Download App

Chapter 2: CHAPTER 2

Sementara itu, dibelahan bumi yang lain pemuda tampan dengan perawakan sempurna sedang mengumpat kesal.

"Apa kau tuli, hah"? Kau sudah tau aku tidak suka menunggu, kenapa lama sekali" ucapnya kesal sambil menendang kursi di sampingnya.

"maaf tuan muda, karna cuaca yang sedang buruk kita tidak bisa melakukan perjalanan" jawab orang yang sedari tadi berdiri di sampingnya.

"persetan dengan cuaca, sejak kapan kau mulai membantahku" sambung pemuda tampan itu la lagi. Wajahnya sudah merah padam karena kesal.

"Maafkan saya tuan, akan saya usahan kita bisa terbang secepatnya" jawab orang yang disebelanya lagi sambil bergegas entah kemana.

Pemuda itu adalah Devan. Putra tunggal dari keluarga Permana.

Hari ini adalah hari kepulangannya setelah 5 tahun tinggal di Amerika untuk mendalami ilmu bisnis,akhirnya dia bisa pulang ke negaranya.

Dia benar-benar merutuki cuaca hari ini, setelah sekian lama akhirnya dia bisa pulang. Namun cuaca seakan tidak mengizinkan dia pulang ke tanah air.

dia benar-benar murka, sudah lama dia menati hari hari ini, " sial" pekiknya keras.

sudah hampir satu minggu ini langit tidak berhenti menangis, entah apa yang membuatnya bersedih hingga berkepanjangan.

"Silahkan tuan muda, kita sudah bisa berangkat" ucap Edwin tiba-tiba seraya mempersilahkan tuan mudanya.

"memang seperti ini seharusnya kau bekerja" sahut Devin dengan wajah dinginnya, seraya melangkah menuju jet pribadinya

Edwin tak berkata-kata, dia mengekor dibelakang tuannya seraya memberitahu pilot bahwa mereka sudah bisa berangkat.

Edwin sudah dari remaja menemani Devan, selain ayahnya yang bekerja sebagai supir pribadi tuan Agus Permana, ayah edwin juga salah satu orang kepercayaan keluarga permana. sebelum ayahnya meninggal dalam kecelakaan tragis yang merenggut nyawa ayah dan ibunya, sejak itu edwin resmi di angkat menjadi tangan kanan devan karna mereka memang sudah dekat sejak remaja. meskipun sifat devan yang susah ditebak edwin setia menemani dan membantunya.

Di pesawat devan tidak bicara sepatah katapun, dia memilih tidur sambil membayangkan wajah ibu nya yang selama 5 tahun sangat ia rindukan.

"Mama" teriak devan setelah melihat mama dan papa nya sudah menunggu di bandara.

"kenapa tidak menunggu ku di rumah saja, kenapa harus jauh-jauh ke sini" sambungnya sambil menghambur memeluk wanita separuh baya itu.

"anak mama baru pulang setelah 5 tahun, tentu saja mama harus menjemputnya" jawab hana membalas pelukan devan.

"aku sangat merindukan mama" ucap devan seraya melepaskan pelukannya, kemudian memeluk papanya.

"selamat datang nak, semoga kamu betah di sini" ucap Agus seraya tersenyum.

" tentu saja, aku pasti betah disini" jawab devan sekenanya.

Devan memang ketus dan arogant terhadap orang lain. Namun, jika sudah bersama ibunya dia pasti seperti anak manja yang lemah lembut dan cengeng,,tidak ada yang tau sifat kekanak-kanakan devan selain ibunya. Devan tidak begitu dekat dengan papanya karna papanya lebih sering menghabiskan waktu di kantor.

mereka bertiga tidak langsung pulang. mereka memilih makan malam diluar, direstoran terkenal miliknya.

" Papa sudah menyiapkan satu anak perusaan papa untuk kamu kelola, kamu sudah harus bisa menerapkan ilmu yang kamu dapat setelah sekian lama belajar bisnis" ucap Agus pada anaknya ditengah-tengah makan malam.

"apa tidak terlalu terburu-buru pa, aku bahkan belum pulang kerumah" jawab devan tanpa menoleh ke arah papanya.

"papa kasih kamu waktu 1 minggu dari sekarang untuk istirahat, minggu depan kamu sudah harus bekerja" lanjut agus

"oke oke" jawab devan antusias

Sementara hana hanya menjadi pendengar yang baik tanpa terlibat percakapan tersebut,karna dia memang tidak tahu-menahu jika urusan perusahaan jadi dia memilih diam dan meneruskan makannya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login