Download App

Chapter 3: Teman Sekamar Yang Menyenangkan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Xue Miaomiao kembali ke sekolahnya. Pagi itu ada sebuah mata pelajaran yang diajar oleh Kak Zhao Hui. Kak Zhao Hui adalah seorang guru yang sangat disiplin. Pada setiap pelajarannya para siswa harus menandatangani absensi dan tidak ada seorangpun yang berani membolos pelajarannya.

Xue Miaomiao kembali ke asrama dan mengganti bajunya. Seluruh siswa di asrama itu merupakan murid baru. Selain latihan militer, mereka hanya menghabiskan waktu bersama sekitar 2 minggu, sehingga antar murid di asrama tersebut tidak begitu akrab. Bila ada yang akrab, itu karena mereka semenjak SMP hingga kuliah selalu belajar di kelas yang sama.

Xue Miaomiao sejak kecil sering berpindah-pindah sekolah. Ditambah lagi dia berasal dari luar pulau sehingga tidak mudah baginya untuk dapat cepat akrab dengan orang baru. Juga tidak ada murid lain yang menaruh perhatian kepada dirinya.

Tiga orang teman sekamarnya pergi ke kantin untuk sarapan bersama, sedangkan 2 teman lainnya sedang sibuk bergosip sambil duduk diatas kasur mereka yang berantakan.

"Kemarin merupakan hari pernikahan tuan Zhong, tetapi pengantin wanitanya meninggal karena kecelakaan." kata salah seorang temannya yang sedang bergosip.

Awalnya, Xue Miaomiao sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah untuk mengikuti kelas, namun dia berhenti sejenak dan dalam hati bergumam, 'Bukankah seluruh saksi kecelakaan kemarin telah diperingatkan oleh polisi untuk tidak menyebarkan berita tentang kecelakaan itu, siapa orang bernyali besar yang menyebarkannya? Apakah teman sekamarku yang kemarin membolos bersamaku?'

Teman yang satunya tidak kaget dan membalas: "Keluarga Zhong dua tahun terakhir ini sedikit tidak stabil, seluruh calon pengantinnya meninggal dunia. Saat itu keluargamu bukankah sedang mempersiapkan pernikahan dengan keluarga Zhong? Untung saja tidak jadi, jika tidak jangan-jangan sekarang kau sudah meninggal. Uh! Menakutkan." 

Kemudian temannya memilih sebuah rok dan mengenakannya. "Kau tahu bahwa aku memiliki seseorang yang aku sukai. Lagi pula tuan Zhong sudah menyukai Xia Sang bertahun-tahun. Selain Xia Sang, tuan Zhong tidak pernah tertarik dengan wanita lain. Lagi pula siapapun yang ingin menikah dengannya pasti bodoh, aku tidak akan pernah mau menikah dengannya meskipun dipaksa. Selain itu aku memiliki seorang kakak laki-laki, jadi kenapa aku harus berkorban demi kepentingan materiil keluargaku."

"Benar, benar, benar. Kamu menyukai Kak Jiang Yu. Jika ibumu tahu kamu menyukai seorang pengawal, ibumu pasti akan memukulmu habis-habisan."

"Sebelum aku mampu untuk dapat menghidupi diriku sendiri, aku tidak akan pernah melakukan sesuatu yang membuat ibuku memukulku."

Kedua orang itu terus berbicara sambil bersiap-siap, setelah selesai mereka pergi ke kantin.

Setelah kedua temannya pergi, Xue Miaomiao tinggal seorang diri di dalam kamar asrama. Pada menit-menit terakhir, pelajaran yang diajarkan oleh Kak Zhao Hui berpindah kelas tanpa pemberitahuan. Dan saat Xue Miaomiao memasuki kelas ternyata pelajaran telah dimulai. Kak Zhao Hui hanya memandangnya tanpa berbicara apapun. Akhirnya Xue Miaomiao duduk di baris paling belakang dan ternyata disana juga ada kedua teman kamar asramanya.

Kenapa mereka berdua bisa terlambat? Jelas-jelas mereka lebih dulu meninggalkan asrama. Walaupun Xue Miaomiao duduk dipaling baris paling belakang dan kedua temannya sedang asik bergosip, dia tetap fokus memperhatikan pelajaran.

Tidak sedikit gosip yang didengar oleh Xue Miaomiao. Dia juga merasa walaupun kali ini dia telat namun dia cukup beruntung karena Kak Zhao Hui memandang ke arahnya.

Setelah kelas selesai, Kak Zhao Hui meminta tiga orang siswa yang terlambat untuk tetap tinggal di kelas. Wajahnya menunjukkan rasa tidak senang dan berkata bahwa dia paling tidak suka dengan siswa yang datang terlambat. Jadi sebagai hukuman, Kak Zhao Hui menyuruh Xue Miaomiao dan kedua orang lainnya untuk menulis 1000 kata essai. Dia juga memperingatkan kami jika pelajaran selanjutnya masih datang terlambat maka untuk pelajaran selanjutnya tidak perlu hadir di kelasnya lagi.

Selama Kak Zhao Hui berbicara, Xue Miaomiao hanya menundukkan kepala dan tidak bersuara sedikitpun. Setelah selesai berbicara, Kak Zhao Hui mengambil tasnya dan menghembuskan nafas yang panjang sebelum meninggalkan ruangan. Walaupun Xue Miaomiao tidak ingin mengikuti program beasiswa, tapi dia merasa akan sangat repot bila harus mengulang mata kuliah Kak Zhao Hui.

Namun berbeda dengan Xue Miaomiao kedua temannya ini seolah tidak terima dengan perlakuan Kak Zhao Hui. Seorang temannya berkata akan melaporkan ini ke ibunya agar memberikan pelajaran kepada Kak Zhao Hui dan seorangnya lagi berkata akan menyewa preman untuk memberi Kak Zhao Hui pelajaran.

