Download App

Chapter 2: MISS JUTEK KETEMU CINTA PART 2

***SMA PUTRA BANGSA***

Sebuah mobil jazz biru memasuki pekarangan gedung sekolah bernuasakan kuning dan hijau. Pohon mangga dan sejenisnya terlihat menyambut para siswa SMA PUTRA BANGSA. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah elit di Jakarta. Sekolah yang rata – rata anak dari pengusaha dan sekumpulan profesi yang hebat lainnya.

Cittt….

Terdengar suara keluhan di dalam sebuah mobil. Orang itu keluar dan menutup kasar pintu mobil kesayangannya.

"Heh? Loe bisa naik motor gak?? Apa perlu gue ajarin hah??" marah gadis yang ternyata Cassie.

Wajahnya sudah siap untuk menelan orang yang hampir menabraknya.

"Loe yang gak bisa nyetir, gue tuh mau parkir disini." balas cowok yang menaiki cagiva biru.

"Heh, gue dulu yang liat ini tempat! Lagian siapa loe sich?? Pemilik sekolah?? Bukan kan?? Sengak amat,hampir aja mobil kesayangan gue lecet. Makanya MATA tuh di gunain" balas Cassie sengit dengan penekanan kata yang di caps lock.

"Buset ni cewek jutek amat baru liat gue ada cewek gak terpesona sama gue, tapi cantik banget nih cewek, manis lagi, dagunya tu loh!!" batin cowok yang berebut tempat parkir dengan Cassie.

"Heh lo budek ya?? Ah, capek gue ngurusin loe, minggir loe!!"

Setelah mengucapkan itu Cassie kembali ke mobilnya dan langsung memarkirkan jazz birunya. Dia tak mempedulikan sosok cowok yang masih terpaku dengan hmm, mungkin kecantikannya itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, Cassie membuka pintu mobil jazz biru itu.

"Eh,, eh,, eh,,, pede banget loe!! Gue dulu yang ngeliat nich tempat." bentak cowok saat Cassie keluar dari jazz-nya.

"Astaga!!" nyebut Cassie, mungkin dia kaget melihat cowok yang lebih tinggi kira – kira 10 cm berdiri dihadapannya dan langsung membentak – bentak dirinya.

Setelah sadar dengan kekagetannya, Cassie lalu membenahi posisi berdiri yang sebelumnya bersenderan di pintu mobil.

"Oh ya??? Siapa cepat dia dapat minggir loe gue mau lewat!" ucap Cassie tenang dan masih terkesan dingin, dia menarik bibir kirinya membentuk senyuman miring meremehkan.

Setelah agak jauh Cassie berjalan menuju mading untuk mengetahui kelas yang akan ditempatinya saat Mos, cowok itu mencak – mencak dan merutuki Cassie.

"Awas aja ntar loe pas Mos, gue kerjain abis – abisan loe. Gak tahu apa kalau gue ketosnya." rutuk cowok itu diiringi tawa setannya.

Tiba – tiba ada cowok berwajah oriental, putih dan bermata sipit menepuk pundak cowok yang sedang tertawa itu.

"Eh Ken, napa loe pagi – pagi ketawa ngakak kayak gitu liat noh fans – fans loe pada aneh ngeliatin loe belajar sinting loe??" ucap cowok sipit itu ke cowok yang bernama Ken.

"Bacot lo Nathan!! Sialan loe ngatain gue!" toyor Ken pada cowok yang disapa Nathan olehnya.

"Slow men tadi loe ketawa – ketawa eh sekarang sensi. Kayak cewek loe!!" sindir cowok yang ternyata Nathan.

"Ah, udah loe pagi – pagi nyari ribut sama gue. Gue gorok sekalian loe" marahnya pada Nathan, yang di marahi hanya memamerkan gigi putihnya.

"Mingkem tuh mulu unjuk gigi mulu gak ada pepsodent disini mas" lanjutnya, kali ini si lawan bicara berdecak kesal.

"Udah ah, ke ruang osis sekarang Iel sama si Jack udah stanby di sana" ajak Ken pada Nathan.

Lalu mereka berjalan menuju ruang osis. Di sepanjang koridor banyak cewek – cewek berteriak histeris memandang dua cowok ciptaan Tuhan paling ganteng. Sang objek hanya memasang tampang cool yang makin membuat penonton penasaran oleh si objek. Sampai – sampai siswa – siswi baru yang tengah mengikuti kegiatan Mos menghentikan kegiatannya mencari daftar nama mereka di papan madding guna mengetahui kelas mereka terkecuali cewek berkepang 12 biji. Ken yang melihat hal itu, dan menyadari bahwa cewek itu yang tadi bertengkar dengannya menghentikan langkah tak jauh di belakang gadis itu.

