Download App

Chapter 19: Mencurigai Sesuatu?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tian Xiaoya?

Kata-kata Bai Muchuan itu sangat blak-blakan, menusuk relung hati yang paling dalam.

Xiang Wan melirik ke wajah Bai Muchuan yang tanpa ekspresi. Tentu saja, Xiang Wan tidak bisa mengharapkan Bai Muchuan berbelas kasihan.

Menyebutkan nama itu seperti memberikan pukulan pada Nyonya Zhao. Nyonya Zhao juga terlihat tidak menebaknya, dan butuh waktu lama untuk menjawab. "Kamu adalah orang yang memberitahukan aku... dari konferensi pers tadi pagi."

Angin yang berhembus menyapu gorden sifon itu. Seolah angin itu meniupkan kata-katanya, dan kata -kata tersebut terdengar seperti benar-benar melayang.

Namun, Xiang Wan bisa merasakan kalau suara Nyonya Zhao gemetar, dan dia terlihat sedang mencoba mengontrol emosinya.

Tentu saja! Seorang wanita yang baru mengetahui penghianatan sang suami setelah kematiannya – siapa yang mau ditanya soal kekasih simpanan suaminya itu?!

Rasa belas kasih Xiang Wan meningkat saat itu juga.

Tetapi, Bai Muchuan, yang masih menunjukkan wajah tanpa ekspresi, memberi pukulan keras pada Nyonya Zhao. "Menurut saksi, seminggu sebelum kematian Tian Xiaoya, anda dan Tuan Zhao bertengkar hebat, dan terdengar kalau anda berteriak padanya, menyuruhnya segera membereskan aksinya. Dan kalau Tuan Zhao tidak melakukannya, akan ada orang lain yang melakukan hal itu untuknya! Apakah itu benar terjadi?"

Sosok kurus di balik gorden itu terhenyak karena pertanyaan Bai Muchuan.

Nyonya Zhao membutuhkan sedikit waktu sebelum meresponnya tanpa emosi. "Aku tidak pernah mengatakannya. Siapa yang mengatakan semua itu padamu? Aku dan orang itu bisa berhadapan untuk menguji pernyataan ini.

"Kita akan membuktikan kredibilitas pernyataan itu!" ucap Bai Muchuan. "Pertanyaan selanjutnya, dimana anda berada tanggal 20 Juli pukul sepuluh malam?"

Saat itu adalah waktu kematian Zhao Jiahang.

Semua orang yang ada di ruangan itu mengetahuinya. Tentu saja, Nyonya Zhao juga tahu.

Tanpa ragu, Nyonya Zhao menjawab, "Aku berada di rumah orang tuaku, kediaman Xu. Mereka bisa menjamin hal tersebut."

Bai Muchuan tidak menanggapi bahwa pernyataan keluarganya akan dibutuhkan. Dia hanya terus memberi pertanyaan lain dengan suaranya yang dingin, "Anda dan Tuan Zhao telah menikah selama delapan tahun, dan anda jarang kembali ke kediaman Xu. Anda bahkan tidak kembali, sekali saja, selama tiga tahun, kenapa anda memilih kembali sendirian di hari itu? Hanya kebetulan, hm?"

Nyonya Zhao berdiam sejenak, sebelum berkata, "Apa aku harus menjawabnya?"

Bai Muchuan menyipitkan matanya. "Anda harus."

Nyonya Zhao nampak mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya lewat gorden itu. "Aku bertengkar dengannya."

"Kenapa?" tanya Bai Muchuan.

Cara bertanya yang agresif seperti itu, sungguh membuat orang merasa jengkel dan frustasi. Sebenarnya, Xiang Wan juga memiliki pengalaman yang sama. Pasti Nyonya Zhao juga merasa tidak tahan.

"Hal ini menyangkut masalah pribadi. Detektif, bolehkah aku menebak kalau kamu curiga, bahwa aku yang membunuh suamiku sendiri?"

Bai Muchuan menunjukkan ekspresi yang serius lalu berkata, "Semua yang bisa menjadi tersangka dalam kasus ini adalah target kecurigaan saya. Nyonya Zhao, kami hanya mencoba membuka fakta kematian suami anda dengan cepat. Bukankah itu yang anda inginkan?"

Nyonya Zhao merasa terpukul dengan nada bicaranya, dan terlihat bingung akan menjawab apa.

