapa ia setiap hari dari dulu hingga sekarang mengatakan pilihan itu namun ia tak pernah menyuruhku berangkat ke sekolah tanpa kendaraan. Daripada aku membuat mama kesal setiap hari karena ulah ku aku pun beranjak dari kasur dan mulai menuju ke kamar mandi. Lalu setelah selesai sarapan aku pun pamit kepada mama ku, "Mom nanti aku akan ada kegiatan ekstra bulu tangkis, aku akan pulang malam lalu aku meminta untuk dibuatkan nasi goreng". Ya begitulah alasanku agar bisa menongkrong di tempat nongki ku bersama teman-teman ku, Aku ini anak nakal sering sekali membuat ulah di sekolah namun mama jarang mengeratuinya karena setiap aku membuat ulah entah itu berkelahi, bolos jam pelajaran, merusak fasilitas sekolah(Tapi yang ini jarang sih), dan sering terlambat karena aku saat perjalanan aku mampir ke tempat yang sepi agar aku bisa memikirkan sejenak apa yang aku hadapi. Aku hanya berpikir selalu, jika papa dan mama tidak bercerai apakah aku akan menjadi seperti ini, menjadi manusia yang tak berguna dan hanya membuat ulah saja. Itu yang selalu aku pikirkan setiap saat, setiap waktu, setiap apapun yang terjadi aku pasti selalu terpikirkan itu. Entah mengapa aku memandang orang lain seperti mereka berguna sedangkan aku yang mempunya fisik yang bisa disebut atletis, namun apalah daya aku membentuk itu karena keinginanku bukan karena orang tua ku tau dan diarahkan sesuai dengan kesukaan ku. Ohh aku dari dulu kecil sangat suka olahraga khususnya bulu tangkis dan renang, namun sangat disayangkan aku tidak berkembang dengan baik dalam hal kesukaan ku karena masalah keluargaku yang menjadikan semua itu menjadi tak berarti, dari itu lah aku memulai kisah baru dan membawa tokoh lain dalam ceritaku.
Sebuah kisah yang menceritakan tentang kehidupan seorang pria yang merasa dirinya tak berguna. Namun suatu ketika ia bertemu dengan sosok wanita yang merebut pandangannya. Dari situlah kisah itu dimulai dari suka, canda, kesedihan, luka, kepergian, duka, dan banyak hal sepanjang cerita mereka yang telah mereka lalui bersama. Hingga wanita itu membuat pria itu sadar bahwa setiap manusia itu berguna, mereka hanyalah manusia bodoh yang menganggap diri mereka tak berguna.