Setelah mereka berdua selesai berbicara mereka melihat ke arah Xue Miaomiao.

"Xue Miaomiao? Kamu tidak terlihat asing!"

Mendengar perkataan itu Xue Miaomiao tersenyum kecil dan bergumam dalam hati, 'Tentu saja tidak asing, kita sering berpapasan di asrama.'

"Halo, kita sepertinya tinggal di asrama yang sama."

Kedua orang itu terdiam dan terlihat bahwa mereka baru menyadari kami tinggal di asrama yang sama.

"Maaf ya, aku memiliki penglihatan yang buruk, ingatanku juga tidak baik. Kau jangan tersinggung ya. Perkenalkan namaku Tao Yiqiu." Tao Yiqiu adalah salah satu teman asramanya yang sempat hampir menikah dengan Zhong Haotian.

"Namaku Shu Jing." Sambung seorang lainnya memperkenalkan diri.

"Wow nama kalian memiliki arti yang bagus." Wajah Xue Miaomiao menunjukkan kekaguman dengan nama teman-temannya yang bagus. Dia merasa nama yang bagus dapat membawa keberuntungan.

Tao Yiqiu mengerjap-ngerjapkan matanya keheranan, "Namaku bagus? Saat aku lahir kakekku asal-asalan memberikan aku nama. Dia bilang musim gugur adalah musim terindah dan dia berharap aku belajar seni sehingga jadilah namaku. Benar-benar asal-asalan!" Tao Yiqiu menunjukkan bahwa dirinya tidak menyukai nama pemberian kakeknya tersebut.

"Tidak, nama yang memiliki kata yang sama itulah nama yang asal-asalan. Sama seperti saat menjawab soal ulangan, tidak tahu jawabannya sehingga kita sembarangan menjawab!" Xue Miaomiao mengepalkan tangannya menunjukkan rasa geramnya.

"Astaga, Xue Miaomiao, kamu sangat lucu. Ingatanmu sangat baik dan kamu pintar berbicara." Puji Shu Jing.

Ketiga gadis itu berbicara mengenai seni sebuah nama dan lama kelamaan menjadi akrab. Setelah mereka sudah selesai, mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke asrama bersama-sama.

Xue Miaomiao baru menyadari bahwa kedua temannya ini tidak memiliki sifat manja. Topik apapun yang dibicarakan dengan mereka menjadi sangat menarik, tidak ada bedanya berteman dengan gadis pada umumnya. Saat itu Tao Yiqiu bercerita bahwa sejak kecil dia paling tidak suka menulis esai. Xue Miaomiao memukul dadanya dan memeluk kertas esai milik Tao Yiqiu di depan dadanya sambil berkata bahwa sejak kecil dia sangat suka menulis esai. Tao Yiqiu sangat bahagia karena Xue Miaomiao mau membantunya menulis esai. Tanpa berpikir panjang Tao Yiqiu memberikan jepit rambut barunya untuk Xue Miaomiao dan hubungan mereka pun menjadi semakin akrab.

Xue Miaomiao menyadari bahwa dirinya egois, karena dia ingin mendapatkan informasi lebih mengenai Zhong Haotian dan Xia Sang. Karena bagaimanapun berita yang didapatkan melalui Tao Yiqiu lebih terpercaya daripada sumber lain di luar sana.

Xue Miaomiao dan Shu Jing menulis esai, sedangkan Tao Yiqiu disamping mereka menawarkan makanan ringan. Tao Yiqiu pun tidak dapat menahan dirinya untuk tidak bergosip.

"Miaomiao kamu berasal dari luar pulau? Apakah kamu sudah memiliki pacar?"

Xue Miaomiao menggelengkan kepala. Dalam hati dia berpikir walaupun sekarang belum memiliki pacar, namun dia akan segera memiliki pacar.

"Miaomiao kamu tahu tuan Zhong?"

Begitu mendengar nama tuan Zhong, mata Xue Miaomiao langsung berbinar-binar. Dalam hati dia bergumam, akhirnya kita membicarakan tuan Zhong juga.

"Aku tidak begitu mengenalnya, hanya mendengar dia adalah laki-laki kaya raya. Aku juga tidak tahu kekayaannya itu berasal dari mana."

Tao Yiqiu dan Shu Jing melihat Xue Miaomiao dengan keheranan karena Xue Miaomiao tidak mengetahui siapa sebenarnya tuan Zhong. Tapi kemudian mereka sadar bahwa Xue Miaomiao berasal dari luar pulau, dia juga lebih fokus belajar sehingga mereka memaklumi bahwa Xue Miaomiao tidak mengenal tuan Zhong. Walaupun sebenarnya jika membahas tentang tuan Zhong, tidak akan ada seorang pun yang bisa mengatakan ia tidak mengenalnya.

"Kalau kamu sering melihat berita di internet, kamu bisa menemukan berita tuan Zhong dengan mudahnya. Karena dia adalah orang terkaya di kota C ini." Jelas Tao Yiqiu kepada Xue Miaomiao.

Saat membahas gosip, Tao Yiqiu sangat bersemangat. Dia menceritakan segala hal yang diketahuinya. Saat berbicara mengenai Zhong Haotian, dia juga bercerita mengenai Jiang Yu. Berdasarkan cerita Tao Yiqi, Jiang Yu merupakan seorang pahlawan masa lalu yang dapat pergi kemana saja, tidak ada yang tidak dapat dilakukan oleh Jiang Yu. Bahkan menurut cerita Tao Yiqiu, Jiang Yu bahkan lebih kaya dibandingkan dengan Zhong Haotian.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login