"Hari itu, dia kembali dari makan malam acara bisnis dimana dia meminum anggur, lalu dia ingin aku juga ikut minum anggur. Badanku tidak terasa sehat jadi aku tidak setuju, tapi dia memaksa, dan aku sangat menyesal..."

Angin sepoi-sepoi yang menyeramkan menyelinap ke dalam ruangan.

Xiang Wan merasa sulit membayangkan kejadian itu.

Bagaimanapun juga, Tuan Zhao adalah seorang pria yang gagah. Tapi Nyonya Zhao...

Huff!

Xiang Wan menghela nafas, namun Bai Muchuan terlihat seperti robot yang bertanya tanpa perasaan. "Seberapa lama kalian tidak menikmati hubungan seksual?

Nyonya Zhao merasa malu dengan pertanyaan itu. "Sudah tahunan..."

"Berapa tahun?"

"Enam tahun."

"Pasangan yang tidak menikmati hubungan seksual selama enam tahun, dan anda tidak curiga kalau Tuan Zhao memiliki wanita simpanan di luar sana?"

Pertanyaan tajam dari Bai Muchuan terasa menusuk.

Luka yang terpendam terbuka dengan sayatan dan sangat berdarah-darah.

Nyonya Zhao pun terdiam cukup lama.

Bai Muchuan memberinya cukup waktu untuk berpikir, sebelum dia berkata perlahan, "Saya akan memberi anda kesempatan untuk mengontrol pikiran anda. Cukup jawab pertanyaan saya yang pertama."

Namun, Nyonya Zhao memiliki mental yang kuat, dan dia melindungi dirinya sendiri.

Setelah cukup lama, Nyonya Zhao menghela nafas perlahan, "Aku tidak yakin, dan pernah merasa curiga, tapi aku tidak tahu bagaimana cara memastikannya. Wanita itu, Tian Xiaoya, aku sungguh tidak mengetahuinya."

Ujung bibir Bai Muchuan menjadi naik. "Jadi, anda tidak tahu bagaimana dia meninggal, dan juga tidak ingin mengetahuinya?"

Suara Nyonya Zhao terdengar lemas dan jauh. "Aku tidak tahu, dan tidak ingin tahu juga."

Bai Muchuan perlahan berdiri, dan menanyakan pertanyaan terakhirnya "Hari ini, adalah hari peringatan kematian suami anda. Kenapa anda tidak ada di sana?"

"Itu urusan pribadiku, Tuan Detektif. Aku percaya kalau itu tidak ada hubungannya dengan kasus ini kan?

Kesabaran Nyonya Zhao sudah mencapai batasnya, nada bicaranya menjadi kurang sopan.

Namun, orang yang ditemuinya adalah Bai Muchuan.

Bai Muchuan menjawabnya secara profesional. "Kebetulan sekali, urusan pribadi anda menjadi urusan kerja saya. Tidak ada konflik sama sekali."

Xiang Wan: "..."

Sikap Bai Muchuan yang 'hangat' itu selalu membuat orang jadi gila!

Jangankan Nyonya Zhao, bahkan Xiang Wan sendiri merasa geram padanya.

Nyonya Zhao baru saja kehilangan suaminya dan mengetahui penghianatan suaminya itu. Dan polisi datang menginterogasinya, memaksanya untuk menjawab. Wanita mana yang bisa merasa tetap nyaman dengan semua ini?

Wanita di balik gorden sifon itu pasti terlalu geram, sampai dia terdiam beberapa saat.

Pada saat itu, Bai Muchuan memberikan lirikan penuh arti pada Huang He. Bagian terakhir dari penyelidikan diserahkan kepada Huang He.

Sesaat setelah Huang He mengambil alih, suasananya langsung berbeda.

Detektif Huang memiliki watak yang lembut, yang membuat orang merasa nyaman dengannya seperti angin sepoi-sepoi di musim semi. Dia memberikan rasa aman yang mirip dengan "petugas kepolisian masyarakat". Rasa gugup Nyonya Zhao perlahan-lahan menjadi tenang dan dia menceritakan semua kisahnya lagi.

Mereka membutuhkan waktu 30 menit untuk menginterogasi.

Detektif Huang menutup catatannya, dan menoleh pada Bai Muchuan. "Bos!"

Bai Muchuan sedang menatap lukisan minyak pada dinding. Perlahan dia berbalik badan setelah mendengar suara Huang He. "Selesai?"

