Chapter 2: Anak yang Lucu (1)
Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature
Puff, air mahal yang baru saja di minum An Ziqi, menyembur dari mulutnya.
"Ugh ugh, apa? Men...Menjaga? "
Xiao Yinning mengulurkan tangan kecilnya, mengambil sapu tangan kecil dari saku mantelnya, dan membersihkan air yang mengenai dirinya.
Ya tuhan, sebelum dia mengatakan hal itu lagi. Dia pun berencana menyemburkan air lagi.
"Makan, bermain, dan tidur bersama."
'Astaga, anak siapa ini?'
An Ziqi meneteskan air mata, suasananya begitu hening, ditambah kesombongan orang kaya ini.
'Ya Tuhan, bahkan jika Engkau benar-benar ingin mempertemukanku dengan orang kaya ini. Apakah harus dengan cara seperti ini?'
Dia benar-benar tidak memiliki kebiasaan buruk untuk merusak harga dirinya.
"Xiao Yinning, sebelum kamu mengatakan ingin memiliki istri lebih awal. Tidakkah sebaiknya kamu pergi ke sekolah untuk belajar?
"Jadilah ibuku."
"Ibu?"
An Ziqi hampir saja menggigit lidahnya.
"Ya, selama setahun, di tahun ini. kamu harus melakukan semua tugas ibuku. Dan aku akan melunasi uang kuliah adikmu selama tiga tahun kedepan. Aku juga akan menanggung semua hutang-hutang ayahmu."
Wajah imut Xiao Yinning yang tampan, penuh dengan keseriusan.
An Ziqi menatapnya aneh. 'Apakah ini adalah sebuah mimpi?'
"Kamu tidak perlu meragukan kemampuanku."
An Ziqi menegakkan badannya, lalu mengulurkan tangannya ke pria berbaju hitam disampingnya.
Pria berbaju hitam itu dengan sopan, menyerahkan selembar kertas kecil..
"Ini adalah cek kosong, kamu bisa mengisi sendiri jumlahnya."
An Ziqi menangis, sambil mengembalikan cek ke pria berbaju hitam tersebut..
Dilihat dari mobil mewah dan pakaiannya yang mahal dan indah, terlihat bahwa latar belakang Xiao Yining benar-benar luar biasa.
Dia tidak memiliki keraguan, sebab dia memiliki kemampuan dan uang, tapi….
"Kenapa kamu mencariku?"
Xiao Yinning menurunkan bahunya, wajahnya pun menunjukkan kesedihan, lalu mulai berbicara dengan sedikit frustasi..
"Kamu terlihat sangat mirip dengan ibuku. Aku belum pernah melihatnya sejak aku lahir, satu-satunya yang aku lihat hanyalah sebuah foto."
Melihat kesedihan di matanya, An Ziqi merasa sedikit bersalah.
Dengan pasrah, An Ziqi akhirnya mengangguk.
"Baiklah, aku berjanji padamu."
Mendengar janjinya, Xiao Yinning langsung mengeluarkan kontrak. Setelah mereka menandatangani surat perjanjian, senyum cerah muncul dari wajah yang awalnya merasa frustasi.
Tampaknya kesedihan barusan, terlihat seperti tipuan.
An Ziqi menyadari, mengapa dia merasa seperti sedang dijebak?
Menggelengkan kepalanya. 'Tidak, tidak, itu pasti tipuannya.'
Bagaimana bisa anak kecil seperti itu membodohinya?
Xiao Yinning mencubit dagunya, agar dia segera sadar dari lamunannya.
Dia mengangkat tangannya dan memberi isyarat dari belakang kepada pelayan. Dengan segera seorang pelayan membawakan segelas minuman.
"Berikan minuman ini kepada An Ziqi!" Lalu mengambil jus jeruknya dan mengangkat gelasnya.
Perkataannya serius.
"Aku harap kita dapat bekerja sama dengan baik."
An Ziqi mengambil dan meminumnya seteguk. 'Wah, minuman ini sangat manis.'
Melihatnya menghabiskan segelas minuman, Xiao Yinning memiringkan bibirnya. Kemudian mengambil ponselnya dan dengan cepat mengirim pesan. Beberapa detik kemudian, ponselnya berdering.
Melihat balasan masuk dari ponselnya, dia tersenyum lebar.
An Ziqi lalu meletakkan gelasnya saat merasa sedikit pusing.
'Padahal minuman ini manis, tapi kenapa efeknya begitu kuat?'
Ketika dia akan turun, An Ziqi merasa dia telah mabuk hingga tak kuat berdiri tegak.
Xiao Yinning memerintahkan pria berbaju hitam untuk membantu An Ziqi berdiri.
Melihat perlakuan pria itu yang sedikit kasar, Xiao Yinning tidak bisa menahan diri untuk menahan kekesalannya.
"Berhati-hatilah, jika kamu menyakiti ibuku, maka kamu tidak perlu muncul di depanku lagi!"
Pria berbaju hitam itu pun bersedih, dia benar-benar sangat berhati-hati.
Kembali ke mobil, Xiao Yinning mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor.
"Dimana ayahku sekarang?"
"Apakah kamu memberi sesuatu di minumannya?"
Setelah mendengarkan jawaban yang berlawanan, Xiao Yinning menutup telepon dengan rasa puas.
Mobil berhenti di depan sebuah gedung Grand Apartment.
Xiao Yining membantu An Ziqi memasuki lift, naik ke lantai 36. Dengan cekatan memasukkan kata sandi pada pintu dan membukanya.
Bawa An Ziqi ke kamar tidur utama. "Bu, kamu sekarang sudah berada di rumah, jadi kamu bisa istirahat."
'Besok, kita bertiga sekeluarga, akan hidup bahagia bersama.'
Xiao Yinning berkata dalam hati.
"Iya sayang, selamat malam."
An Ziqi yang mabuk, kemudian mencium dengan penuh semangat pada wajah kecil Xiao Yinning dan berbalik memasuki kamar.
Dia melepas pakaiannya, dan melemparkan dirinya ke tempat tidur besar yang empuk.
Samar-samar menyentuh sesuatu di sampingnya, dan menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah.
'Eh, sejak kapan di tempat tidurnya ada bantal besar?'
'Lupakan, lupakan saja'
Bagaimanapun, sangat nyaman untuk memegangnya dengan lembut.
-- Gift
received