Download App

Chapter 148: Kedengarannya aneh, tapi terasa hangat dan lembut

"Buka kamera-nya. Aku mau lihat cucu buyut ku!"

Nindy ternganga.

"Mereka sudah tidur!" tuan Yudisthira Salman melirik Nindy. Nindy memejamkan mata.

"Buka!"

"Baik kakek!" Tuan Yudisthira Salman mengalah.

"Lihat kakek... mereka sudah tidur!" Tuan Yudisthira Salman berkata dengan suara lemah lembut ke kakek Benyamin Salman. Orang tua itu mendapatkan banyak informasi negatif tentang dia dan Nindy.

"Bangunkan istrimu!"

"Hah!"

"Bangunkan!" suara kakek meninggi. Tekanan darah tingginya kumat.

"Baik kakek, sabar, Oke!"

Kakek Benyamin Salman mendengus.

Tuan Yudisthira Salman duduk di tepi ranjang, menepuk pipi Nindy lembut.

"Sayang ...bangun sayang...!"

Nindy menggeliat manja.

"Ada apa?" Nindy menutup mulutnya, menguap pelan.

Tuan Yudisthira Salman tersenyum, Nindy pintar akting.

"Bangunlah...kakek ingin melihatmu!"

"Oh...sebentar!" Nindy menutup wajah nya.

"Sebentar...aku cuci muka dulu!"

Nindy bangkit dari tempat tidur.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C148
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login