Jadi dia tadi tidak mendengarkan? Pikir Huang He yang merasa malu, lalu dia menjawab. "Iya."

Bai Muchuan dengan santai menggosok lengan bajunya. "Kumpulkan sampel sidik jari dan kita akan selesai!"

Biasanya, setelah pernyataan tersebut dicatat, itu harus ditanda tangani oleh saksi atau tersangka, dan polisi akan mengambil sampel sidik jari. Huang He telah membuat Nyonya Zhao bersedia menandatangani pernyataannya tadi.

Tapi soal sidik jari...

Nyonya Zhao tak hanya separuh lumpuh karena kecelakaan mobil, tapi jari jemarinya juga terluka parah. Empat jari pada kedua tangan telah cacat, dan pada situasi seperti itu, mengumpulkan sidik jari terlihat tidak mungkin.

"Bos..." Huang He merasa terperangkap.

Ketika pertama kali mereka pergi mengunjungi Nyonya Zhao, Detekif Huang adalah salah satu dari petugas kepolisian yang datang. Waktu itu, dia ingin mengambil sidik jari Nyonya Zhao, tapi dia tidak bisa mendapatkannya. Kaptennya, Bai Muchuan, mengetahui situasi itu. Kenapa Bai Muchuan menyuruhnya mengumpulkan itu lagi?

Apa karena pikirannya sedang kacau,dan dia lupa tentang insiden itu? Pikir Huang He.

Huang He melihat Bai Muchuan dengan ragu, tapi ekspresi Bai Muchuan nampak tidak sedang bercanda.

"Kalau satu jari gagal, apa sepuluh jari lainnya juga akan gagal? Kalau percobaan pertama gagal, apa kesepuluh percobaan lain akan gagal?"

Kata-kata Bai Muchuan terlalu kejam untuk orang yang pernah terluka sebelumnya.

Huang He tak punya pilihan selain menurut. Sambil menghela nafas dalam hatinya, dia bertanya pada Nyonya Zhao dengan senyuman sopan. "Saya akan merepotkan anda lagi, Nyonya Zhao."

"Tidak apa-apa." Nyonya Zhao berbicara dengan pelan dan tidak menolak permintaannya. Tentu saja, dia tidak akan bisa menolak permintaan itu. "Xiao Cheng, kesini, bantu aku."

Nyonya Zhao tidak menyingkirkan gorden sifonnya, dia mendorong kursi rodanya maju, dan Xiao Cheng segera membantunya dengan tangannya.

Sebuah tangan terulur keluar dari gorden.

Xiang Wan merasa hatinya telah dicabik-cabik.

Tangan macam apa itu?

Untuk pertama kalinya, Xiang Wan tersadar kalau kata "kurus kering" bisa digunakan untuk mendeskripsikan seseorang dengan tepat.

Tidak ada sedikitpun daging di pergelangan tangan, dan lengannya nampak kurus dan kering. Terdapat sebuah gelang giok di pergelangan tangannya itu, yang terlihat sangat berat seolah bisa mematahkan pergelangannya kapanpun. Dia jarang berjemur di bawah sinar matahari, membuat kulitnya yang kusut menjadi sangat pucat seolah tanpa darah. Kesepuluh jarinya melengkung tidak normal. Jari-jari tersebut cacat karena kecelakaan, dimana orang lain akan merasa ngeri hanya dengan melihat tangannya.

Sangat mengerikan!

Membuat siapapun merasa ngeri sampai tulang belakang!

Jantung Xiang Wan berdegup dengan sangat kencang. Syaraf Huang He juga menjadi tegang. Tetapi hanya Bai Muchuan yang masih stabil.

Tidak! Bai Muchuan adalah orang yang dingin dan tidak ramah, orang yang tak punya belas kasih!

Sekali lagi, Xiang Wan ingin memberikan label kepada Bai Muchuan dengan sifat-sifat yang jahat.

Ketika mereka bertiga keluar dari "kastil putih" itu, mereka melihat orang-orang yang datang ke pemakaman Keluarga Zhao semakin bertambah.

Xiang Wan berjalan di jalan yang penuh dengan tanaman rindang. Saat perasaan dingin menusuk ke dalam tulangnya, dia gugup meninggalkan tempat ini. Tetapi, Bai Muchuan berjalan ke arah ruang duka.

