Download App

Chapter 19: Madu Dan Racun Membuatmu Mabuk.

"Apa mereka sudah selesai,kenapa lama sekali?"Alex bertanya pada dirinya sendiri.

Zahra tersenyum mendengar itu lalu berkata."Aku tidak pernah menduga sebelumnya,jika sesuatu akan terjadi pada mereka berdua."

"Katakan padaku bagaimana Denis?"Zahra menghadapkan tubuhnya dengan posisi duduk disebelah Alex.

"Bagaimana apanya?"Alex mengerutkan keningnya.

"Maksud ku,apa dia serius pada Amira?"Zahra memperjelas pertanyaannya.

"Soal itu....aku tidak bisa memberikan pendapatku,karena aku tidak tau isi hatinya."Alex tidak memuji Denis,tapi dia juga tidak menjatuhkannya didepan Zahra.Mengingat kelakuan Denis selama ini,Alex khawatir ini bisa mempengaruhi pendekatannya pada Zahra.Namun Alex sudah melakukan halnyang benar untuk tidak mengatakan apapun tentang Denis.Baginya itu tidak ada sangkut pautnya dengan perasaannya terhadap Zahra.

"Kalian begitu dekat,aku lihat kalian saling menyayangi."Zahra berkata dengan intonasi yang lembut.

"Kami dibesarkan bersama dan tumbuh bersama,dia seperti lem yang menempelku kemana saja."Mata Alex terlihat sangat indah saat berusaha mengingat tingkah lucu Denis.

"Waktu kecil dia sangat cengeng dan manja,selalu mengikuti ku kemanapun aku bergerak."Alex tersenyum mengingat masa-masa kecilnya.

"Sampai sekarang seperti itu bukan?"Zahra sedikit tertawa ketika bertanya pada Alex.

"Ya kamu betul,aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika suatu saat kami tidak lagi bersama-sam."Alex khawatir jika saudaranya itu tidak akan mampu hidup mandiri tanpanya.

"Tidak akan,itu tidak akan terjadi.Kalian sudah ditakdirkan untuk selalu bersama."Zahra mempunyai keyakinan yang begitu kuat.

"Kamu yakin sekali."Menatap Zahra sambil menaikan alisnya.

"Ya....aku punya firasat yang kuat."Zahra masih dengan keyakinannya.

"Hahahahahahahahahaha...."Alex mentertawakannya.

"Kenapa tertawa?"Zahra melirik Alex.

"Kamu lucu."Alex masih menatap Zahra.Sepertinya dia sengaja melakukan itu.

"Ini sudah cukup lama,seharusnya mereka sudah selesai bukan?"Zahra bertanya untuk mengalihkan Alex dari memandanginya.

"Zahra...."Suara Alex yang lembut membuat Zahra salah tingkah.Alex meraih kedua tangan Zahra kemudian menggenggamnya dengan lembut.

"Aku ingin kamu menatap mataku..."Alex meneruskan kata-katanya.

"Aku tidak mau,kamu pasti sudah pergi ke dukun untuk memberikan guna-guna padaku."Zahra menarik tangannya kemudian bersdiri dari tempatnya duduk.

"Ayo kita pulang,ini sudah malam."Zahra mencari alasan untuk menutupi dirinua yang salah tingkah karena perlakuan Alex.

Alex hanya tersenyum melihat perubahan sikap Zahra yang lucu.Alex berdiri dan menggandeng tangan Zahra kemudian mengajaknya pergi meninggalkan taman itu.

"Amira...sedang apa disini?"Zahra heran melihat Amira sendirian berdiri jauh dari lokasi taman tadi.

"Aku menunggu kalian."Amira terlihat ketus.

"Dimana Denis?Bukankah kalian bersama tadi?"Alex bertanya pada Amira.

"Dia ada ditaman itu."Amira menjawab pertanyaan Alex dengan tersenyum.

Alex mengeluarkan ponselnya kemudian memanggil Denis dari daftar kontak di ponselnya.

"Kau dimana?"Tanya Alex setelah sambungan teleponnya.

"Cepat kemari."Alex menutup teleponnya.

Tidak lama setelah Alex menelepon Denis,akhirnya dia datang.

"Apa kalian sudah lama menunggu?"Denis bertanya tanpa rasa bersalah.

"Tidak juga."Alex menjawab singkat,kemudian matanya melirik Amira yang seoertinya tidak senang dengan kedatangan Denis.Alex bertanya dalam hatinya."Bukankah mereka tadi sedang..."

"Kakak cepat masuk."Denis membuyarkan lamunan Alex.

Setelah 30 menit kemudian mereka sampai dirumah kontrakan Amira.Alex membukakan pintu mobil untuk kedua gadis tersebut.ahra dan Amira tersenyum dan mengucapkan terimakasih bersamaan.

"Apa kalian mau mampir dulu?"Zahra bertanya pada Alex,namun sebelum Alex dapat menjawabnya Denis terlebih dahulu menjawab.

"Aku akan beristirahat sebentar didalam,sepertinya aku keracunan."Entah apa yang ada didalam fikiran Denis saat mengatakan itu yang pasti itu membiat wajah Amira memerah seketika.Alex dan Zahra saling memandang kemudian tersenyum bersama.

"Kau memakan madu atau racun sepertinya sama saja,karena aku lihat kau mabuk sekarang."Alex sengaja berkata seperti itu.Zahra mencubit pelan tangan Alex,sedang Amira yang melihat adegan itu sepertinya semakin kesal.

"Ayo masuk kedalam."Zahra tidak ingin membuat Amira semakin malu.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C19
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login