"Ken, ngapain loe brenti kita kan gak mau ikut mos" ucap Nathan bingung saat Ken tiba – tiba berhenti di depan madding yang saat itu di kerubungi oleh anak – anak mos.

"Diem deh loe, kalo loe risih, ke ruang osis duluan sono!!" usir Ken.

Nathan hanya mengangkat bahu dan melanjutkan perjalanannya dan tak ikut mengurusi urusan sahabatnya itu.

"Kasih gue jalan!!" bagai perintah presiden, semua siswa baru itu memberikan jalan pada Ken.

Tiba – tiba Ken menarik salah satu kunciran gadis yang dicarinya. Cassie yang merasa sakit pada salah satu ikatannya menoleh kebelakang dan mendapati Ken dihadapannya. Setelah sadar Cassie lalu berkacak pinggang dan siap memarahi Ken karena sudah menarik kuncirannya.

"Apa – apaan sih loe? Gatel tuh tangan kalo gak nyentuh rambut gue??" marah Cassie. Semua yang ada di sekitar sana pun terkejut melihat salah satu anggota The Most Wanted Boy di sekolah ini dimarahi kayak gitu.

Tak terkecuali 3 orang gadis yang berpredikat ditakuti oleh semua siswi SMA PUTRA BANGSA yang tak lain Dea sang leader dan kedua teman setianya Zevana dan Zahra atau di kenal Z2D(read: zitudey).

"Awas aja tuh anak, berani – beraninya bentak pangeran gue" batin Z2D.

"Loe jangan macem – macem sama gue, disini gue ketos PUTRA BANGSA!" ucap Ken bangga.

"Penting gitu tahu sapa loe dan tahu ketos disini??? Toh ntar gue tahu sendiri. Dasar bego!!" tanya Cassie ketus.

Ken yang mendengar ucapan Cassie jadi marah, tapi ditahan amarahnya demi mempertahankan gengsi. Masak ketos kasar sama cewek?

"Minggir loe gue mau lewat, dan satu lagi gue gak butuh informasi loe!" sentak Cassie, kemudian dia berjalan meninggalkan tempat kejadian perkara itu dan memasuki kelasnya yaitu kelas spongebob.

"Nyebelin banget sich tu cowok, mana gue masuk kelas spongebob lagi. Kenapa gak ada doraemon sih?? Gak up to date banget nich sekolah!" omel Cassie dalam hati di sepanjang perjalanannya.

Brukk….

Diambang pintu kelasnya Cassie bertabrakan dengan seorang cewek yang sama – sama mengikuti Mos, bedanya cewek itu hanya berkuncir 2 tak seperti dirinya.

"Ehh, sorry ya gue gak sengaja. Loe gak papa kan?" ucap gadis berkepang dua itu.

Gadis itu bangun bersamaan dengan Cassie, lalu menoleh kearah objek yang ditabraknya tadi.

"Eh. Loe! Loe yang tadi adu mulut sama kakak kelas kita itu kan?" tanya gadis itu sambil mengingat – ngingat kejadian 15 menit yang lalu.

"Maaf ya sekali lagi." lanjutnya.

"Iya gak papa, nyantai aja kali" ucap Cassie, namanya juga Cassie, menurut dia biasa nada suaranya, tapi terdengar agak dingin bagi yang mendengarnya.

"Oh ya nama loe siapa??" tanya Gadis berkulit putih itu.

"Cassandra Adriana Smith, panggil aja Cassie, kalo loe?" balas tanya Cassie.

"Gue Keyra Priskila Stoner panggil aja Key." jawab Keyra.

"Cas, loe duduk sama siapa?" Cassie hanya menggeleng tanda tak tahu.

"Loe duduk sama gue ya, ya,ya, ya!" pinta Keyra memasang wajah melas yang mengundang tawa kecil dari bibir mungil Cassie.

"Iya, biasa aja deh key gak usah pasang wajah gitu." ujar Cassie.

"Akhirnya ni anak senyum juga!" batin Keyra.

Memang sedari tadi Cassie gak senyum sama sekali.

"Yaudah yok masuk" ajak Keyra.

Cassie hanya mengangguk. Bertepatan dengan itu bel masuk sekolah berbunyi.

"SEMUA PESERTA MOS SMA PUTRA BANGSA DIHARAP KE LAPANGAN SEKARANG JUGA!" Cassie yang baru menaruh tasnya berdecak kesal.

"Huh! Baru mau duduk, udah masuk" gerutunya.