Seperti seorang pengamat, Bai Muchuan berdiri di tempat yang berbeda di aula, melihat sekeliling tempat itu tanpa berkomunikasi dengan siapapun. Setelah itu, dia diam-diam pergi.

"Apa yang sudah kamu lihat?" tanya Xiang Wan. Setelah memasuki mobil, dia tidak bisa menahan penasarannya.

"Tidak ada anggota keluarga Xu yang datang," Bai Muchuan menjawab dengan malas, bersandar di kursinya.

Xiang Wan terkejut, "Kamu tahu orang-orang dari keluarga Xu?"

Bai Muchuan menoleh dan berkata, "Karangan bunga yang ada di luar aula, tidak ada yang dikirim oleh marga Xu."

Xiang Wan: "..."

Disana ada banyak orang dan karangan bunga ditempatkan dengan barisan dan kolom. Xiang Wan tidak peduli siapa yang sudah mengirimkan karangan bunga atau yang tidak mengirimkannya. Bahkan dia tidak terlalu peduli dengan hal itu, tapi Bai Muchuan malah peduli, dan melihat detail yang kecil seperti itu?

Tidak heran kalau dia bisa jadi Kapten dari Unit Investigasi Kriminal, dan Xiang Wan bahkan tidak bisa menulis novel fiksi misteri dengan baik.

Xiang Wan diam-diam menghela nafas. Dia seperti mahasiswa baru dalam organisasi yang sedang menemui senior, yang tidak bisa menahan keinginan untuk konsultasi dan meminta bantuan untuk mengatasi keraguannya.

"Kenapa tidak ada orang dari keluarga Xu yang datang? Bukannya mereka mertua?"

Saat itu, Bai Muchuan bahkan tidak melihat ke arahnya, dan menutup mata tanpa ingin menjawab.

Memalukan sekali!

Xiang Wan merasa pipinya memerah ketika dia mendengar Detektif Huang tergelak. "Guru Xiang, sepertinya kamu belum melakukan pekerjaanmu dengan baik untuk menganalisa Tuan Zhao? Bukannya kamu yang pernah menggunakan Tuan Zhao sebagai referensi latar belakang karakter fiksimu? Kamu tidak tahu bagaimana Tuan Zhao bisa sekaya itu?"

Eh? Xiang Wan kebingungan.

"Tuan Zhao terlahir sebagai anak miskin, dia seperti sebongkah emas yang muncul dari dalam parit di jurang," ucap Huang He. "Nyonya Zhao adalah teman sekelasnya di kampus, dan mereka menikah sesaat setelah lulus, walaupun keluarga Xu tidak memberi restu pada mereka. Tuan dan Nyonya Zhao hanya memiliki satu anak perempuan yang mereka manjakan seperti harta karun. Tapi pada akhirnya... kurang dari dua tahun pernikahan, Nyonya Zhao mengalami kecelakaan mobil. Saat itu dia sedang hamil, dan dia keguguran dan tubuhnya menjadi setengah lumpuh. Karena itulah, keluarga Xu tidak pernah menyukai menantunya itu. Bagaimanapun, Tuan Zhao sudah meninggal, tapi tak ada anggota keluarga Xu yang datang, ini sangat aneh."

Ternyata ada cerita di balik hal itu?

Xiang Wan sungguh tidak tahu masa lalu Tuan Zhao.

Mungkin setelah Tuan Zhao menjadi sukses, dia sengaja menyembunyikan masa lalunya yang penuh dengan aib. Ketika Xiang Wan meneliti kehidupan Tuan Zhao untuk mencari referensi, dia hanya tahu hal-hal bagus yang dibuat khusus untuk publik. Siapa yang menyangka bahwa Tuan Zhao memiliki sisi gelap yang seperti ini?

"Dasar sampah!" Xiang Wan membentak saat dia merasa ketidakadilan terhadap Nyonya Zhao. Dia tiba-tiba memikirkan sesuatu, dan menoleh ke arah Bai Muchuan. "Catatan kasus kecelakaan Nyonya Zhao yang kamu perlihatkan padaku tadi, kamu pasti punya beberapa pemikiran lain. Kenapa kamu tidak memberitahu apapun tentang hal itu, saat kita melihat Nyonya Zhao tadi?"

"..." Bai Muchuan tetap terdiam.

"Kamu mencurigai sesuatu kan?" tanya Xiang Wan.

...


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login