Download App

Chapter 4: 3. Kenyamanan

3. Kenyamanan

Hari ini seperti hari-hari biasa, setelah Chandra pergi bekerja, Cantika akan bersiap untuk bekerja di sebuah firma hukum. Statusnya sebagai pengacara muda berbakat membuat Cantika di terima dengan cepat setelah dia lulus kulian. Banyak firma hukum yang menginginkannya bergabung bersama mereka, tapi semuanya Cantika tolak.

Wanita itu memutuskan untuk bekerja di firma yang awalnya sangat di ragukan akan kesuksesannya, karna saat itu kantor Cantika merupakan kantor baru yang masih belum di kenal banyak orang. Dan karna hal itu, Cantika tertarik untuk bekerja di sana, dia ingin merasakan rasanya bekerja dari nol, bekerja dan sukses atas jerih payahnya bukan karna orang lain.

Dan lihat? Dalam waktu satu tahun, Cantika dan teman sekantornya sudah sukses membuat firma itu tak di ragukan lagi.

Dengan langkah anggun, Cantika memasuki gedung kantornya. Menyapa beberapa pegawai yang menyapanya. Cantika memang cukup di segani di kantor ini, terlebih dia juga termasuk jajaran senior di sana.

"Widiihhhh ibu presiden udah dateng, cantik banget buk, mau kondangan?" ledek Jeffry.

Pria tampan yang satu itu memang amat sangat senang menggangunya, Jeffry Ardiansyah adalah teman Cantika semasa SD. Mungkin bisa di bilang, mereka adalah Rival yang harus menjadi kawan di tempat kerja mereka.

"Brisik jef! Masih pagi jangan ngajak ribut! Gue lagi ga Mood!" ketus Cantika.

"Lah? Siapa yang ngajak ribut? Orang gue cuma nyapa lo doang. Sensi amat" Balas Jeffry.

"Serah gue, udahlah minggir lo. Ngapain juga duduk di meja gue, meja lo di gusur si bos?"

"Heh, lambe ko kadang suka banget bikin gue hipertensi"

"Bagua dong, jadi lo cepet matee nya hahaha"

"Anjir! Sialan, lo nyunpahin gue cepet mati? Jahat lo, tega sama gue"

Plakkk

"Ga usah lebay anjir, jijik gue liatnya"

Jeffry meringis kala telapak tangan cantik Cantika mendarat dengan sempurna di kepalanya,"Sakit Ca! Ini kepala gue wehh bukan beduk masjid!" gerutu jeffry.

"Bodo amat"

"Kan gue cuma becanda elah, biasanya juga ga sampe lo pukul gini" keluh jeffry.

"Kan udah gue bilang dari awal, gue lagi ga mood ribut sama lo" balas Cantika.

"Kenapa? Lo lagi ada masalah? Berantem sama laki lo?" tanya Jeffry, sisi ingin tahu pria itu sangat tinggi jika itu menyangkut rekan kerjanya sekaligus teman ributnya.

"kepo lo kaya dora!" ledek cantika.

"Idihh gue kan cuma tanya, kali aja kan lo mau curhat gitu sama gue?"

"Apa? Curhat? Sama lo?ogah! Tukang lemes kaya lo jadi tempat curhat? Maygatt! Kaga minat gue maaf aja!"

Pletakk

Kali ini giliran Cantika yang mendapatkan satu jitakan di kepala cantiknya. Gadis itu mendelik tajam pada jeffry yang sudah berani menjitak kepalanya. Tapi pria itu malah acuh seolah tak peduli sama sekali.

"Apaan lo! Maen jitak kepala gue! Ngajak ribut lo?!" pekik Cantika.

Tapi sayang, pekikan nyaring Cantika ini terdengar oleh seseorang yang memang sejak tadi memperhatikan bawahannya yang selalu bertengkar hampir setiap hari. Sosok itu berjalan menghampiri meja Cantika dan Jeffry yang memang bersebelahan.

"Ada apa lagi ini?" tanya pria itu.

Cantika dan Jeffry lantas menoleh ke arah sumber suara, mereka berdua sama sama terkejut dan lalu berdiri untuk memberi hormat pada atasannya.

"Bukan apa-apa ko bos" balas Jeffry.

Pria bernama Levin itu hanya menghela nafas dan lantas menatap kedua orang di hadapannya dengan tatapan tajamnya, lalu tatapannya beralih pada mata coklat Cantika yang sedang menunduk.

"Cantika, ikut ke ruangan saya sekarang!" perintah levin dan pergi meninggalkan kedua orang yang tadi sempat bertengkar.

"Tuh kan! Pasti gue bakal di marahin nih sama dia! Ini semua karna lo jef! Awas aja kalo sampe gue di marahin bos, gue cincang tubuh lo!" ancam Cantika.

Jeffry bergidik ngeri dan menatap punggung Cantika yang perlahan meninghalkannya, seulas senyum terpatri di wajahnya. Entahlah dia hanya menyukai saat bisa membuat Cantika kesal.

'Lucu juga ngerjain dia, haha sayang udah punya laki' batin Jeffry.

***

Levin mengalihakan perhatiannya saat Cantika memasuki ruangannya. Pria itu menatap wanita di hadapannya dengan intens, levin menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dengan menyilang tangan di dadanya. Cantika yang sadar sedang di tatap intens oleh atasannya mendadak gugup, meskipun dia dan Levin sudah menjadi teman baik. Tapi tetap saja bagaimana pun di kantor Levin adalah atasannya.

"Kamu kenapa si suka banget ribut sama Jeffry? Ini masih di kantor Ca, kamu harus bedakan urusan pribadi dan pekerjaan" celoteh Levin.

Cantika menundukan kepalanya, hari ini mood Cantika sedang kurang baik, mungkin efek karna dia sedang datang bulan. Jadi dia lebih cepat terbawa emosi.

"Maaf.." balas Cantika, kepalanya masih menunduk.

Levin beranjak dari kursinya, berjalan mendekati Cantika dan mengelus lembut surai hitam wanita yang entah sejak kapan menyita perhatiannya. Wanita yang mampu msmbuatnya menghilangkan kesan cool, arogant, judes dan ketus pada wanita. Cantika membuatnya menjadi pria lembut dan penuh kasih. Ada apa sebenarnya dengan diri Levin? Kenapa dia merasakan perasaan aneh saat bersama Cantika? Levin sendiri masih bingung mengartikannya. Yang jelas, dia nyaman berada di dekat Cantika.

'Kenapa cuma kamu yang bisa bikin aku luluh Ca?' - Levin.

Tbc


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C4
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login