"Udahlah, yok ke lapangan dari pada di hukum" ajak Keyra.

Cassie hanya mengangguk mengiyakan.

LAPANGAN SEKOLAH

Akhirnya Cassie dan Keyra sampai di lapangan basket. Mereka pun langsung menuju barisan masing – masing. Terdengar suara teriakan histeris dari sekumpulan peserta MOS SMA PUTRA BANGSA. Ternyata berdiri 4 cowok yang terlahir di dunia ini dengan ketampanannya yang dapat memikat hati kaum hawa. Sedangkan kaum adam hanya bisa memandang iri mereka.

"Kapan ya gue bisa kayak dia"

Mungkin itulah kata – kata yang ada di benak mereka.

"Mohon perhatian semua!!" ucap cowok berkulit hitam manis di depan microfon.

"Kami kakak – kakak osis akan memperkenalkan diri kepada adik – adik sekalian.

"Yaiyalah, masak mau ke emak gue" sahut seseorang memotong omongan cowok itu dan mengundang tawa semua siswa.

Cowok itu langsung mencari sumber suara. Manik matanya berhenti di satu titik.

"Dia lagi, dia lagi!" batin cowok itu.

"DIAM!" bentaknya pada semua peserta dan pengurus osis.

"Siapa yang suruh kalian tertawa!Hah!! Pagi – pagi udah bikin emosi!" ucap cowok itu dengan nada tinggi.

"Mau dilanjut gak??"lanjutnya.

"Mau kak!" cowok itu mengambil nafas dalam – dalam lalu menghembuskannya.

"Kenalkan nama saya Ken Javier Blake, panggil saja Ken, saya menjabat sebagai ketua Osis." Cowok bernama Ken itu memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis yang membuat semua peserta cewek meleleh.

"Manis" teriak mereka.

"Halah, biasa aja!" ucap Cassie dalam hati.

"Nama saya Gabriel Benedict Walter, panggil saja Iel, saya waketos." ucap cowok yang bernama Iel.

"Keren!" koor semua siswa.

Gabriel Benedict Walter, sosok cowok yang satu ini terlihat keren dengan aksesoris sederhana yang melekat didirinya. Jam tangan hitam selalu mendampingi setiap kegiatannya. Senyum hangat yang di persembahkan menambah kesan dewasa diantara 4 cowok dengan sebutan D' Orions itu.

"Nama saya Nathan Evando Harison, panggil Nathan, saya bendahara 1" ungkap cowok putih ini dengan tampang cool dan dingin, mengundang penasaran setiap siswi SMA PUTRA BANGSA.

"Nama saya Jack Christia Banks, panggil saja Jack, saya bendahara 2" ujar Jack sambil mengedipkan sebelah matanya genit, dan membungkukkan badan.

Ken yang melihat itu hanya berdecak kesal, masih sempat – sempatnya sahabatnya yang satu ini memberi aroma playboy kepada adik kelasnya. Lalu naiklah seorang gadis melanjutkan sesi perkenalan pengurus osis.

"Hallo adik – adik semua!! Perkenalkan nama kakak Dea Crysta Amanda, saya sekretaris satu," ucap Dea dengan gaya centilnya.

"Ih, tu cewek genit amat!" komentar cewek yang ada di hadapan Cassie dan Keyra. Keyra dan Cassie saling berpandangan dan langsung mengangkat bahu hampir bersamaan.

Tiba – tiba cewek itu berbalik.

"Hey, kenalin gue Kimberly Charlotte Thornes, loe panggil gue Kimberly aja." ucapnya ceria sambil mengulurkan tangan ke Cassie dan Keyra.

Cassie mengangkat sebelah alisnya heran.

"Ini anak nyadar kali ya diliatin gue sama Keyra." Batin Cassie.

"Hay juga, gue Keyra!" Keyra menyambar lebih dulu karena mengetahui Cassie yang hanya diam. Lalu dia menyenggol lengan Cassie.

"Oh, gue Cassie." ucap Cassie singkat.

"DIAM!! Yang masih mau bicara silahkan menggantikan kakak di depan." marah Ken saat menyadari ada yang berbicara.

Kimberly pun sesegera mungkin membalikkan badan ke posisi semula.

"Kalian selama dua hari mos ini harus mendapatkan tanda tangan osis minimal 15 orang, dan di dalamnya harus ada tanda tangan saya. Mengerti!" perintah Ken tegas

"Mengerti Kak" koor semuanya.

"Ya sudah,, semuanya bubar"

Setelah mengucapkan itu, mereka semua bubar dan kembali ke kelas masing – masing.

TO BE CONTINUED


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login